Senin, 23 Desember 2013

TRUE LOVE (PART 1)


Annyeonghaseyo, Aku Author baru Lee Yoonhee. Nie bukan kali pertama aku buat cerita sich, tapi ini kali pertama aku buat Fanfict. Dalam FanFict ini aku memilih Seokyu, tapi kalian bisa memilih cast lain sesuai  keinginan kalian. Selamat , menikmati FanFict “True Love”.

True Love

Author            : Syamsiah Chandrawati a.k.a Song Nana
Main Cast      : Kang Woori (Seo Joo Hyun), Seo Daehyun/Seo Woohyun (Cho Kyuhyun)
Other Cast     : Jung Hyemi (Im Yoonah).


~PART 1~
~Author POV~
Seorang mahasiswa baru telah datang ke universitas tempat Kang Woori menuntut ilmu. Tapi Woori yang pendiam tanpa senyum itu tak menghiraukannya, sedang yang lain berbondong-bondong untuk pergi melihat mahasiswa baru bernama Seo Woohyun itu bahkan Jung Hye Mi teman baik Woori. Tak heran semua murid perempuan berbondong melihatnya, ternyata Woohyun sosok yang tampan dan tinggi, dia selalu dikelilingi oleh para wanita. “Kau tak ingin melihatnya, Woori?” tanya Hyemi. “Kau saja, aku tidak mau.” Jawab Woori. Dan Woori tetap sendiri di dalam perpustakaan.
Tak lama bel berbunyi dan para mahasiswa pergi ke kelas masing-masing, begitupun dengan Woori. Setelah bel istirahat berbunyi Woori beranjak menuju kantin bersama HyeMi. Ketika Woori sedang mengambil makanan, Woohyun tiba di kantin bersama teman-teman barunya, sontak semua pasang mata tertuju padanya. Melihat semua orang tertuju pada mahasiswa baru itu, Woori juga melihatnya. Dia terkejut dalam beberapa detik, titik-titik air mata menggenangi matanya. Dia  langsung menaruh baki makanannya dan langsung berlari ke tempat ia biasa menyendiri dan menangis, bahkan Hyemi tak dapat menemukannya.
~Author POV End~
~Woori POV~
            (Sambil menangis) Apa ini? Kenapa aku menangis dan berlari kesini? Kenapa hal seperti ini bisa terjadi? Tidak, dia sudah meninggal. Apa ini mimpi? Dia kembali, Daehyun kembali??? Tidak dia bukan Daehyun, dia bukan Daehyun... bukan... bukan.... apa yang harus ku lakukan sekarang? Apa? Apa yang harus ku lakukan?
~Woori POV End~
~Author POV~
            Woori menghapus air matanya dan mulai merenung seperti biasa. Bel berbunyi lagi, dia pun beranjak ke kelasnya. Hyemi yang khawatir langsung bertanya pada Woori. “Ada apa? Kenapa kau lari setelah melihat Woohyun?” tanya Hyemi. “Nanti ku ceritakan.” jawab Woori. Merekapun mengikuti mata kuliah mereka.
            Sepulang sekolah Hyemi dan Woori berjalan bersama, tanpa sengaja mereka berpapasan dengan Woohyun, Woori terkejut dan langsung menggandeng tangan Hyemi lalu berjalan lebih cepat. Mata Woori dan Woohyun bertemu seketika, dan hal itu membuat jantung Woori sontak berpacu kencang hingga dia melarikan diri.
~Author POV End~
~Woohyun POV~
”Siapa dia? Kenapa ekspresinya seperti itu saat melihatku?” tanya Woohyun.
“Kau tau, dia gadis mengerikan dan misterius. Tidak pernah tertawa, tidak suka bergaul, banyak hal yang aneh pada dirinya.” Jawab Go Jae In teman yang bersama Woohyun.
“Sepertinya menarik untuk mencari tahu tentang dia, membuatnya jatuh cinta, lalu mencampakannya, bukankah itu ide yang bagus?” ucap Woohyun.
“Apa kau sedang bercanda? Dia gadis aneh, jangan dekati dia! Aku takut kau kenapa-kenapa. Ah... atau mungkin kau selalu mempermainkan wanita, hah?” sindir Jae In.
“Apa kau tidak tahu siapa diriku, aku akan baik-baik saja. Dan kau tahu, para gadis menyukaiku dalam sekejap ketika mereka melihat ku.” ucap Woohyun menyombongkan diri,
“Ah... arasseo!” jawab Jae In.
