Jumat, 23 Februari 2018

THE EVE [PART 3]

THE EVE

Cast:
Lee Hana a.k.a Readers
Kang Jaehyun
Kang Jaehwan (Jihwan)
Shin Hyorin
Genre : Romance Fiction
Author : Chacha



PART 3
“Do You Know Me?”

Hana: “Depyeo-nim?? Apa maksudmu dia direktur itu?”
Seulhee: “Kau sudah gila? Kenapa kau berkata buruk pada nya? Apa kau ingin dipecat?”
Hana: “Dia pria yang aku bicarakan tempo hari, pria yang aku temui di malam pernikahan Minyoung di pulau Jeju.”
Seulhee: “Mwo? Pantas saja reaksimu seperti itu.”
Manager: “Lee Hana-shi. Direktur memanggilmu.”
Hana: “Ne manager.”
Manager: “Kau harus minta maaf pada beliau.”
Hana: “Ne.”

Hana: “Eottokkae seulhee-ah. Apa yang harus ku katakan padanya.” Gerutunya.
Seulhee: “Kau harus minta maaf padanya.”
Hana kemudian pergi dengan perasaan gelisah. Ia menghela napas panjang saat hendak memasuki ruangan direktur. “Tok tok tok” ketuk Hana. “Masuk!” jawab Jaehyun.
Jaehyun: “Apa kau pegawai baru?”
Hana: “Ne, depyeo-nim.”
Jaehyun: “Katakan lagi apa yang kau katakan padaku tadi.”
Hana: “Josonghaeyo.”
Jaehyun: “Siapa namamu?”
Hana: “Lee Hana imnida.”
Jaehyun: “Apa kau pegawai baru?”
Hana: “Ne.”
Jaehyun: “Kenapa sikapmu jadi berubah? Aku tidak mau melihat wajahmu. Jangan tunjukkan lagi wajahmu di depanku. Juga jangan membuat kesalahan lagi. Jangan beritahu siapapun ditempat ini apa yang sudah terjadi tempo hari. Aku tidak ingin ada orang yang tahu tentang itu.” Jelasnya ketus.
Hana: “Ne, Boleh saya mengatakan sesuatu?”
Jaehyun hanya mengangguk.
Hana: “Lee Hana imnida, Shin Hyorin anieyo. Kalau begitu saya permisi dulu.”
Jaehyun: “Mwo!” ujar Jaehyun marah.
Hana keluar dari ruangan direktur dan menghela napas panjang.
Hana: “Heol... Aku benci direktur itu... kenapa aku harus bekerja di sini sih?? Lalu bagaimana CEO yang lain... apa mereka memiliki watak yang sama?? Aku bisa gila bekerja di sini.”
Hana kemudian melanjutkan pekerjaannya di department komunikasi.

~Keesokan Harinya~
Kerumunan orang berkumpul di lobi untuk menyambut atasan mereka. Mereka menundukkan kepala begitu atasan mereka datang. Mata Hana terbelalak melihat orang yang berada di samping jaehyun depyeo-nim.
Hana: “Jihwan oppa” katanya lirih.
Hana terdiam sejenak.
Hana: “Seolhee-ya...”
Seolhee: “Oh?”
Hana: “Siapa orang yang berada di samping depyeo-nim?”
Seolhee: “Dia orang yang ku ceritakan, paras menawan Jae bersaudara. Dia CEO kita, kakak laki-laki depyeo-nim, Kang Jaehwan.”
Hana: “Jinjjayo?”
Seolhee: “Kau pasti terkejut melihat ketampanan mereka.”
Hana: “Ne, kau benar.”
Hana termenung dengan apa yang dilihatnya.
Hana: “Begitu rupanya. Dia diangkat oleh keluarga kaya, dan sekarang menjadi orang berpengaruh di perusahaan besar, memiliki keluarga dan seorang adik, tinggal di tempat mewah, pakaian bagus, semuanya serba ada. Pantas saja dia lupa padaku, tidak lagi memberi kabar, bahkan mencariku. Bodohnya aku selalu menunggu kabar darinya. Sadarlah Hana, kau sekarang bukan lagi levelnya. Orang yang selama ini kau sanjung telah tiada. Jihwan oppa, ani... sekrang dia adalah Jaehwan.” Benaknya berkata sembari menitihkan air mata.

