Ocean Love
Main Cast: Luhan EXO,
Kim Yuki
Other Cast: SJ, SNSD,
SHINee, F(x), DBSK, BoA, Kangta.
Orang Tua
|
Anak
|
Park Jungsoo &
Kim Taeyeon
|
Park Minseok, Park
Jongdae, Park Yuki
|
Lee Sungmin & Lee
Sunkyu
|
Lee Baekhyun, Lee
Suho
|
Choi Siwon & Im
Yoon Ah
|
Choi Kris, Choi
Chanyeol, Choi Tao
|
Lee Donghae &
Jung Soyeon
|
Lee Taemin, Lee
Jongin
|
Lee Hyukjae & Kim
Hyoyeon
|
Lay Lee
|
Cho Kyuhyun & Seo
Joohyun
|
Cho Minho, Cho Luhan,
Cho Sehun
|
Kim Ryeowook &
Hwang Miyoung
|
Kim Kyungsoo
|
Kangta & BoA
|
Kang Sulli
|
CHAPTER
4
~Luhan POV~
-=Di halaman rumah
Yuki=-
“Aku pulang dulu.” Ucap
Luhan melambaikan tangan.
“Ne, gomawo.” Ucap
yuki.
Yuki pun masuk
kerumahnya setelah melihat Luhan pergi. Tiba-tiba seseorang menarik tangan
Luhan.
“Sedang apa kau di
rumahnya sampai saat ini?” tanya orang itu.
“Siapa kau?” tanya
Luhan pada orang tersebut.
“Ini aku.” Ujar pria
tersebut menurunkan syalnya.
“Minseok!! Sedang apa
kau?” tanya Luhan terkejut.
“Bukankah aku yang
bertanya duluan? Tapi kenapa mukamu memar begitu, kau berkelahi?” tanya
Minseok.
“Besok saja aku
ceritakan, aku harus segera pulang. Tapi kau harus janji padaku ceritakan juga
masalahmu besok. Kau sering menghilang akhir-akhir ini.” Ujar Luhan.
“Baiklah, tapi tidak
aman jika kita menceritakannya di sekolah. Kita pergi ke Coffee Cafe besok
sepulang sekolah, dan sekarang ku antar kau pulang.” Ujar Minseok.
“Baiklah, gomawo.” Ucap
Luhan.
Minseok mengantar Luhan
pulang. Sesampai dirumah seisi rumah terkejut melihat Luhan ketika itu.
“Luhan!! Wajahmu kenapa
sayang, apa kau berkelahi?” tanya Joohyun eomma bingung.
“Biar sajalah, jika
anak laki-laki tidak berkelahi, bukan laki-laki namanya.” Ucap Kyuhyun appa
santai.
“Appa!! Kenapa
Luhan-hyung tidak dimarahi? Jika aku yang berkelahi selalu dimarahi.” Tanya
Sehun manja.
“Apa kau ingat terakhir
kali kau berkelahi? Karena melihat seorang noona yang di ganggu di depan club
malam kau memukul laki-laki itu, hingga aparat kepolisian muncul dan mengira
kau juga anggota club malam yang di bawah umur. Hingga kepala sekolahpun
meminta appamu ini menghadap.” Jelas
Kyuhyun-appa.
“Tapi aku kan ingin
menolong noona itu. Itu perbuatan baik kan?” bela Sehun.
“Jika ingin menolong
orang, lihat dulu sekelilingmu. Jika kau tidak membuat orangtuamu malu, appa
tidak akan marah padamu.” Jelas kyuhyun-appa.
“Sudah-sudah jangan
berdebat. Luhan, cepat kau bersihkan tubuhmu, sebentar lagi tamuku akan
datang.” Perintah Minho-hyung.
“Baiklah hyung.” Ucap
Luhan, kemudian bergegas untuk membenahi dirinya.
~Luhan POV End~
~Kyuhyun Family POV~
“Ting tong” suara bel
berbunyi. Minho beranjak dan membukakan pintu. Dia membawa masuk seorang gadis.
“Appa, Eomma, ini dia
yang ingin ku perkenalkan pada appa dan eommma. Namanya Sulli, dia kekasihku
sekarang dan aku ingin menikah dengannya, aku yakin kalian juga mengenal kedua
orang tuanya.” Ucap Minho.
“Duduklah nak. Siapa
nama ayah dan ibumu?” tanya Joohyun eomma.
“Appaku Kangta dan
ibuku BoAh bibi.” Jawab Sulli.
“Oh, jijjayo? Mereka
adalah Legendary Couple sunbaenim, kau ingatkan appa?” tanya Joohyun-eomma.
“Ne, aku pasti
mengingatnya.” Jawab Kyuhyun appa.
“Kau cantik sekali,
nak.” Puji Joohyun-eomma.
