Rabu, 06 Mei 2015

OCEAN LOVE Part 4 [EXO FF]




 Ocean Love



Author : Syamsiah Chandrawati a.k.a Song Nana

Main Cast: Luhan EXO, Kim Yuki
Other Cast: SJ, SNSD, SHINee, F(x), DBSK, BoA, Kangta.
Orang Tua
Anak
Park Jungsoo & Kim Taeyeon
Park Minseok, Park Jongdae, Park Yuki
Lee Sungmin & Lee Sunkyu
Lee Baekhyun, Lee Suho
Choi Siwon & Im Yoon Ah
Choi Kris, Choi Chanyeol, Choi Tao
Lee Donghae & Jung Soyeon
Lee Taemin, Lee Jongin
Lee Hyukjae & Kim Hyoyeon
Lay Lee
Cho Kyuhyun & Seo Joohyun
Cho Minho, Cho Luhan, Cho Sehun
Kim Ryeowook & Hwang Miyoung
Kim Kyungsoo
Kangta & BoA
Kang Sulli
 



CHAPTER 4
~Luhan POV~
-=Di halaman rumah Yuki=-
“Aku pulang dulu.” Ucap Luhan melambaikan tangan.
“Ne, gomawo.” Ucap yuki.
Yuki pun masuk kerumahnya setelah melihat Luhan pergi. Tiba-tiba seseorang menarik tangan Luhan.
“Sedang apa kau di rumahnya sampai saat ini?” tanya orang itu.
“Siapa kau?” tanya Luhan pada orang tersebut.
“Ini aku.” Ujar pria tersebut menurunkan syalnya.
“Minseok!! Sedang apa kau?” tanya Luhan terkejut.
“Bukankah aku yang bertanya duluan? Tapi kenapa mukamu memar begitu, kau berkelahi?” tanya Minseok.
“Besok saja aku ceritakan, aku harus segera pulang. Tapi kau harus janji padaku ceritakan juga masalahmu besok. Kau sering menghilang akhir-akhir ini.” Ujar Luhan.
“Baiklah, tapi tidak aman jika kita menceritakannya di sekolah. Kita pergi ke Coffee Cafe besok sepulang sekolah, dan sekarang ku antar kau pulang.” Ujar Minseok.
“Baiklah, gomawo.” Ucap Luhan.
Minseok mengantar Luhan pulang. Sesampai dirumah seisi rumah terkejut melihat Luhan ketika itu.
“Luhan!! Wajahmu kenapa sayang, apa kau berkelahi?” tanya Joohyun eomma bingung.
“Biar sajalah, jika anak laki-laki tidak berkelahi, bukan laki-laki namanya.” Ucap Kyuhyun appa santai.
“Appa!! Kenapa Luhan-hyung tidak dimarahi? Jika aku yang berkelahi selalu dimarahi.” Tanya Sehun manja.
“Apa kau ingat terakhir kali kau berkelahi? Karena melihat seorang noona yang di ganggu di depan club malam kau memukul laki-laki itu, hingga aparat kepolisian muncul dan mengira kau juga anggota club malam yang di bawah umur. Hingga kepala sekolahpun meminta appamu ini  menghadap.” Jelas Kyuhyun-appa.
“Tapi aku kan ingin menolong noona itu. Itu perbuatan baik kan?” bela Sehun.
“Jika ingin menolong orang, lihat dulu sekelilingmu. Jika kau tidak membuat orangtuamu malu, appa tidak akan marah padamu.” Jelas kyuhyun-appa.
“Sudah-sudah jangan berdebat. Luhan, cepat kau bersihkan tubuhmu, sebentar lagi tamuku akan datang.” Perintah Minho-hyung.
“Baiklah hyung.” Ucap Luhan, kemudian bergegas untuk membenahi dirinya.
~Luhan POV End~
~Kyuhyun Family POV~
“Ting tong” suara bel berbunyi. Minho beranjak dan membukakan pintu. Dia membawa masuk seorang gadis.
“Appa, Eomma, ini dia yang ingin ku perkenalkan pada appa dan eommma. Namanya Sulli, dia kekasihku sekarang dan aku ingin menikah dengannya, aku yakin kalian juga mengenal kedua orang tuanya.” Ucap Minho.
“Duduklah nak. Siapa nama ayah dan ibumu?” tanya Joohyun eomma.
“Appaku Kangta dan ibuku BoAh bibi.” Jawab Sulli.
“Oh, jijjayo? Mereka adalah Legendary Couple sunbaenim, kau ingatkan appa?” tanya Joohyun-eomma.
“Ne, aku pasti mengingatnya.” Jawab Kyuhyun appa.