Hana telah sadar dengan apa yang telah terjadi. Dia tak lagi ingin menemukan atau menyapa orang yang selama ini ia cari. Hanya menundukkan kepala ketika berpapasan, bahkan tak berani untuk menunjukkan wajahnya.
Hana: “Ini terlalu menyakitkan, hanya bisa menatapnya dari belakang, bahkan ia tak ingat lagi wajah ini. Dia telah melupakanku sepenuhnya. Dia bukan  lagi jihwan oppa yang dulu ku kenal.”
Hari-hari ia lewati dengan melupakan semua yang telah terjadi. Ia bekerja sebagaimana mestinya. Sedikit demi sedikit ia lupakan kejadian yang telah terjadi.

Satu bulan telah berlalu. Akhir-akhir ini Hana harus bekerja lembur karena banyak pesanan dari luar negeri yang menelpon perusahaan. Maka dari itu ia harus bekerja ekstra.
Hana: “Manager, pekerjaanku sudah selesai. Aku pulang dulu.” Kemudian ia menundukkan kepalanya pada managernya.
Manager: “Ne, terima kasih atas kerja kerasnya.”
Hana mengangguk kemudian pergi keluar ruangan. Ia berjalan perlahan menyusuri lorong yang telah sepi. Ia terkejut dengan yang ia lihat didepannya. Kemudian ia berhenti dan menundukkan kepalanya pada  CEO yang ada di depannya yang tak lain adalah Jaehwan. Setelah ia melewatinya, kemudian Hana melanjutkan langkahnya.
Jaehwan: “Tunggu sebentar!” ucapnya pada Hana.
Hana terkejut dan berbalik: “Ne?”
Jaehwan: “Kau dari bagian komunikasi kan?”
Hana: “Ne.”
Jaehwan: “Apakah manager sudah pulang? Aku ingin bicara padanya.”
Hana: “Beliau masih ada di kantor.”
Jaehwan: “Geurae, gomapta.”
Hana dalam benaknya: “Sudah ku duga dia tak kan mengingat wajah ini.” Hana lantas per setelah Jaehwan berbalik.
Jaehwan kemudian berbalik lagi: “Em.. apa kita pernah bertemu sebelumnya? Wajahmu tidak asing.”
Sontak Hana berbalik, jantungnya berdebar kencang mendengarnya. “Apa dia mengingatku?” tanyanya dalam benaknya.
Hana: “Maaf saya adalah pegawau baru. Tidak mungkin saya bertemu sajangnim sebelumnya.”
Jaehwan: “Kau mirip Hyorin, tapi penampilan kalian berbeda. Kalau begitu pergilah...”
Hana: “Ternyata benar ia tak mengingatnya.” Ujarnya dalam benaknya.
Beberapa langkah Hana dan Jaehwan telah pergi berlawanan arah. Namun Jaehwan tiba-tiba menghentikan langkah kakinya dan terdiam sejenak.
Jaehwan: “Lee Hana?” ucapnya mengejutkan.
Hana terkejut mendengarnya, Hana langsung berbalik mendengarnya dengan perasaan terkejut dan sedikit senang.
Jaehwan: “Kau... Lee Hana kan?”
Hana: “Ne, sajangnim” ucapnya terbata.
Jaehwan: “Kau tak mengingatku, Hana?”
Hana: “Sejak lama aku telah menunggu kabarmu, Jihwan oppa. Ani kau bukan lagi Jihwan oppa yang ku kenal. Kau sekarang adalah Kang Jaehwan, CEO perusahaan ini. Tidak seharusnya aku mengatakan hal yang tidak sopan padamu. Maafkan aku! Kalau begitu, aku permisi dulu.”
Jaehwan mengejarnya dan meraih tangannya kemudian memeluk Hana.










To Be Continue....

THE EVE [PART 2]

THE EVE




Cast:
Lee Hana a.k.a Readers
Kang Jaehyun
Kang Jaehwan (Jihwan)
Shin Hyorin
Genre : Romance Fiction
Author : Chacha






PART 2
“Oh My God”


             Hana sampai di depan gedung setelah bertengkar dengan pri tak dikenalnya dan menunggu taxi yang lewat. Sebuah mobil melewatinya dan dia tertegun sejenak melihat orang di dalam mobil itu. Jantungnya seperti berhenti sejenak.