~Woohyun POV End~
~Woori POV~
“Kenapa tiba-tiba berjalan dengan cepat saat ada Woohyun, kau tak seperti biasanya, apa kau ada masalah? Sebenarnya aku ingin memandang wajahnya lebih lama, karena kau aku jadi tidak bisa.” tanya Hyemi yang measa aneh.
“Aku minta maaf!  Ah.. itu bus” jawab Woori bingung.
Mereka langsung naik kedalam bus.
“Sebenarnya ada apa dengan kau dan Woohyun? Apa kau menyukainya? Ayo ceritakan pada ku!” tanya Hyemi penasaran.
“Hanya kau satu-satunya orang yang mau dekat dengan ku.” ucap Woori serius.
“Ya... Itu karena kau tidak tersenyum,  dan kau tidak mau bergaul dengan yang lain.” ucap Hyemi.
“Bukan tidak mau, tapi tidak bisa percaya orang lain sejak saat itu.” kata Woori.
“Aku tidak mengerti maksudmu!” jawab Hyemi bingung.
“Sebenarnya, dulu aku pernah jatuh cinta, itu terjadi saat aku masih kelas dua SMU. Dia sangat mirip dengan orang baru itu. Namanya Daehyun, Seo Daehyun. Aku dan dia telah berpacaran selama setahun, tapi dia membuat ku kecewa. Dia selingkuh, aku melihatnya pergi berdua dengan seorang gadis.” Jelas Woori.
“Lalu, apa saat bertemu dengan Woohyun kau menganggap itu Daehyun dan merasa marah hingga kau melarikan diri seperti tadi?” tanggap Hyemi.
“Bukan seperti itu, aku sedih... disaat terakhir, dia datang ke rumah dan memberi ku cincin, cincin tanda cinta. Dia melamarku, tapi aku menyesal telah marah padanya dan melempar cincin itu. Aku marah karena sebelumnya aku melihat dia berboncengan dengan gadis lain. Tapi dia memungut cincinnya dan memberikannya padaku. Dia bilang kalau aku salah paham, dan apapun yang terjadi dia tetap akan memberikannya pada ku, aku tak memperdulikan kata-katanya dan langsung masuk ke rumah. Aku membuang cincinnya di tempat sampah di kamarku. Beberapa jam kemudian seorang teman memberi kabar padaku bahwa Daehyun kecelakaan, dan saat itu setelah Daehyun pulang dari rumahku (perlahan meneteskan air mata). Aku sangat khawatir dan aku langsung pergi ke rumah sakit. Aku bertemu dengan adiknya, yaitu Jihyun. Dia mengatakan sesuatu yang membuat hatiku sakit. Dia bilang penyebab kecelakaan itu adalah aku, dia bilang kalau Daehyun ke rumah ku untuk melamarku, tapi dia kembali dengan keadaan seperti itu. Dia melarangku masuk dan melarangku untuk menemui Daehyun bahkan untuk selamanya, selamanya.” detail Woori.
“Apa cincin yang kau maksud itu yang menggantung di kalungmu itu?” tanya Hyemi.
“Benar” jawab Hyemi sambil memegang cincinnya.
“Dan apakah  kau tidak tersenyum lagi karena hal itu?” tanya Hyemi lagi.
“Entahlah, aku merasa bersalah dan marah pada diriku sendiri. Setiap hari dia muncul di pikiran ku. Lalu, seminggu kemudian setelah saat terakhir aku bertemu dengan Dehyun, ayahku meninggal karena penyakitnya , dan akupun menemukan kebenaran tentang Daehyun yang pergi bersama seorang gadis. Daehyun hanya mengantar gadis itu kerumah sakit karena ibunya sedang sakit, dia bertemu Daehyun dan minta tolong untuk mengantarnya, ternyata dia adalah teman sekelas Daehyun. Tapi dia memeluk Daehyun itu yang tidak bisa ku percaya.” jawab Woori.
“Kenapa masalahmu begitu rumit?” keluh Hyemi.
“Aku semakin merasa bersalah. Setelah ayah meninggal, ibu begitu terpukul dan mengajakku untuk pindah ke rumah bibi dan paman ku. Tiga bulan kemudian ibu sakit, karena dia terlalu terpukul, dan tidak lama ibu juga meninggal. Aku sangat terpukul bahkan satu minggu aku mengurung diriku di kamar. Pertama Daehyun, kemudian ayah, juga ibu. Aku sangat sedih dan benar-benar merasa sendiri. Sampai sekarang aku tinggal dengan paman dan bibi ku. Aku selalu berfikir, jika saja aku bisa ikut dengan mereka, menyusul mereka, akan ku bayar semuanya.” jelas Woori.