Merekapun saling
mengajukan pertanyaan satu sama lain, hingga Kyuhyun-appa dan Joohyun-eomma
menyatakan setuju pada gadis pilihan putranya itu.
~Kyuhyun Family POV
End~
-=Keesokan harinya
sepulang sekolah=-
~Cofee Cafe~
“Kenapa wajahmu memar
semalam dan kenapa kau keluar dari rumah murid baru itu?” tanya Minseok
penasaran.
“Awalnya aku hanya
berjalan-jalan melepas penatku, kemudian aku melihatnya tanpa kusadari kakiku
melangkah mengikuti jejaknya. Ketik telah dekat dengan rumahnya, segerombol
pria datang dan mengganggunya dengan menyodorkan pisau, tanpa pikir panjang aku
melawannya.” Curhat Luhan.
“Tunggu dulu, apa
jangan-jangan gadis yang kau sukai itu dia?” tanya Minseok.
“Apa maksudmu, tentu
saja bukan.” Elak Luhan.
“Tidak mungkin kau
mengikuti seseorang tanpa sebab, jika memang hatimu yang ingin mengikutinya.
Juga kau bilang dia sudah punya pacar. Dan Yuki baru saja berpacaran dengan
Jongin, ini semakin menguatkan firasatku. Ayolah, kita sudah lama bersahabat,
jangan sembunyikan apapun dariku.” Pinta Minseok.
“Hashh.. kau ini..
Memang benar dialah orangnya. Tapi aku juga ingin bertanya padamu, sedang apa
kau semalam di depan rumahnya?” tanya Luhan kembali.
“Haruskah aku
menceritakan semuanya?? Ini menyakitkan.” Ujar Minseok.
“Jika kita selama ini
hanya berbagi kebahagiaan kita takkan sedekat ini.” Ucap Luhan.
“Baiklah aku ceritakan
padamu. Belasan tahun lalu, bahkan aku lupa berapa umurku ketika itu, appa dan
eommaku bertengkar hebat. Beberapa hari kemudian, tak tahan dengan sikap appaku
yang terus marah, akhirnya dia pergi dari rumah. Dia mengatakan akan pergi
didepan appaku, namun tak ada balasan kata apapun saat itu. Eommaku pun pergi.
Namun 10 tahun kemudian ketika kakek dan nenekku meninggal dalam sebuah
kecelakaan, ayahku menemukan foto-foto rekayasa tersebut di dalam laci kamar nenekku.
Dari awal memang kakek dan nenekku tidak menyetujui pernikahan appa dan eomma
ku, mereka selalu mencari cara agar pernikahan orang tuaku hancur. Hingga hal
itupun terjadi, ketika ayahku pergi keluar kota, nenekku menyeting semuanya
seolah-olah ibuku tidur dengan lelaki lain. Sepulang dari luar kota ayahku
marah besar. Saat semua rekayasa itu terungkap, aku terus mencari keberadaan
eomma. Ketika aku menemukannya, aku segera berangkat ke Jepang tempatnya
tinggal. Aku terkejut saat melihat seorang gadis yang lebih muda dariku bahkan
lebih muda dari Chen tinggal bersama eomma, aku berfikir eomma telah menikah
lagi. Tapi dugaanku salah, eomma menceritakan semuanya padaku. Dia tengah
mengandungnya ketika lari dari rumah. Hal itulah yang menyesakkan dadaku. Dan
gadis itu adalah Yuki. Dan dia datang untuk mengingatkan kembali Appa-ku pada
kesalahan besarnya” Jelas Minseok.
“Apa dia datang untuk
balas dendam?” tanya Luhan.
“Tidak, dia datang
karena kesedihannya. Sebenarnya dia ingin menyatukan appa dan eommaku, tapi
dengan sharat appa harus merasakan kesakitan eomma. Dia berusaha menghantui
appa dengan keberadaannya, dan membuat appa sangat menyesali perbuatannya. Tapi
apa yang membuatmu meyukainya?” Jelas dan tanya Minseok.
“Sebenarnya, saat kita
berkunjung di pantai pasifik, aku menemukan sebuah botol berisi curahan hati.
Seperti cara lama seseorang yang melepaskan masalahnya dengan menghanyutkan
masalahnya. Di dalamnya juga ada selembar foto, ketika gadis itu datang ke
sekolah, aku sangat terkejut karena dia mirip dengan foto yang ku temukan.
Ketika aku tanyakan hiragana yang mewakili namanya pada eommaku, eommaku menjawab
bahwa itu dibaca Yuki. Hingga saat itu aku penasaran padanya, aku terus
mengamatinya, dan mengamatinya. Hingga tanpa ku sadari aku jatuh hati padanya.
Namun mendengar berita dia berpacaran dengan Jongin membuatku putus asa.” Jelas
Luhan.