“Kau cantik sekali, nak.” Puji Joohyun-eomma.
Merekapun saling mengajukan pertanyaan satu sama lain, hingga Kyuhyun-appa dan Joohyun-eomma menyatakan setuju pada gadis pilihan putranya itu.
~Kyuhyun Family POV End~
-=Keesokan harinya sepulang sekolah=-
~Cofee Cafe~
“Kenapa wajahmu memar semalam dan kenapa kau keluar dari rumah murid baru itu?” tanya Minseok penasaran.
“Awalnya aku hanya berjalan-jalan melepas penatku, kemudian aku melihatnya tanpa kusadari kakiku melangkah mengikuti jejaknya. Ketik telah dekat dengan rumahnya, segerombol pria datang dan mengganggunya dengan menyodorkan pisau, tanpa pikir panjang aku melawannya.” Curhat Luhan.
“Tunggu dulu, apa jangan-jangan gadis yang kau sukai itu dia?” tanya Minseok.
“Apa maksudmu, tentu saja bukan.” Elak Luhan.
“Tidak mungkin kau mengikuti seseorang tanpa sebab, jika memang hatimu yang ingin mengikutinya. Juga kau bilang dia sudah punya pacar. Dan Yuki baru saja berpacaran dengan Jongin, ini semakin menguatkan firasatku. Ayolah, kita sudah lama bersahabat, jangan sembunyikan apapun dariku.” Pinta Minseok.
“Hashh.. kau ini.. Memang benar dialah orangnya. Tapi aku juga ingin bertanya padamu, sedang apa kau semalam di depan rumahnya?” tanya Luhan kembali.
“Haruskah aku menceritakan semuanya?? Ini menyakitkan.” Ujar Minseok.
“Jika kita selama ini hanya berbagi kebahagiaan kita takkan sedekat ini.” Ucap Luhan.
“Baiklah aku ceritakan padamu. Belasan tahun lalu, bahkan aku lupa berapa umurku ketika itu, appa dan eommaku bertengkar hebat. Beberapa hari kemudian, tak tahan dengan sikap appaku yang terus marah, akhirnya dia pergi dari rumah. Dia mengatakan akan pergi didepan appaku, namun tak ada balasan kata apapun saat itu. Eommaku pun pergi. Namun 10 tahun kemudian ketika kakek dan nenekku meninggal dalam sebuah kecelakaan, ayahku menemukan foto-foto rekayasa tersebut di dalam laci kamar nenekku. Dari awal memang kakek dan nenekku tidak menyetujui pernikahan appa dan eomma ku, mereka selalu mencari cara agar pernikahan orang tuaku hancur. Hingga hal itupun terjadi, ketika ayahku pergi keluar kota, nenekku menyeting semuanya seolah-olah ibuku tidur dengan lelaki lain. Sepulang dari luar kota ayahku marah besar. Saat semua rekayasa itu terungkap, aku terus mencari keberadaan eomma. Ketika aku menemukannya, aku segera berangkat ke Jepang tempatnya tinggal. Aku terkejut saat melihat seorang gadis yang lebih muda dariku bahkan lebih muda dari Chen tinggal bersama eomma, aku berfikir eomma telah menikah lagi. Tapi dugaanku salah, eomma menceritakan semuanya padaku. Dia tengah mengandungnya ketika lari dari rumah. Hal itulah yang menyesakkan dadaku. Dan gadis itu adalah Yuki. Dan dia datang untuk mengingatkan kembali Appa-ku pada kesalahan besarnya” Jelas Minseok.
“Apa dia datang untuk balas dendam?” tanya Luhan.
“Tidak, dia datang karena kesedihannya. Sebenarnya dia ingin menyatukan appa dan eommaku, tapi dengan sharat appa harus merasakan kesakitan eomma. Dia berusaha menghantui appa dengan keberadaannya, dan membuat appa sangat menyesali perbuatannya. Tapi apa yang membuatmu meyukainya?” Jelas dan tanya Minseok.
“Sebenarnya, saat kita berkunjung di pantai pasifik, aku menemukan sebuah botol berisi curahan hati. Seperti cara lama seseorang yang melepaskan masalahnya dengan menghanyutkan masalahnya. Di dalamnya juga ada selembar foto, ketika gadis itu datang ke sekolah, aku sangat terkejut karena dia mirip dengan foto yang ku temukan. Ketika aku tanyakan hiragana yang mewakili namanya pada eommaku, eommaku menjawab bahwa itu dibaca Yuki. Hingga saat itu aku penasaran padanya, aku terus mengamatinya, dan mengamatinya. Hingga tanpa ku sadari aku jatuh hati padanya. Namun mendengar berita dia berpacaran dengan Jongin membuatku putus asa.” Jelas Luhan.