“Sudahlah jangan menangis! Tetaplah sabar dan menjadi dirimu sendiri. Kau tau, aku jatuh cinta pada Woohyun sejak pandangan pertama.” ucap Hyemi.
“Apa?” jawab Woori terkejut.
“Kenapa kau terkejut, kau tidak mengharapkannya bukan?” ucap Hyemi.
“Ah.. Tentu saja tidak!!” elak Woori.
“Baguslah!” jawab Hyemi lega.
Merekapun pulang dengan berbagai macam cerita.
~Woori POV End~
~Author POV~
Hari sudah malam, saat akan tidurpun tak henti-hentinya Woori mengingat Daehyun. Setiap malam Woori bermimpi tentang Daehyun, Daehyun, dan Dehyun. Bayang-bayang Daehyun selalu menghantuinya.
~Author POV End~
-=KEESOKAN HARINYA=-
~Woori POV~
“Woori, kau tidak lapar?” tanya Hyemi
“Tidak, pergilah jika kau lapar!” jawab Woori
“Aku heran kenapa kau betah tinggal di perpustakaan tidak menyenangkan ini?” keluh Hyemi
Tiba-tiba Woohyun datang dan menyapa Woori. Woori terkejut dan tidak mengatakan apapun, jantungnya berdetak kencang dan semakin kencang saat Woohyun duduk tepat disampingnya.
“Apa kau sibuk?” tanya Woohyun
“........” Woori tak menjawab
“Ah, aku tak menyangka seorang sepertimu hanya membaca novel diperpustakaan saat jam kosong. Aku kira kau membaca sesuatu yang berhubungan dengan fakultasmu. Aku juga punya banyak di rumah dan yang kau baca itu salah satu favoritku.” oceh Woohyun.
“Jika kau kemari bukan untuk membaca, silahkan pergi dan jangan menggangguku.” jawab Woori tajam.
“Oh, tapi kenapa? Aku hanya ingin menyapamu, apa itu salah? Tapi jika itu mengganggumu, baiklah aku pergi, dan maaf jika aku mengganggumu.” jawab Woohyun ketus
~Woori POV End~
~Woohyun POV~
Kenapa dia seperti itu. Hah... gadis membosankan. Apa mungkin aku melanjutkan ini? Aku rasa tidak, dia tidak menyenangkan, bukan hanya itu tapi sangat tidak menyenangkan.
~Woohyun POV End~
~Woori POV~
Kenapa mereka begitu mirip, bahkan novel kesukaan. Apa artinya ini, kenapa ini terjadi padaku. Aku sangat tidak percaya. Tidak, dia bukan Daehyun.
~Woori POV End~
~Author POV~
Setelah kuliah berakhir, Hyemi begitu bahagia dan langsung mengajak Woori untuk menemui Woohyun, dan dia membawa sesuatu yang telah dibungkusnya dengan rapi. “Apa ini?” tanya Woori, “Aku akan memberikannya pada Woohyun, dan mengatakan bahwa aku menyukainya sejak pandangan pertama.” jawab Hyemi. “Secepat itu?” tanya Woori, “Tentu saja. Kau tahu kan dia sangat tampan dan semua gadis disini menyukainya, ah tidak... kecuali kau. Dan aku tidak mau dia diambil gadis lain duluan.” jelas Hyemi lagi. Hyemi langsung mengajak Woori untuk mencari Woohyun, setelah menemukan Woohyun di dekat kolam renang Hyemi sangat bahagia. “Aku akan menunggu disini, semoga berhasil.” ucap Woori memberikan semangat. Dari kejauhan Woori melihat Hyemi yang perlahan mendekati Woohyun.
~Author POV End~
~Hyemi POV~
“Woohyun-oppa!” panggil Hyemi.
“Kau memanggilku?” tanya Woohyun.
“Emm.. ini terimalah!” ucap Hyemi menyodongkan barang yang ia bawa.
“Apa ini?” tanya Woohyun heran.
“Terimalah tanda cinta dariku.” jawab Hyemi.
“Apa ini? Kenapa kau memberikan barang seperti ini dan menyatakan cinta padaku. Kau seperti gadis lain saja, gadis lain  yang murahan.” olok Woohyun.
“Apa?” jawab Hyemi terkejut.
“Apa kau tidak mendengar kata-kataku? Simpan saja ini, anggap saja aku menolakmu.” jelas Woohyun.
“Hey kau. Apa kau tidak punya hati?” kata Woori sambil berjalan ke arah Woohyun.
“Apa urusanmu?” tanya Woohyun.
