Jumat, 14 November 2014

DAY BY DAY Part 1 [EXO FF]


DAY BY DAY

Author             : Lee Yoonhee
Main Cast        : Xi Luhan, Min Sehyeon (reader)
Other Cast       : Byun Baekhyun, Seulgi, Choi Sulli, Jung So Min.
Genre              : Romance


Hai... hai... kini aku kembali dengan FF baruku. kali ini ada sedikit pengalaman pribadi yang ku sisipkan. Okay...
~PART 1~

~Sehyeon POV~
Dear Diary,
            Aku tak mengerti dengan perasaan ini. Aku merasa senang dia menggodaku seperti ini. Apa aku menyukainya? Xi Luhan! Tapi aku tahu bahwa dia hanya menggodkua, dia tidak benar-benar menyukaiku. Bahkan dia pernah bertanya “Maukah kau menjadi isteriku?”, juga mengajakku menikah. Namun semua itu hanyalah godaan, tak sepenuhnya dari hatinya. Memang, ketika dia mengatakannya terlihat seakan serius, bahkan aku hampir percaya bahwa dia benar-benar menyukaiku, tapi beruntung Seulgi selalu mengingatkanku untuk tidak percaya dengan kata-katanya.

Dear Diary,
            Apa arti mimpi ini?? Semalam memang aku berdo’a untuk diberikan petunjuk siapa seorang lelaki yang akan menjadi jodohku, dan aku bermimpi tentang seorang lelaki. Namun mengapa, mengapa harus dia yang muncul dalam mimpiku? Kenapa harus Luhan yang muncul dalam mimpiku?? Apakah itu adalah petunjuk dari Tuhan???? Benarkah itu??? Tapi hal itu sangatlah meragukan.

Dear Dairy,
            Astaga, kenapa ini terjadi lagi??? Setiap kali aku meminta petunjuk akan jodohku, selalu dia yang muncul, selalu Luhan yang muncul. Ini sudah mimpi yang ke-8 kalinya. Tetap dia yang hadir dalam mimpiku. Mungkinkah ini benar-benar petunjuk dari Tuhan???

