Author : Lee Yoonhee
Main Cast : Xi Luhan, Min Sehyeon (reader)
Other Cast : Byun Baekhyun, Seulgi, Choi Sulli, Jung
So Min.
Genre : Romance
~PART
2~
~Luhan POV~
[Rumah Luhan]
“Bagaimana keadaannya? Apa dia
baik-baik saja? Kenapa ini harus terjadi? Bahkan tidak ada kabar apapun
darinya. Oh... Diarynya!!” gumam Luhan
di kamarnya.
Luhan
mengambil buku Diary Sehyeon yang terlempar saat kecelkaan. Namun Luhan
bingung, dia akan membacanya atau tidak, karena itu adalah privacy orang lain.
“Di
dalam sini pasti banyak tertuang perasaannya. Apa mungkin dia benar-benar tidak
ada perasaan padaku?” gumamnya.
Kemudian
Luhan membaca sedikit demi sedikit isi diary Sehyeon. Ketika sedang
membuka-buka diary Sehyeon, dia menemukan tertulis namanya.\
“Luhan!”
ucap Luhan.
“Dia
menulis namaku.” Ucapnya.
Luhan
pun membaca lagi diary Seohyeon yang tertulis namanya.
Dear Diary,
Aku
tak mengerti dengan perasaan ini. Aku merasa senang dia menggodaku seperti ini.
Apa aku menyukainya? Xi Luhan! Tapi aku tahu bahwa dia hanya menggodkua, dia
tidak benar-benar menyukaiku. Bahkan dia pernah bertanya “Maukah kau menjadi
isteriku?”, juga mengajakku menikah. Namun semua itu hanyalah godaan, tak
sepenuhnya dari hatinya. Memang, ketika dia mengatakannya terlihat seakan serius,
bahkan aku hampir percaya bahwa dia benar-benar menyukaiku, tapi beruntung
Seulgi selalu mengingatkanku untuk tidak percaya dengan kata-katanya.
Dear Diary,
Apa
arti mimpi ini?? Semalam memang aku berdo’a untuk diberikan petunjuk siapa
seorang lelaki yang akan menjadi jodohku, dan aku bermimpi tentang seorang
lelaki. Namun mengapa, mengapa harus dia yang muncul dalam mimpiku? Kenapa
harus Luhan yang muncul dalam mimpiku?? Apakah itu adalah petunjuk dari
Tuhan???? Benarkah itu??? Tapi hal itu sangatlah meragukan.
Dear Dairy,
Astaga,
kenapa ini terjadi lagi??? Setiap kali aku meminta petunjuk akan jodohku,
selalu dia yang muncul, selalu Luhan yang muncul. Ini sudah mimpi yang ke-8
kalinya. Tetap dia yang hadir dalam mimpiku. Mungkinkah ini benar-benar petunjuk
dari Tuhan???
“Ternyata memang
benar. Dia sempat menyukaiku. Tapi sekarang dia tidak meyukaiku lagi. Apa benar
aku hanya memberi harapan palsu? Tapi bukan itu maksudku. Tapi... kau tak tahu
Sehyeon, dulu aku memang benar-benar menyukaimu. Namun kau begitu cuek
terhadapku, dan kau seperti tak pernah menghiraukanku saat aku bicara padamu.
Karena itulah aku mendekati orang lain dan aku sempat cinta mati pada Yoona.
Hah... mianhae Sehyeon.” Ucap Luhan.
Luhan pun
membaca halaman berikutnya.
Dear Dairy,
Luhan
pernah memintaku untuk menatapnya saat dia bicara padaku. Namun dia tak tahu,
saat aku tidak bisa menatap mata seorang lekali, itu artinya aku menyukainya.
Aku sempat berharap semoga dia benar-benar jodohku. Namun, entah mengapa lambat
laun perasaan itu menghilang, dan perlahan aku bisa menatap matanya.
“Dia
menyukaiku??? Kenapa kau tak mengatakannya sejak awal? Benarkah tentang mimpi
itu?? Hmm... ini semakin membingungkan. Semua ini salahku. Bila kau tahu aku
sempat menyukaimu juga. Aku ingin tahu apa yang akan kau lakukan.” Gumam Luhan.
~Luhan POV End~
~Author POV~
[Keesokan harinya di Kampus]
Kuliah akan segera dimulai. Tak lama
kemudian dosen pun masuk kelas. Beliau mengumumkan tentang keadaan Sehyeon.
“Selamat pagi!”
sapa dosen.
“Pagi” jawab mahasiswa.