“Tentu saja ini juga urusanku, gadis yang sedang kau sakiti adalah temanku.” jelas Woori.
“Sejak kapan, sejak kapan orang seperti kau mempunyai seorang teman? Oh, kenapa aku tak menyadarinya, dia temanmu, gadis murahan ini?” jawab Woohyun ketus.
“Jaga ucapanmu. Apa kau tak bisa lebih halus untuk menolak gadis yang menyukaimu?” bentak Woori.
“Jika aku melakukannya, itu artinya aku memberikan harapan padanya, dan aku tak ingin melakukan itu. Kau tahu, kalian sama saja.” jelas Woohyun.
Sontak Woori melayangkan telapak tangannya dan memukul Woohyun.
“Apa yang kau lakukan???? Berani sekali kau memukulku, apa kau tidak tahu aku. Oh, ya itu benar, kau tak tahu aku. Orang sepertimu mana sempat memperhatikan orang lain. Namaku SEO WOO HYUN. Dan aku bisa melakukan apapun yang ku mau, kau tidak tahu itu, hah?” jawab Woohyun marah.
“Terserah.. dan sekalipun aku tahu, aku tak peduli.” jawab Woori ketus.
“Benarkah? Kau akan peduli sebentar lagi. Oh... Sepertinya kalungmu itu bagus dan  apa itu mempunyai banyak kenangan?” ucap woohyun lalu mengambil paksa kalung Woori.
“Apa yang kau lakukan? Kembalikan pada ku!” teriak Woori dan mecoba mengambil kalungnya.
“Eits sudah terlambat.” Jawab Woohyun lalu membuang kalung Woori ke kolam.
Woori reflek dan memukul Woohyun untuk kedua kalinya.
“Woori sudah hentikan!”  kata hyemi khawatir sembari menangis.
“ Apa ini? Hanya kau gadis yang berani memukulku hingga dua kali.” ucap woohyun semakin marah.
“Apa kau hanya memikirkan dirimu sendiri? Apa kau tidak memikirkan perasaan orang lain? Mungkin kalung murahan seperti itu tidak berarti bagimu, tapi itu sangat berarti bagiku.” ucap Woori marah dan meneteskan air mata.
“Benarkah? Lalu apa kau akan terjun dan mencari kalung itu untuk membuatku terharu, itu tidak akan berhasil.” ucap Woohyun yang merasa aneh melihat Woori menangis.
“Kau benar, aku memang harus mencari kalung itu.” jawab Woori tegas.
Woori langsung terjun ke kolam tanpa memikirkan apapun. Dan Woohyun pun pergi seketika tanpa memikirkan apapun juga.
-=BEBERAPA JAM KEMUDIAN=-
“Woori ayo pulang ini sudah malam, apa kau tidak kedinginan?” teriak Hyemi.
“Pulanglah duluan, aku harus menemukan kalung ku.” jawab Woori.
“Baiklah, aku minta maaf tidak bisa membantu mu.” ucap Hyemi menyesal.
Tak lama kemudian klub renang datang untuk berlatih. Woohyun pun ada disana karena dia member klub renang.
~Hyemi POV End~
~Woohyun POV~
Kenapa dia masih disini? Apa begitu berarti kalung jelek itu? Kenapa aku jadi penasaran padanya?
Pelatih renang menegur Woori, ketika ia melihat seseorang masih berenang sampai malam hari.
“Hey siapa kau malam-malam begini masih berenang. Apa kau anggota klub renang?” teriak pelatih renang.
(keluar dari air) “Maafkan aku, aku mencari barangku yang terjatuh.” jelas Woori
“Pulanglah, kau terlihat sangat kedinginan, kau bisa membeku jika seharian berenang untuk mencari barangmu itu.” ucap pelatih renang.
“Baiklah, terima kasih.” jawab Woori.
~Woohyun POV End~
~Author POV ~
Mata Woohyun dan Woori bertemu, mereka saling menatap sejenak dengan tatapan tajam. Klub renang mulai berenang. Tak lama seseorang menemukan sesuatu, dan ternyata itu adalah kalung Woori. Woohyun langsung mengambilnya sambil berkata “Berikan padaku!”, “Apa itu milik gadis tanpa senyum itu?” tanya teman Woohyun. “Bukan, ini milikku.” jawab Woohyun, “Sejak kapan kau punya barang seperti itu?” tanya teman Woohyun heran.  Woohyun tak menjawab dan meminta izin ke kamar mandi. Bukannya ke kamar mandi, dia malah keluar gedung olahraga untuk mencari Woori. Tetapi Woohyun menemukan Woori menangis sendirian sambil duduk di bawah pohon. Woohyun tidak memberikannya, tapi dia bersembunyi dan melihatnya menangis dari kejauhan. “Gadis seperti itu bisa menangis, apa kalung ini sangat berharga? Aku kira hatinya sekeras batu.” pikir Woohyun. Woohyun tidak mendekatinya tapi dia kembali dan membawa kalung itu bahkan ia membawanya pulang.