“Dia sebenarnya gadis yang ceria, tapi walau kami telah akrab tetap saja dia sedikit menjaga jarak denganku. Aku sangat ingin menjalin hubungan layaknya kakak adik yang sebenarnya, juga menjaganya. Aku juga ingin appa dan ummaku seperti dulu. Hal itulh yang selalu kuimpikan selama ini. Setiap kali melihat Yuki, appa selalu teringat eomma. Yuki telah berhasil membuat appa terbayang-bayang kesalahan besar yang ia lakukan dulu.” Ujar Minseok
“Aku mengerti perasaanmu. Kau juga harus bisa menghentikannya berbuat lebih jauh. Dia pasti menyimpan perasaan benci pada ayahnya, bila semakin lama perasaan itu semakin besar aku takut akan membuatnya berbuat tidak seharusnya.” Ucap Luhan.
Kring... Kring.... (ponsel Minseok berbunyi)
“Yoboseo” jawab Minseok.
“........” tidak ada jawaban dari penelpon.
“Nuguseyo??” tanya Minseok kembali.
“Oo..oppa!” jawabnya terbata.
“Nuguya?? Neo Yuki?” tanya Minseok kembali?
“Nn.. ee.” Jawabnya terbata.
“Gwaenchana? Apa terjadi sesuatu?” tanya Minseok panik.
“Ani, ada pencuri masuk rumahku oppa. Ahhh...” ucap Yuki terbata, dan tiba-tiba teleponnya mati.
“Yuki... Yuki...! yuki jawab aku.” Teriak Minseok panik.
“Apa yang terjadi?” Luhanpun ikut panik.
“Ada pencuri yang masuk rumahnya, sepertinya Yuki juga terluka, teleponnya tertutup begitu saja. Aku harus kesana.” Jelas Minseok.
“Aku ikut denganmu.” Ujar Luhan.
~Author POV~
Merekapun bergegas menuju rumah Yuki. Sesampai di rumah Yuki, mereka sangat terkejut dengan keadaan rumah Yuki yang berantakan. Mereka mencari keberadaan Yuki, karena dipanggil berkali-kali Yuki tidak menjawab. Mereka terkejut melihat Yuki tergeletak di kamarnya. Ketika membalikkan badan Yuki, Luhan dan Minseok melihat tangan Yuki yang berkumuran darah. pencuri itu menusuknya di abdomen bagian kirinya.
“Yuki, Yuki... kau bisa mendengarku?” Minseok bertanya panik. Yuki sedikit membuka matanya.
“Oo..ppa!” tidak sanggup menjawab pertanyaan oppanya, Minseokpun menyuruhnya untuk diam.
Luhan dan Minseok segera mengantarnya ke Rumah Sakit. Dokter menginstruksikan untuk operasi. Tidak berpikir panjang Minseok mengiyakannya, dia sangat memohon pada dokter untuk menyelamatkan adiknya itu.
Kring.. Kring.. (telepon Minseok berbunyi lagi)
“Ne Appa?” tanya Minseok.
“Bisakah kau pulang sekarang? Appa ingin makan malam denganmu dan Jongdae.” Pinta Jungsoo Appa.
“Mianhamnida appa, aku tidak bisa pulang sekarang. Yuki sedang menjalankan operasi Appa.” Jelas Minseok.
“Kenapa kau sangat peduli dengannya? Diapun bukan siapa-siapamu, apa kau pacaran dengannya? Apa sekarang gadis itu lebih penting dari appa?” tanya Jungsoo appa kesal.
“Appa! Yuki bukanlah pacarku, dia adikku, adik kandungku, dan dia sedang sekarat sekarang.” Ucap Minseok keras.
“Apa maksudmu?? Adik kandung??” tanya Jungsoo Appa.
“Mianhamnida Appa, nanti akan ku ceritakan yang sebenarnya.” Ucap Minseok.
“Kirimkan alamat Rumah Sakitnya, appa akan segera kesana.” Ucap Jungsoo Appa yang terkejut dan panik seketika.
Minseok mengirimkan alamat Rumah Sakit kepada appanya, dan Jungsoo Appa bergegas ke rumah Sakit. Dengan perasaan heran, terkejut dan panik, Jungsoo Appa berangkat ke Rumah Sakit.
“Apa yang sedang terjadi?? Dan apa maksud pembicaraanmu di telepon tadi?” tanya Jungsoo Appa ketika bertemu dengan appanya.
“Luhan, tolong kau berjaga disini. Aku ingin bicara dengan appaku dulu.”
“Arasseo.” Jawab Luhan.
Minseok mengajak appanya pergi dan mencari tempat sepi untuk membicarakannya.
“Kita bicara disini saja.” Ucap Jungsoo Appa.