            Setiap hari dia selalu menggodaku, mengatakan bahwa dia menyukaiku. Hari demi hari selalu seperti itu. Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya, dia seperti serius namun ternyata tidak. Aku hanya bisa mengikuti godaan-godaan yang ia berikan padaku. Namanya Luhan, Xi Luhan. Beberapa hari yang lalu aku baru tahu bahwa dia telah memiliki seorang kekasih, Sulli namanya. Aku pun tahu siapa Sulli, dia hanya beda kelas saja dengan kami. Beberapa waktu lalu aku memang sempat menyukai Luhan, namun seiring dengan berjalannya waktu perasaan itupun hilang, kala aku tahu bahwa ternyata dia hanya mengoda. Sekarang aku merasa bahagia kala tahu bahwa Luhan telah mempunyai kekasih, itu artinya dia takkan lagi menggodaku. Namun nyatanya, dia masih tetap melakukannya. Setiap hari teman-teman selalu menggodaku dengan Luhan, itulah yang ku alami setiap hari.
            Aku tak mengerti dengan jalan pikirnya. Beberapa hari lalu sahabatku Seulgi mengatakan bahwa Luhan mengatakan padanya bahwa ia telah memiliki pacar, dan dia minta tolong untuk tidak membuat gosip tentang dirinya dan aku lagi. Luhan juga menanyakan pada Seulgi apakah aku menyukainya. Namun beruntung Seulgi menjawab bahwa aku tidak menyukainya. Bila di ingat memang lucu saat dia tengah menggodaku.
#Flash Back On
“Ya! Seohyeon! Love you! Tataplah mataku saat aku bicara padamu.” Goda Luhan.
“Iss, apa sih!!” jawabku.
“Kau mau pulang?” tanyanya.
“Ne, aku mau pulang. Kenapa?” tanyaku kembali.
“Mau ku antar?” tanyanya.
“Tak perlu, aku akan pulang dengan Seulgi.” Jawabku.
“Baiklah kalau begitu, aku juga akan pulang. Annyeong chagia.” Ucapnya tersenyum sambil melambaikan tangannya.
“Annyeong!” jawabku tersenyum.
#Flash Back Off
Suatu ketika, aku dan seulgi sedang makan siang di kantin kampus. Luhan datang  ke kantin bersama Baekhyun. Sejak dia datang, dia mencariku. Ketika dia telah menemukanku, pandangan matanya tak terlepas dariku. Dia memandangku sambil berjalan, hingga dia tidak memperhatikan langkah kakinya, hingga ia menabrak meja dan menumpahkan segelas jus yang ada di atas meja tersebut. Semua pasang mata tertuju padanya, dengan malunya dia meminta maaf dan langung pergi untuk memesan makanan.
            Semua terjadi begitu saja, sekalipun dia telah punya seorang yeoja chingu, namun terkadang dia masih menggodaku walau tak sesering dulu. Pada akhirnya aku memutuskan untuk berbicara serius padanya karena dia merasa tidak nyaman pada yeoja chingunya karena teman-teman kelas kita masih menggoda ku dan dia. Suatu hari di akhir minggu saat kuliah sedang kosong, aku mengajaknya bicara berdua di balik jendela sambil memandang pemandangan pegunungan di depan jendela kelas kami di lantai 2.
“Sebenarnya aku masih tidak mengerti jalan pikirmu.” Ucapku mengawali.
“Apa maksudmu?” tanyanya.
“Aku tahu bahwa kau telah memiliki yeoja chingu.” Ucapku.
“Darimana kau tahu? Seulgi kah?” tanyanya.
“Ne, dia yang memberitahuku.” Ucapku.
“Aku ingin bertanya padamu, apa kau menyukaiku?” tanya Luhan.
“Apa maksudmu? Aku tidak menyukimu. Aku senang kau telah memiliki yeoja chingu, itu artinya kau tidak akan menggangguku lagi.” Jawabku.
“Jinjjayo? Apa kau merasa tidak nyaman ku goda seperti itu?” tanya Luhan.
“Aku tidak suka dengan sikapmu itu. Sebelum menggodaku, kau sempat menggoda beberapa gadis lain di kelas. Bahkan kau menggoda ku dengan dua periode, dan sekarang adalah yang terparah. Semua teman kelas tahu bahkan beberapa dosen pun tahu. Aku tahu sejak awal bahwa kau tidak benar-benar menyukaiku, kau hanya sekedar menggodaku.” Jelasku.
“Apa yang membuatmu berpikir bahwa aku tidak serius?” tanyanya.
“Tatapan matamu padaku sambil terenyum aneh, membuatku tak percaya, dan juga sikapmu yang menggoda banyak gadis di kelas secara bergantian. Bahkan kau menggodaku dengan dua periode. Dulu di awal kau menggoda Seohyun, kemudian kau menggodaku, setelah itu kau menggoda Yoona, kemudian kau  menggodaku lagi hingga saat ini walau kau telah mempunyai yeoja chingu. Karena merasa tidak nyaman, sedikit demi sedikit kau mengurangi godaanmu itu. Aku tahu kau ingin berhenti menggodaku dan serius pada yeoja chingu mu, Sulli. Namun karena aksi teman-teman yang selalu menggoda kita, akhirnya kau juga terpancing. Aku memang tidak menganggapnya serius, tapi aku tidak nyaman dengan itu.” Jelasku.
“Ini memang salahku. Mianhae, aku benar-benar minta maaf. Aku juga merasa tidak nyaman dengan kekasihku bila dia tahu bagaimana kita di kelas. Namun, bila teman-teman menggoda, tanggapi saja merekaseperti biasa seakan tidak ada yang terjadi. Agar mereka tahu bahwa tidak ada apapun diantara kita, dan agar mereka tak tahu bahwa aku telah memiliki yeoja chingu” Ucap Luhan.
“Baiklah. Aku ingin bertanya padamu. Kenapa kau memilih diriku untuk kau goda?” tanyaku.
“Em.. entahlah, aku juga tidak mengerti. Sudahlah jangan pikirkan itu.” Pinta Luhan.
“Geurae. Kau menganggap bahwa aku menyukaimu. Namun aku rasa bukan aku yang tengah menyukaimu saat ini. