THE EVE
Lee Hana a.k.a Readers
Kang Jaehyun
Kang Jaehwan (Jihwan)
Shin Hyorin
Genre : Romance Fiction
Author : Chacha
PART 3
“Do You Know Me?”
Hana: “Depyeo-nim?? Apa maksudmu dia direktur itu?”
Seulhee: “Kau sudah gila? Kenapa kau berkata buruk pada nya? Apa kau ingin dipecat?”
Hana: “Dia pria yang aku bicarakan tempo hari, pria yang aku temui di malam pernikahan Minyoung di pulau Jeju.”
Seulhee: “Mwo? Pantas saja reaksimu seperti itu.”
Manager: “Lee Hana-shi. Direktur memanggilmu.”
Hana: “Ne manager.”
Manager: “Kau harus minta maaf pada beliau.”
Hana: “Ne.”
Hana: “Eottokkae seulhee-ah. Apa yang harus ku katakan padanya.” Gerutunya.
Seulhee: “Kau harus minta maaf padanya.”
Hana kemudian pergi dengan perasaan gelisah. Ia menghela napas panjang saat hendak memasuki ruangan direktur. “Tok tok tok” ketuk Hana. “Masuk!” jawab Jaehyun.
Jaehyun: “Apa kau pegawai baru?”
Hana: “Ne, depyeo-nim.”
Jaehyun: “Katakan lagi apa yang kau katakan padaku tadi.”
Hana: “Josonghaeyo.”
Jaehyun: “Siapa namamu?”
Hana: “Lee Hana imnida.”
Jaehyun: “Apa kau pegawai baru?”
Hana: “Ne.”
Jaehyun: “Kenapa sikapmu jadi berubah? Aku tidak mau melihat wajahmu. Jangan tunjukkan lagi wajahmu di depanku. Juga jangan membuat kesalahan lagi. Jangan beritahu siapapun ditempat ini apa yang sudah terjadi tempo hari. Aku tidak ingin ada orang yang tahu tentang itu.” Jelasnya ketus.
Hana: “Ne, Boleh saya mengatakan sesuatu?”
Jaehyun hanya mengangguk.
Hana: “Lee Hana imnida, Shin Hyorin anieyo. Kalau begitu saya permisi dulu.”
Jaehyun: “Mwo!” ujar Jaehyun marah.
Hana keluar dari ruangan direktur dan menghela napas panjang.
Hana: “Heol... Aku benci direktur itu... kenapa aku harus bekerja di sini sih?? Lalu bagaimana CEO yang lain... apa mereka memiliki watak yang sama?? Aku bisa gila bekerja di sini.”
Hana kemudian melanjutkan pekerjaannya di department komunikasi.
~Keesokan Harinya~
Kerumunan orang berkumpul di lobi untuk menyambut atasan mereka. Mereka menundukkan kepala begitu atasan mereka datang. Mata Hana terbelalak melihat orang yang berada di samping jaehyun depyeo-nim.
Hana: “Jihwan oppa” katanya lirih.
Hana terdiam sejenak.
Hana: “Seolhee-ya...”
Seolhee: “Oh?”
Hana: “Siapa orang yang berada di samping depyeo-nim?”
Seolhee: “Dia orang yang ku ceritakan, paras menawan Jae bersaudara. Dia CEO kita, kakak laki-laki depyeo-nim, Kang Jaehwan.”
Hana: “Jinjjayo?”
Seolhee: “Kau pasti terkejut melihat ketampanan mereka.”
Hana: “Ne, kau benar.”
Hana termenung dengan apa yang dilihatnya.
Hana: “Begitu rupanya. Dia diangkat oleh keluarga kaya, dan sekarang menjadi orang berpengaruh di perusahaan besar, memiliki keluarga dan seorang adik, tinggal di tempat mewah, pakaian bagus, semuanya serba ada. Pantas saja dia lupa padaku, tidak lagi memberi kabar, bahkan mencariku. Bodohnya aku selalu menunggu kabar darinya. Sadarlah Hana, kau sekarang bukan lagi levelnya. Orang yang selama ini kau sanjung telah tiada. Jihwan oppa, ani... sekrang dia adalah Jaehwan.” Benaknya berkata sembari menitihkan air mata.