Hana: “Wajah itu...” ucap Hana lirih.
Mobil itu terus melaju, kemudian ia mengejarnya “Jihwan oppa!!” teriaknya. Tapi mobil itu terus menjauh dari nya. Hana terus mengejarnya. Ia melihat 2 orang pria di bangku belakang mobil itu, ia melihat Jihwan yang duduk di sebelah kiri mobil itu, namun ia hanya termenung melihat wajah itu. Ketika tersadar mobil itu sudah agak jauh, ia tetap mengejar dan memanggil nama Jihwan sambil menangis. Kemudian karena lelah mengejarnya ia terjatuh. “Jihwan oppa!” teriaknya sambil menangis.

Hana pulang dengan perasaan jengkel. Dia tidak menyangka dengan kejadian-kejadian tak terduga hari ini.
Hana: “Heol, hari ini benar-benar menjengkelkan. Bertemu dengan orang aneh, ditampar oleh orang tak dikenal, bertemu dengan Jihwan oppa tapi kehilangan jejaknya. Apa yang terjadi pada hidupku. Apa aku memang ditakdirkan untuk tidak mempunyai kebahagiaan sejak lahir?” gumamnya.
Setelah ia sampai rumah, ia langsung mandi untuk menyegarkan pikirannya. Kemudian ia melihat artikel lowongan pekerjaan yang sudah tiap hari ia lihat, tapi sampai detik ini tidak ada lowongan pekerjaan yang cocok dengan yang ia inginkan. Ia terus mencari lowongan pekerjaan hari itu. Setelah lelah mencari ia kemudian tertidur di mejanya. 
Ia terbangun ketika sinar matahari menerangi wajahnya. Ia tertidur diatas meja. Kemudian ponselnya berbunyi. Ia melihat siapa yang menelponnya pagi-pagi. Ternyata sahabatnya Jung Seulhee.
Hana: “Yoboseo? Ne Seulhee-ya?”
Seulhee: “Ya, Lee Hana, kau baru bangun?” 
Hana: “Oh! Wae? Kenapa kau menelponku pagi-pagi?”
Seulhee: “Ya, kau sedang mencari pekerjaan bukan? Kantorku sedang membuka lowongan pekerjaan sekarang.”
Hana: “Jinjja? Apakah kantormu juga membuka lowongan untuk penerjemah?” 
Seulhee: “Em... mungkin dibagian penerima pesanan luar negeri.”
Hana: “Heol... apa kau sedang bercanda? Tidak adakah pekerjaan yang lebih sesuai. Apa bedanya dengan pekerjaanku sekarang hah?”
Seulhee: “Tapi kan pekerjaan ini lebih sesuai denganmu sekarang, kau akan bekerja diperusahaan besar, dan di ruangan ber AC. Kau tak perlu berpanas-panasan lagi. Jika pekerjaanmu bagus, mungkin kau bisa dipromosikan nantinya. Bukankah kau bisa 5 bahasa sekarang?” 
Hana: “Ya... kau memang sahabatku Kim Seulhee. Tapi apa nama perusahaanmu itu?”
Seulhee: “Omo... kau tidak tahu perusahaan property terbesar Korea?  JaeHa Property.. kau tidak tahu?” 
Hana: “Ah... Jaeha... Kalau begitu tolong carikan aku rumah sewa.”
Seulhee: “Kau bisa tinggal dengan ku. Aku tinggal sendirian disini. Orang tuaku ada di Ilsan.”
Hana: “Baiklah kalau begitu. Aku akan mengirim lowongan pekerjaan dan menyelesaikan pekerjaanku disini. Aku akan tiba di Seoul dalam 3 hari.”
Seulhee: “Baiklah, aku akan menunggumu dengan senang hati.” 
Hana: “Gomawo Seulhee ya.”
Hana menutup telponnya. Dan segera berangkat untuk bekerja. Sepulang kerja ia berkunjung ke kantornya dan menyampaikan surat pengunduran diri. Setelah itu ia membereskan semua berkasnya dan mengemasi barang di rumah nya. Dua hari kemudian ia terbang ke Seoul dan tinggal di rumah Seulhee. Ia kemudian menulis surat lamaran pekerjaan di perusahaan tempat Seulhee bekerja. Seulhee telah diangkat menjadi asisten  manager. Sementara itu Hana menunggu balasan surat lamarannya.