~Author POV End~
~Woohyun POV~
(tiduran sambil memandangi kalung yang ia temukan) Kalung apa ini, kalung rongsokan seperti ini dan dia menjadikan cincin aneh ini sebagai liontin? seleranya benar-benar rendah. Tunggu dulu!! Sepertinya aku pernah melihat cincin seperti ini. (beranjak dan langsung mengorek-ngorek laci mejanya dan dia menemukan sebuah cincin yang sama di dalam sebuah kotak. Dia jadi semakin penasaran.) Apa ini? Kenapa cincin yang kumiliki sama dengan miliknya. Aneh!! Dan terukir D & W Forever. Apa maksudnya ini? (tak peduli dan menaruh kedua cincin itu dan beranjak tidur).
~Woohyun POV End~
~Woori POV~
            Daehyun aku minta maaf, aku menghilangkan cincin itu. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Astaga... badan ku panas dan aku juga pusing. Aku minta maaf Daehyun...
~Woori POV End~
~Author POV~
            Keesokan harinya Woori masih mencari kalungnya dan terus mencari sejak pulang kuliah. Setelah lama ia mencari kalungnya seorang laki-laki datang. Ternyata itu Woohyun yang datang untuk berpura-pura latihan padahal untuk memastikan Woori masih mencari kalungnya atau tidak.
~Author POV End~
~Woori POV~
“Kau masih mencarinya?” tanya Woohyun.
(keluar dari air) “Kenapa kau kemari?” tanya Woori.
“Kau lupa? Aku anggota klub renang.” jawab Woori.
“......” tak menjawab.
“Kau tahu, mungkin itu telah hilang?” ucap Woohyun.
“Apa?” tanya Woori terkejut.
“Setiap pagi kolam ini dibersihkan, dan mungkin mereka sudah membuangnya.” ucap Woohyun.
Woori tak peduli dan kembali mencari kalungnya dan Woohyun pun mulai berenang. Tak sengaja Woori menabrak Woohyun di dalam air dan mereka sama-sama keluar dari air.
“Hey kenapa kau menabrakku?” ucap Woohyun marah.
“Aku tidak sengaja.” jawab Woori.
“Benarkah? Sepertinya tidak begitu. Dan sebaiknya kau pergi, kau mengganggu latihan ku.” Ucap woohyun mengusir.
“Aku harus mencari kalungku.” jawab Woori dengan suara rendah.
“Sebegituberartinya kah kalung jelek itu?” tanya Woohyun menyindir.
“Apa maksudmu?” tanya Woori.
“Lupakan!” jawab Woohyun.
#Sekeras apapun kau mencari, kau tak akan menemukannya.# dalam hati Woohyun.
Hyemi datang ke kolam renang dan terkejut saat melihat Woori sedang berdua dengan Woohyun.
“Woori, kenapa kau tetap mencari kalung itu. Bukankah kau sedang sakit?” tanya Hyemi cemas.
“Kenapa kau kemari?” tanya Woori.
“Sebenarnya aku belum pulang kerumah, kakakku mengajakku pergi belanja, tapi aku khawatir padamu dan kembali kesini.” jawab Hyemi.
“Pulanglah! Kau tak perlu mengkhawatirkan aku.” ucap Hyemi.
“Bagaimana aku tak khawatir, demammu tinggi kan tadi, dan kau memaksa untuk berenang mencari kalung itu. Apa kau tak apa jika aku pulang?” tanya Hyemi.
“Tentu, pulanglah!” jawab Woori tegas.
“Baiklah, cepat pulang sebelum hari mulai malam.” ucap Hyemi.
“Arrasseo!” jawab Woori.
Ketika Hyemi perlahan pergi, tiba-tiba Woori pusing lalu dia pingsan. Hyemi terkejut dan kembali untuk melihat Woori.
“Woori Woori! Ah.... seharusnya aku tahu ini. Woohyun bisakah kau menolongku, dia pingsan.” ucap Hyemi.

To Be Continue…..

           


Terima kasih sudah baca “True Love”. Maaf  jika ceritanya kurang menarik. Nantikan part selanjutnya. RCL!!!