“Em.. anak-anak,
ada kabar buruk mengenai teman kalian Sehyeon. Kemarin sepulang dari kampus
Sehyeon mengalami kecelakaan yang cukup parah. Bahkan orang tuanya berkata
semalam dia sempat meninggal. Namun Tuhan masih menghendaki dia untuk hidup. Sekarang
dia telah melewati masa kritisnya, namun dia masih dalam keadaan koma. Dia
mengalami patah tulang kaki. Jadi sekarang dia cuti, entah sampai berapa lama
masih belum di ketahui. Untuk itu mari kita berdo’a bersama untuk
kesembuhannya. Berdo’a mulai!!
Selesai!!” ucap dosen.
Semua teman
kelasnya terkejut mendengar berita ini. Dalam satu kelas hanya Luhan, Seulgi
dan Baekhyun yang tahu akan berita tersebut. Seulgi tak kuasa menahan tangisnya
mendengar berita itu lagi.
“Aku melihat
kejadian itu.” Ucap Luhan.
“Jinjja?” tanya
Baekhyun.
“Ne, aku tidak
tega melihatnya berlumuran darah.” Ucap Luhan.
“Ternyata kau
laki-laki yang diceritakan ibunya Sehyeon. Bibi Yumi mengucapkan terima kasih
padamu.” Ucap Seulgi.
“Kejadian itu
seperti sebuah mimpi.” Ucap Luhan an Baekhyun.
~2 Bulan
Kemudian~
Luhan baru saja
tiba di kampus. Dia berjalan menuju ruang kelasnya, dia melewati sebuah tangga.
Ketika dia akan berbelok, dia menengok ke belekang. Dia melihat seorang gadis
cantik sedang berjalan menuju kearahnya. Gadis itu pun terhenti dan melihat
kearahnya, dan Luhan yang juga menatapnya. Mereka terdiam sesaat, dan akhirnya
Luhan berbalik dan melanjutkan langkah kakinya. Dalam hatinya dia berkata “Dia
mengingatkanku pada Sehyeon.” Luhan memasuki ruang kelasnya. Tak lama kemudian
dosen datang.
“Emmm.. anak
anak, kita ada teman baru yang akan bergabung kembali dengan kita. Masuk nak.”
Ucap dosen.
Seorang gadis
memasuki ruang kelas. Semua pasang mata tertegun melihatnya.
“Apa kalian
masih mengingatnya?” tanya dosen.
“Sepertinya saya
pernah melihatnya. Dia mirip Sehyeon” Ucap seorang mahasiswa.
“Saya pikir
kalian masih ingat siapa saya. Saya Sehyeon teman lama kalian. Namun, saya
minta maaf sebelumnya, mungkin saya perlu waktu untuk mengingat kalian.” Ucap
Sehyeon.
“Apa maksudmu?”
tanya Baekhyun.
“Karena
kecelakaan beberapa waktu lalu, beberapa tulangku patah, dan saya mengalami
amnesia. Bahkan orang tuaku melarang temanku untuk datang kerumah sementara
waktu. Jadi, aku minta maaf bila saya tidak mengingat kalian semua. Mohon
bantuannya.” Ucap Sehyeon sambil menundukkan kepala.
Sehyeon duduk di
bangku yang dulu selalu didudukinya di sebelah Seulgi. Penanpilan sehyeon yang
sedikit berubah dan membuatnya menjadi lebih cantik membuat teman-teman
kelasnya tidak mengenalinya. Bahkan Luhan, Baekhyun dan Seulgi pun tidak
langsung mengenalinya. Luhan berkata dalam hatinya “Ternyata benar gadis yang
ku lihat di tangga tadi adalah Sehyeon, dia telah kembali. Dia membuatku tidak
mengenalinya setelah 2 bulan. Bahkan selama ini aku terus mengulang-ulang
membaca diary-nya. Dan kini saatnya aku mengembalikannya.” Sepanjang
perkuliahan Luhan selalu melihat kearah Sehyeon dan sesekali Sehyeon melihat
kearahnya.
Sepulang kuliah, lagi-lagi Luhan
pulang paling belakang, dan ketika itu Sehyeon juga pulang belakangan. Luhan
menikuti Sehyeon dari belakang. Dia mengikuti setiap langkah Sehyeon. Tibalah
Sehyeon di sebrang halte. Luhan terhenti dan melihat Sehyeon dari kejauhan.