Dua minggu telah berlalu, ia mendapatkan balasan surat lamaran pekerjaannya. Dia harus menjalani sesi wawancara 2 hari kemudian. 
~Suatu ketika di malam di kamar Hana~
Seulhee: “Ya Lee Hana! Chukhaeyo! Apa aku bilang. Kau pasti diterima” masuk ke kamar Hana dan berbaring di ranjang Hana
Hana: “Ne.. gomawo.. jeongmal gomawo”
Seulhee: “Em... btw... Apa kau benar-benar tidak punya kekasih saat ini?”
Hana: “Apa kau punya?”
Seulhee: “Anio.. kenapa malah bertanya padaku?”
Hana: “Kau mencurigakan, kalau kau sedang jatuh cinta katakan saja!” 
Seulhee: “Aku tidak punya. Aku bertanya karena kita sudah lama tidak bertemu.”
Hana: “Aku tidak punya.”
Seulhee: “Apa kau masih menunggu cinta monyetmu itu hah?”
Hana: “Anio...”
Seulhee: “Lalu kenapa kau tidak pernah menerima setiap lelaki yang menyukaimu?”
Hana: “Mungkin aku tak akan pernah menikah.”
Seulhee: “Apa maksudmu? Kau harus menikah Lee Hana.”
Hana: “Aku ingin mengurus panti asuhan tempat ku tinggal dulu. Jika aku menikah, aku tidak akan bisa mengurus panti.”
Seulhee: “Kau memang berhati baik, tapi kau akan membutuhkan cinta Lee Hana.”
Hana: “Cinta anak-anak panti sudah cukup bagiku.”
Seulhee: “Hmm.. baiklah.. Oh ya..  Kau tahu direktur kita itu yang terbaik. Bak seorang pangeran. Pangeran pertama adalah Kang Jaehwan, dia adalah CEO perusahaan kita, dengan paras yang sangat menawan serta keramahan dan kelembutannya banyak dikagumi oleh karyawannya. Pangeran kedua adalah Kang Jaehyun, dia adalah direktur utama kita, sikapnya yang cool dan tegas sangat mempesona. Mereka berdua adalah pangeran perusahaan kita.” Sambil tersenyum lebar.
Hana: “Kau tidak tahu mereka di belakang. Mereka pasti anak orang kaya yang manja.”
Seulhee: “Haih... Kau hanya belum tahu mereka. Tapi saat ini mereka masih ada perjalanan bisnis ke Jepang, mungkin akan kembali dalam 1 minggu.”
Hana: “Baiklah akan ku nantikan pangeran negeri dongengmu itu. Ah... malam itu aku bertemu dengan pria brengsek.” Sindir Hana.
Seulhee: “Siapa maksudmu pria brengsek itu?”
Hana: “Molla... di acara pernikahan Minyoung, tiba-tiba dia menyeretku ke balkon dan menuduhku menipu dan mencampakannya. Aku rasa gadis yang dia maksud sangat mirip denganku. Bahkan dia menamparku, mungkin dia sangat membencinya. Aku sangat kesal hari itu.”
Seulhee: “Kau tidak menghajarnya? Bukankan itu kebiasaanmu? Kau jago berkelahi kan saat SMA. Jangan-jangan kau lupa cara berkelahi didepan pria?” 
Hana: “Jangan bicara sembarangan. Aku meninggalkannya. Saat aku menunggu taksi, sebuah mobil lewat.”
Seulhee: “Apa pria itu datang lagi?” 
Hana: “Anio, aku melihat Jihwan oppa di dalam mobil itu.”
Seulhee: “Kau tidak menghentikannya?” 
Hana: “Aku mengejarnya, tapi mobilnya semakin jauh dan aku terjatuh. Jadi aku hanya bisa menatap mobil itu pergi.”
Mereka kemudian tidur setelah menceritakan semua hal yang ingin mereka ceritakan satu sama lain.