Hana telah sadar dengan apa yang telah terjadi. Dia tak lagi ingin menemukan atau menyapa orang yang selama ini ia cari. Hanya menundukkan kepala ketika berpapasan, bahkan tak berani untuk menunjukkan wajahnya.
Hana: “Ini terlalu menyakitkan, hanya bisa menatapnya dari belakang, bahkan ia tak ingat lagi wajah ini. Dia telah melupakanku sepenuhnya. Dia bukan lagi jihwan oppa yang dulu ku kenal.”
Hari-hari ia lewati dengan melupakan semua yang telah terjadi. Ia bekerja sebagaimana mestinya. Sedikit demi sedikit ia lupakan kejadian yang telah terjadi.
Satu bulan telah berlalu. Akhir-akhir ini Hana harus bekerja lembur karena banyak pesanan dari luar negeri yang menelpon perusahaan. Maka dari itu ia harus bekerja ekstra.
Hana: “Manager, pekerjaanku sudah selesai. Aku pulang dulu.” Kemudian ia menundukkan kepalanya pada managernya.
Manager: “Ne, terima kasih atas kerja kerasnya.”
Hana mengangguk kemudian pergi keluar ruangan. Ia berjalan perlahan menyusuri lorong yang telah sepi. Ia terkejut dengan yang ia lihat didepannya. Kemudian ia berhenti dan menundukkan kepalanya pada CEO yang ada di depannya yang tak lain adalah Jaehwan. Setelah ia melewatinya, kemudian Hana melanjutkan langkahnya.
Jaehwan: “Tunggu sebentar!” ucapnya pada Hana.
Hana terkejut dan berbalik: “Ne?”
Jaehwan: “Kau dari bagian komunikasi kan?”
Hana: “Ne.”
Jaehwan: “Apakah manager sudah pulang? Aku ingin bicara padanya.”
Hana: “Beliau masih ada di kantor.”
Jaehwan: “Geurae, gomapta.”
Hana dalam benaknya: “Sudah ku duga dia tak kan mengingat wajah ini.” Hana lantas per setelah Jaehwan berbalik.
Jaehwan kemudian berbalik lagi: “Em.. apa kita pernah bertemu sebelumnya? Wajahmu tidak asing.”
Sontak Hana berbalik, jantungnya berdebar kencang mendengarnya. “Apa dia mengingatku?” tanyanya dalam benaknya.
Hana: “Maaf saya adalah pegawau baru. Tidak mungkin saya bertemu sajangnim sebelumnya.”
Jaehwan: “Kau mirip Hyorin, tapi penampilan kalian berbeda. Kalau begitu pergilah...”
Hana: “Ternyata benar ia tak mengingatnya.” Ujarnya dalam benaknya.
Beberapa langkah Hana dan Jaehwan telah pergi berlawanan arah. Namun Jaehwan tiba-tiba menghentikan langkah kakinya dan terdiam sejenak.
Jaehwan: “Lee Hana?” ucapnya mengejutkan.
Hana terkejut mendengarnya, Hana langsung berbalik mendengarnya dengan perasaan terkejut dan sedikit senang.
Jaehwan: “Kau... Lee Hana kan?”
Hana: “Ne, sajangnim” ucapnya terbata.
Jaehwan: “Kau tak mengingatku, Hana?”
Hana: “Sejak lama aku telah menunggu kabarmu, Jihwan oppa. Ani kau bukan lagi Jihwan oppa yang ku kenal. Kau sekarang adalah Kang Jaehwan, CEO perusahaan ini. Tidak seharusnya aku mengatakan hal yang tidak sopan padamu. Maafkan aku! Kalau begitu, aku permisi dulu.”
Jaehwan mengejarnya dan meraih tangannya kemudian memeluk Hana.
To Be Continue....