“Dia sebenarnya gadis
yang ceria, tapi walau kami telah akrab tetap saja dia sedikit menjaga jarak
denganku. Aku sangat ingin menjalin hubungan layaknya kakak adik yang
sebenarnya, juga menjaganya. Aku juga ingin appa dan ummaku seperti dulu. Hal
itulh yang selalu kuimpikan selama ini. Setiap kali melihat Yuki, appa selalu
teringat eomma. Yuki telah berhasil membuat appa terbayang-bayang kesalahan
besar yang ia lakukan dulu.” Ujar Minseok
“Aku
mengerti perasaanmu. Kau juga harus bisa menghentikannya berbuat lebih jauh.
Dia pasti menyimpan perasaan benci pada ayahnya, bila semakin lama perasaan itu
semakin besar aku takut akan membuatnya berbuat tidak seharusnya.” Ucap Luhan.
Kring...
Kring.... (ponsel Minseok berbunyi)
“Yoboseo”
jawab Minseok.
“........”
tidak ada jawaban dari penelpon.
“Nuguseyo??”
tanya Minseok kembali.
“Oo..oppa!”
jawabnya terbata.
“Nuguya??
Neo Yuki?” tanya Minseok kembali?
“Nn..
ee.” Jawabnya terbata.
“Gwaenchana?
Apa terjadi sesuatu?” tanya Minseok panik.
“Ani,
ada pencuri masuk rumahku oppa. Ahhh...” ucap Yuki terbata, dan tiba-tiba
teleponnya mati.
“Yuki...
Yuki...! yuki jawab aku.” Teriak Minseok panik.
“Apa
yang terjadi?” Luhanpun ikut panik.
“Ada
pencuri yang masuk rumahnya, sepertinya Yuki juga terluka, teleponnya tertutup
begitu saja. Aku harus kesana.” Jelas Minseok.
“Aku ikut denganmu.”
Ujar Luhan.
~Author POV~
Merekapun bergegas
menuju rumah Yuki. Sesampai di rumah Yuki, mereka sangat terkejut dengan
keadaan rumah Yuki yang berantakan. Mereka mencari keberadaan Yuki, karena
dipanggil berkali-kali Yuki tidak menjawab. Mereka terkejut melihat Yuki
tergeletak di kamarnya. Ketika membalikkan badan Yuki, Luhan dan Minseok
melihat tangan Yuki yang berkumuran darah. pencuri itu menusuknya di abdomen
bagian kirinya.
“Yuki, Yuki... kau bisa
mendengarku?” Minseok bertanya panik. Yuki sedikit membuka matanya.
“Oo..ppa!” tidak
sanggup menjawab pertanyaan oppanya, Minseokpun menyuruhnya untuk diam.
Luhan dan Minseok
segera mengantarnya ke Rumah Sakit. Dokter menginstruksikan untuk operasi.
Tidak berpikir panjang Minseok mengiyakannya, dia sangat memohon pada dokter
untuk menyelamatkan adiknya itu.
Kring.. Kring..
(telepon Minseok berbunyi lagi)
“Ne Appa?” tanya
Minseok.
“Bisakah kau pulang
sekarang? Appa ingin makan malam denganmu dan Jongdae.” Pinta Jungsoo Appa.
“Mianhamnida appa, aku
tidak bisa pulang sekarang. Yuki sedang menjalankan operasi Appa.” Jelas
Minseok.
“Kenapa kau sangat
peduli dengannya? Diapun bukan siapa-siapamu, apa kau pacaran dengannya? Apa
sekarang gadis itu lebih penting dari appa?” tanya Jungsoo appa kesal.
“Appa! Yuki bukanlah
pacarku, dia adikku, adik kandungku, dan dia sedang sekarat sekarang.” Ucap
Minseok keras.
“Apa maksudmu?? Adik
kandung??” tanya Jungsoo Appa.
“Mianhamnida Appa,
nanti akan ku ceritakan yang sebenarnya.” Ucap Minseok.
“Kirimkan alamat Rumah
Sakitnya, appa akan segera kesana.” Ucap Jungsoo Appa yang terkejut dan panik
seketika.
Minseok mengirimkan
alamat Rumah Sakit kepada appanya, dan Jungsoo Appa bergegas ke rumah Sakit.
Dengan perasaan heran, terkejut dan panik, Jungsoo Appa berangkat ke Rumah
Sakit.
“Apa yang sedang
terjadi?? Dan apa maksud pembicaraanmu di telepon tadi?” tanya Jungsoo Appa
ketika bertemu dengan appanya.
“Luhan, tolong kau
berjaga disini. Aku ingin bicara dengan appaku dulu.”
“Arasseo.” Jawab Luhan.
Minseok mengajak
appanya pergi dan mencari tempat sepi untuk membicarakannya.
“Kita bicara disini
saja.” Ucap Jungsoo Appa.