~Di hari wawancara~
Wawancara Hana berjalan lancar. Ia berhasil menjadi karyawan perusahaan itu di kantor bagian komunikasi, meskipun dia hanya sebagai layanan telepon dari luar negeri. Ia sangat bahagia satu persatu langkahnya akan membuat ia menggapai impiannya. Ia sangat mempersiapkan untuk hari pertamanya. 
Seulhee: “Kau tampak sangat antusias.. Sudah lama aku tidak melihatmu sangat bersemangat seperti ini.”
Hana: “Jinjja? Heih... kau saja yang tidak perhatian pada ku.”
Hana menjalankan hari pertamanya dengan baik, ia menerima lebih dari 30 kali telepon. Hari-hari nya begitu lancar hingga hari dimana direktur yang sedang ditunggu-tunggu datang. Pagi itu semua karyawan berbaris dengan rapi, seperti biasanya saat menyambut kedatangan direktur pagi hari. Hana bingung dengan suasana yang ia rasakan sekarang. Karena di hari pertamanya ia tidak pernah merasakan suasana untuk menyambut direktur di pagi hari. Hari ini direktur baru datang dari Jepang.

~Di Departemen Komunikasi~
Manager: “Hana-shi..”
Hana: “Ne?”
Manager: “Bisa kau antar tumpukan berkas ini ke bagian management pusat? Kemudian bergegaslah untuk menyambut kedatangan direktur. Saya pergi lebih dulu untuk mmenyambut kedatangan direktur.” 
Hana: “Ne. Ah... manager-nim. Apakah saya harus ikut untuk menyambut direktur?”
Manager: “Itu adalah tradisi di perusahaan ini. Semua karyawan harus ikut untuk menyambut direktur di lobi. Jadi kau segera bergegaslah.”
Hana mengantarkan tumpukan berkas-berkas tersebut. Sedangkan semua karyawan berbondong-bondong untuk pergi ke lobi.
Hana: “Apakah direktur sudah datang? Bagaimana ini, berkas yang harus diantar masih banyak. Aku tidak bisa mengantarnya sekaligus. Baiklah aku akan membawanya sekaligus.”
Hana membawa berkas tersebut dengan terburu-buru, kemudian ia membuka pintu perlahan dan keluar dari ruangan. “Brak” ia menabrak sesuatu dan terjatuh. 
Hana: “Josonghamnida.” Ucapnya sambil membungkukkan tubuhnya. Kemudian ia sedikit mendongakkan wajahnya untuk melihat siapa orang yang ia tabrak. Ia kemudian terkejut menatap siapa orang yang sedang berada di hadapannya.
Hana: “Kau!”
“Apa yang sedang kau lakukan disini? Apa kau mengikutiku kesini Shin Hyorin? Apa kau ingin menipu orang lagi ditempat ini? Ini adalah tempat ku kau tahu betul itu-kan?” ucap pria itu sinis.
Hana: “Ya!! Sudah ku bilang namaku Lee Hana. Apakah kau tidak salah berbicara? Kau yang mengikutiku kemari kan? Dasar brengsek.”
“Mwo?” ucap pria itu marah.
Seulhee kemudian datang dan menarik Hana. 
Seulhee: “Josongnghamnida depyeo-nim. Dia pegawai baru, jadi masih belum tahu dengan tata tertib disini.”
Seulhee menarik Hana dari hadapan Jaehyun (Direktur utama).
Jaehyun: “Siapa managernya?”
Manager: “Josonghamnida depyeo-nim.”
Jaehyun: “Apa kau sudah mengajarkan anak buahmu dengan baik? Aku tidak mau ada kekacauan seperti ini lagi.”
Manager: “Ne depyeo-nim, josonghaeyo.”
Jaehyun kemudian langsung meninggalkan tempat itu dan pergi keruangannya.
Hana: “Depyeo-nim?? Apa maksudmu dia direktur itu?”
Seulhee: “Kau sudah gila? Kenapa kau berkata buruk pada nya? Apa kau ingin dipecat?”
Hana: “Dia pria yang aku bicarakan tempo hari, pria yang aku temui di malam pernikahan Minyoung di pulau Jeju.”
Seulhee: “Mwo?”