Ketika Sehyeon akan menyabrang, tiba tiba “Tiiinn”. Sehyeon yang terkejut
sontak melangkahkan kakinya ke belakang. Tiba-tiba dia terduduk dan memegang
kepalanya. Luhan yang melihatnya dari jauh langsung berlari ke Sehyeon yang
sedang merasa kesakitan.
“Sehyeon, kau
baik-baik saja?” tanya Luhan.
“Kepalaku
sakit.” Kata Sehyeon sambil memegang kepalanya.
Luhan
menyandarkan kepala Sehyeon di bahunya dan Sehyeon masih tetap memegangi
kepalanya sambil memejamkan mata.
“Kau baik-baik
saja?” tanya Luhan sekali lagi.
“Aku... aku
mengingat sesuatu. Aku melihatmu, apa aku tertabrak di sini? Apa kau melihatku
saat itu?” tanya Sehyeon sambil menatap Luhan.
“Hemm, kau
benar. Aku memang ada disini ketika kau tertabrak. Akupun yang membantu
membawamu ke rumah sakit. Apa kau ingat siapa aku?” tanya Luhan.
“Hmm, sepertinya
aku pernah melihatmu. Apa namamu Lu han?” tanya Sehyeon.
“Bagaimana kau
bisa tahu diriku? Apa Seulgi yang memberitahumu?” tanya Luhan.
“Ne, sebelumnya
Seulgi memang yang memberitahuku. Tapi, sebelum aku tersadar dari koma, aku
ingat, aku pernah melihatmu dalam mimpiku.” Jelas Sehyeon.
“Jinjjayo?
Maukah kau ku antar pulang?” tanya Luhan.
“Tidak perlu.
Aku akan pulang sendiri. Gomawo!” ucap Sehyeon.
“Geurae. Oh..
tunggu dulu!” ucap Luhan.
“Wae geurae?”
tanya Sehyeon.
“Em.. ini
milikmu.” Ucap Luhan sambil menyodorkan sebuah buku.
“Buku apa ini?”
tanya Sehyeon.
“Ini buku
Diary-mu. Saat kau kecelakaan buku ini terlempar dan aku memungutnya. Mian, aku
membaca sedikit isinya.” Jelas Luhan.
“Gomawo, kalau
begitu aku pulang dulu.” Ucap Sehyeon tersenyum.
“Ne, hati-hati!”
ucap Luhan juga tersenyum.
Percakapan
mereka berakhir sampai disitu, merekapun pulang.
~Author POV End~
~Sehyeon POV~
Dalam perjalanan pulang aku membaca
sedikit demi sedikit isi diary itu. Aku terkejut ketika menemukan kenyataan
antara diriku dan Luhan. Sedikit demi sedikit aku berusaha memahami isi diary
ini dan berusha menghafal siapa saja orang yang dekat denganku. Ada pasangan
kekasih Baekhyun Seulgi. Seulgi yang merupakan sahabat dekatku, juga banyak
tertukis nama Luhan. Setelah membacanya aku terkejut dengan kenyataan yang
terjadi. Semua yang terjadi pada kita bukan yang sebenarnya, bukan dari
hatinya. Namun aku sempat menyukainya walau hanya sesaat. Bahkan dalam komaku
dia hadir, bahkan saat aku tak lagi mengingatnya, dia hadir. Aku tidak mengerti
dengan kenyataan yang membingungkan ini.
Dia pun telah memiliki seorang yeoja chingu, namun kepana? Saat di kelas dia
melihatku terus, saat pulang dia mengikutiku, bahkan meminjamkan bahunya dan
memelukku. Aku tidak mengerti dengan hatinya. Mungkin dia hanya merasa kasihan.
Aku benci orang seperti itu. Apa yang sedang ada di benaknya? Kenapa dia
mempermainkanku???? Hanya memberi harapan palsu, bahkan tidak hanya
mendekatiku, juga beberapa gadis lain di kelas. Lelaki macam apa dia?? Sekarang
pun begitu, sudah mempunyai yeoja chingu masih mendekatiku. Mimpi yang tidak
berarti, kenapa aku bisa memimpikan orang seperti itu? Hah... di membuatku
kesal. Dia juga telah membaca isi diary ini, itu artinya dia tahu isi hatiku
dulu, menyebalkan!
~Sehyeon POV End~
~Author POV~
Sesampai di rumah, diary yang ia bawa
langsung di bantingnya di atas meja di kamarnya. Dia merasa kesal dengan Luhan
yang ternyata telah mempermainkannya. Itulah yang ia pikirkan setelah membaca
isi diarynya. Dari saat itulah rasa benci muncul di benak Sehyeon.
~Author POV End~