“Appa..” ucap Minseok.
“Katakan pada Appa
maksud pembicaraanmu itu. Apa kau menyembunyikan sesuatu??” tanya Jungsoo appa.
“Mianhmnida Appa. Aku
akan menceritakan yang sebenarnya. Yuki adalah adik ku, juga adik Jongdae.”
Jelas Minseok.
“Apa kau bertemu dengan
ibumu? Apakah ibumu telah menikah lagi?” tanya Jungsoo Appa antusias.
“Aku bertemu mereka di
Jepang sejak beberapa tahun lalu. Ibu tidak menikah lagi. Yuki adalah darah
dangingmu Appa.” Ucap Minseok.
“Mwo??? Bagaimana hal
itu bisa terjadi?” tanya Jungsoo Appa. Jungsoo Appapun terduduk lemas.
“Ibu sedang mengandung
ketika meninggalkan rumah dulu.” Ucap Minseok lagi.
“Mwo?? Kenapa kau tidak
katakan pada Appa jika kau telah mengetahuinya sejak lama keberadaan mereka??
Wae?? Kau tahukan Appa telah mengetahui kebenarannya.” Ucap Jungsoo Appa marah.
“Itu adalah permintaan
Eomma. Diam-diam aku pergi ke Jepang untuk melihat keadaan mereka. Yuki tidak
bisa menerimaku pada awalnya, dia terlalu benci untuk memandang kita, Appa.
Tapi lambat laun kami mulai akrab. Dia sangat membencimu, Appa. Dia bertekad
untuk membuatmu down dengan mengingat masa lalu yang menyakitkan. Dia ingin
mengingatkanmu pada eomma. Dari kecil hingga besar dia terus menyimpan sakit
hati eomma.” Jelas Minseok.
Jungsoo Appa tidak bisa
berkata-kata. Perlahan air matanya membasahi pipinya.
“Aku teringat saat
mengelilingi sekolah dengannya. Dia berkata bahwa dia merasa seperti sedang
bersama Appanya, tapi dia bilang Appanya sudah meninggal. Dan ternyata dia
adalah putriku dan aku adalah Appanya. Ya Tuhan, kenapa hal seperti ini bisa
terjadi???” sesal Jungsoo Appa.
Jungsoo Appa menangis
menyesalinya. Telepon Minseok berbunyi lagi, tapi sekarang ternyata telepon
Yuki yang berbunyi, dan Minseok mengangkat telepon itu sambil membiarkan
Appanya tenggelam dalam tangis. Minseok memberi tahu Eommanya yang sedang
terjadi pada Yuki. Taeyeon eomma terkejut seketika. Dia langsung memesan pesawat
dan berangkat ke Korea keesokan harinya.
Dokter keluar dari ruang operasi, dia menyatakan bahwa
Yuki kehilangan banyak darah, dan dia harus segera dilakukan transfusi. Jungsoo
Appa sontak bersedia menyumbangkan darahnya. Setelah di cek dan hasil darahnya
cocok membuat Jungsoo appa benar-benar yakin bahwa Yuki adalah putrinya.
Operasi Yuki berjalan lancar, namun Yuki belum
sadarkan diri. Jungsoo Appa terus memandanginya dan memegang tangannya. Minseok
mempersilahkan Luhan untuk pulang. Di tengah lamunannya Jungsoo Appa menangis
lagi. Dia menyesal meninggalkan seorang istri yang tidak bersalah dalam keadaan
hamil dan bodohnya dia tidak mengetahui itu. Dia terus memandangi wajah
putrinya.
~Author
POV End~
~Luhan
POV~
“Aku
pulang!”
“Dari
mana kau sayang?” tanya Joohyun Eomma.
“Seseorang
yang kusukai baru saja meregang nyawa Eomma.” Ucapku.
“Jinjjayo?
Nugu?” tanya Joohyun Eomma.
“Namanya
Yuki. Dan dia adalah adik perempuan Minseok.” Jelasku.
“Apa
maksudmu? Bukankah Jungsoo oppa tidak memiliki anak perempuan??” tanya Joohyun
Eomma.
“Hyung,
apa maksudmu?? Apa kau menyukai Yuki? Dia adalah pacar Jongin, hyung? Dan apa
maksudmu dia adalah adik Minseok hyung?” tanya Sehun terkejut.
“Besok
pagi akan ku jelaskan. Aku sedang pusing sekarang.”
Minseok
langsung pergi dan menuju kamarnya. Dia langsung mandi, kemudian dia terduduk
di tepi ranjangnya. Dia mengambil botol berisi surat itu lagi. Dia terdiam
membacanya berkali-kali.
“Benarkah
kau yang menulis surat ini? Dan apakah ini ibumu? Aku akan membuktikannya
besok.” Ucap Luhan dalam hatinya.
To Be
Continued......