To Be Continue.....

Jumat, 09 Februari 2018

THE EVE [PART 1]

Ini adalah karya coba coba terbaru ku yang aku buat saat aku lelah dengan semua tugas tugas ku...
Memang mungkin tidak sehebat karya para penulis FF besar tapi sekedar jadi penghibur pun tak apa...
Kali ini aku tidak menentukan siapa pemain yang memainkan peran peran itu... Kalian bebas membayangkan siapapun yang menjadi cast sesuai keinginan kalian.....
Happy Reading !!!😊





THE EVE




Cast:
Lee Hana a.k.a Readers
Kang Jaehyun a.k.a
Kang Jaehwan (Jihwan) a.k.a
Shin Hyorin
Genre : Romance Fiction
Author : Chacha








PART 1
“Who Are You?”

Hana: (Sambil menatap langit Pulau Jeju di sebuah pesta pernikahan terbesit dibenaknya) “Satu persatu mimpiku menjadi kenyataan. Aku menikmati setiap pekerjaan yang aku lakukan sekarang. Ya.. menjadi penerjemah adalah cita-cita ku sejak kecil, aku berharap bisa pergi keluar negeri bersama Jihwan oppa. Tapi... sampai detik ini aku belum bertemu dengannya lagi sejak ia diadopsi 15 tahun lalu. Oppa, kau ada di mana?”
Hana datang ke pesta pernikahan teman kuliahnya di pulau Jeju, ia menikmati minuman yang disajikan sambil menatap langit, kemudian dalam lamunannya ia mengingat kejadian 15 tahun lalu.

#Flash Back 15 tahun lalu di panti asuhan “Angel”#
Jihwan: “Hana-ya!!” memanggil Hana dan memakaikan mahkota bunga yang ia buat.
Hana: “Gomawo Oppa..., yeppo?” tanya Hana
Jihwan: “Yeppo.”  Jawab Jihwan.
Hana yang saat itu sedang menyiram bunga kemudian menyemprotkan airnya ke wajah Jihwan. Sontak Hana lari dan Jihwan mengejarnya.
Jihwan: “Ya!! Lee Hana! Beraninya kau!!”
Jihwan terus mengejar Hana, dan ketika Hana tertangkap olehnya, ia langsung lingkarkankan tangan kanan nya ke leher Hana dari belakang dan tangan kiri nya memegang tangan Hana yang ia lipatkan ke belakang.
Hana: “Aku menyerah, aku menyerah oppa!”
Mendengar kata itu Jihwan melepas tangannya, namun kemudian Hana menginjak kakinya dan lari mengejeknya. Terkejut, Jihwan mengejarnya lagi. Tak sengaja Hana menyandung sebuah batu dan “brak” ia terjatuh.
Hana: “Ah!”
Jihwan: “Gwaenchana?” tanya Jihwan khawatir.
Hana: “Oh! Gwaenchana.”
Jihwan membopongnya masuk ke dalam panti dan ia memberikan obat merah pada Hana. Hana hanya merintih kesakitan, mengingat kejadian tadi Jihwan mengoleskannya dengan keras.
Hana: “Oppa!! Apa kau mau balas dendam oh?”
Jihwan: “Ani... hanya mengingat kejadian tadi saat kau menginjak kakiku dan menyiram wajah ku.” Jawab Jihwan jengkel.
Hana: “Oppa?” panggil Hana lembut.
Jihwan: “Mwo?”
Hana: “Gomawo.”
Jihwan: “Untuk apa?”
Hana: “Mahkota bunga yang kau berikan.”
Jihwan: “Jika kelak kau menikah dengan ku, akan ku buatkan kau mahkota bunga setiap hari.” Jawab Jihwan.
Hana: “Geurae, aku akan menikah denganmu nanti. Yaksok?”
Jihwan: “Yaksok.”