“Appa..” ucap Minseok.
“Katakan pada Appa maksud pembicaraanmu itu. Apa kau menyembunyikan sesuatu??” tanya Jungsoo appa.
“Mianhmnida Appa. Aku akan menceritakan yang sebenarnya. Yuki adalah adik ku, juga adik Jongdae.” Jelas Minseok.
“Apa kau bertemu dengan ibumu? Apakah ibumu telah menikah lagi?” tanya Jungsoo Appa antusias.
“Aku bertemu mereka di Jepang sejak beberapa tahun lalu. Ibu tidak menikah lagi. Yuki adalah darah dangingmu Appa.” Ucap Minseok.
“Mwo??? Bagaimana hal itu bisa terjadi?” tanya Jungsoo Appa. Jungsoo Appapun terduduk lemas.
“Ibu sedang mengandung ketika meninggalkan rumah dulu.” Ucap Minseok lagi.
“Mwo?? Kenapa kau tidak katakan pada Appa jika kau telah mengetahuinya sejak lama keberadaan mereka?? Wae?? Kau tahukan Appa telah mengetahui kebenarannya.” Ucap Jungsoo Appa marah.
“Itu adalah permintaan Eomma. Diam-diam aku pergi ke Jepang untuk melihat keadaan mereka. Yuki tidak bisa menerimaku pada awalnya, dia terlalu benci untuk memandang kita, Appa. Tapi lambat laun kami mulai akrab. Dia sangat membencimu, Appa. Dia bertekad untuk membuatmu down dengan mengingat masa lalu yang menyakitkan. Dia ingin mengingatkanmu pada eomma. Dari kecil hingga besar dia terus menyimpan sakit hati eomma.” Jelas Minseok.
Jungsoo Appa tidak bisa berkata-kata. Perlahan air matanya membasahi pipinya.
“Aku teringat saat mengelilingi sekolah dengannya. Dia berkata bahwa dia merasa seperti sedang bersama Appanya, tapi dia bilang Appanya sudah meninggal. Dan ternyata dia adalah putriku dan aku adalah Appanya. Ya Tuhan, kenapa hal seperti ini bisa terjadi???” sesal Jungsoo Appa.
Jungsoo Appa menangis menyesalinya. Telepon Minseok berbunyi lagi, tapi sekarang ternyata telepon Yuki yang berbunyi, dan Minseok mengangkat telepon itu sambil membiarkan Appanya tenggelam dalam tangis. Minseok memberi tahu Eommanya yang sedang terjadi pada Yuki. Taeyeon eomma terkejut seketika. Dia langsung memesan pesawat dan berangkat ke Korea keesokan harinya.
            Dokter keluar dari ruang operasi, dia menyatakan bahwa Yuki kehilangan banyak darah, dan dia harus segera dilakukan transfusi. Jungsoo Appa sontak bersedia menyumbangkan darahnya. Setelah di cek dan hasil darahnya cocok membuat Jungsoo appa benar-benar yakin bahwa Yuki adalah putrinya.
Operasi Yuki berjalan lancar, namun Yuki belum sadarkan diri. Jungsoo Appa terus memandanginya dan memegang tangannya. Minseok mempersilahkan Luhan untuk pulang. Di tengah lamunannya Jungsoo Appa menangis lagi. Dia menyesal meninggalkan seorang istri yang tidak bersalah dalam keadaan hamil dan bodohnya dia tidak mengetahui itu. Dia terus memandangi wajah putrinya.
~Author POV End~
~Luhan POV~
“Aku pulang!”
“Dari mana kau sayang?” tanya Joohyun Eomma.
“Seseorang yang kusukai baru saja meregang nyawa Eomma.” Ucapku.
“Jinjjayo? Nugu?” tanya Joohyun Eomma.
“Namanya Yuki. Dan dia adalah adik perempuan Minseok.” Jelasku.
“Apa maksudmu? Bukankah Jungsoo oppa tidak memiliki anak perempuan??” tanya Joohyun Eomma.
“Hyung, apa maksudmu?? Apa kau menyukai Yuki? Dia adalah pacar Jongin, hyung? Dan apa maksudmu dia adalah adik Minseok hyung?” tanya Sehun terkejut.
“Besok pagi akan ku jelaskan. Aku sedang pusing sekarang.”
Minseok langsung pergi dan menuju kamarnya. Dia langsung mandi, kemudian dia terduduk di tepi ranjangnya. Dia mengambil botol berisi surat itu lagi. Dia terdiam membacanya berkali-kali.
“Benarkah kau yang menulis surat ini? Dan apakah ini ibumu? Aku akan membuktikannya besok.” Ucap Luhan dalam hatinya.
To Be Continued......