~Beberapa Minggu Kemudian~
Hana: “Oppa! Kau mau pergi?” sambil mengejar Jihwan.
Jihwan: “Aku harus pergi, maafkan aku. Aku berjanji akan mengirimmu surat setiap minggu. Mianhae Hanna-ya”
Hana: “Anieyo.. kau tidak boleh pergi. Kau sudah berjanji kita akan selalu bersama.” Tangis Hana.
Jihwan: “Aku akan mengunjungimu.” Jawab Jihwan menenangkan Hana kemudian ia pergi bersama kedua orang tua barunya.
Hana menangis sangat keras sambil melihat Jihwan pergi, “Andwae Oppa!”.
#Flash Back Off#

Hana: “Heol... janjinya sangat manis saat itu, bahkan hanya 3 bulan saja dia mengirim surat padaku. Sepertinya dia sudah lupa padaku dan janjinya dulu. Mungkin dia sudah menikah sekarang. Awas saja kalau aku bertemu dengan mu lagi Lee Jihwan!”

Hana berjalan ke arah mempelai dan mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. Selepas itu ia berbalik dan berbincang dengan teman lama satu alumni. Ia kemudian terkejut ketika tangannya tiba-tiba ditarik oleh seorang pria dan pria itu menyeretnya keluar balkon dengan erat. Hana mencoba melepaskan genggaman pria itu.
Hana: “Lepaskan aku!”
Pria tak dikenal: “Sedang apa kau disini?” tanya pria itu.
Hana: “Siapa kau? Seenaknya menarik tangan orang?” tanya Hana jengkel.
Pria tak dikenal: “Kau emang pandai memainkan sandiwara Shin Hyorin.” Jawab pria itu.
Hana: “Apa maksudmu? Aku tidak mengenalmu, namaku Lee Hana bukan Shin Hyorin. Kau salah...” belum selesai berbicara, “Plak!!” Pria itu menampar Hana keras.
Hana terdiam sejenak dan kemudian matanya berkaca-kaca.
Hana: “Ya!! Kenapa kau menamparku? Apa kau mengenalku?” teriak Hana marah dan seketika air mataya menetes.
Pria tak dikenal: “Berhasil menipu dan meninggalkanku begitu saja 2 tahun lalu, kau hanya memanfaatkanku demi uang selama 1 tahun, dan kau kemudian pergi bersama pria lain. Kau memang penggoda yang handal. Sekarang kau berani muncul dihadapan ku dan bertanya siapa aku. Apa kau benar-benar melupakanku?” jawab pria itu marah.
Hana: “Heol... Kau membencinya atau kau masih mencintainya? Lalu kenapa kau meluapkannya pada ku?? Aku tidak pernah bertemu denganmu atau mengenalmu. Kau salah orang, semoga kita tidak akan bertemu lagi.” Kata Hana dengan nada marah kemudian meninggalkan pria itu.

Sambil berjalan ia mengusap air matanya dan bergumam mengingat kejadian yang baru saja menimpanya. Kemudian ia berjalan keluar gedung untuk pulang.
Hana: “Siapa dia berani menamparku, namaku Lee Hana bukan Shin Hyorin. Apa wanita itu sangat mirip denganku hingga ia salah orang. Dia terlihat sangat membencinya. Semoga kita tak kan bertemu kembali. Biasanya orang akan mengajak berbalikan saat bertemu mantan, tapi dia malah..... Heol...” Gumam Hana menghela nafas.

Kemudian ia sampai di depan gedung dan menunggu taxi yang lewat. Sebuah mobil melewatinya dan dia tertegun sejenak melihat orang di dalam mobil itu. Jantungnya seperti berhenti sejenak.
Hana: “Wajah itu...” ucap Hana lirih.
Mobil itu terus melaju, kemudian ia mengejarnya “Jihwan oppa!!” teriaknya. Tapi mobil itu terus menjauh dari nya. Hana terus mengejarnya. Ia melihat 2 orang pria di bangku belakang mobil itu, ia melihat Jihwan yang duduk di sebelah kiri mobil itu, namun ia hanya termenung melihat wajah itu. Ketika tersadar mobil itu sudah agak jauh, ia tetap mengejar dan memanggil nama Jihwan sambil menangis. Kemudian karena lelah mengejarnya ia terjatuh. “Jihwan oppa!” teriaknya sambil menangis.

Hana pulang dengan perasaan jengkel. Dia tidak menyangka dengan kejadian-kejadian tak terduga hari ini.







To Be Continue....




Part 2 akan publish Sabtu, 17 Februari 2018.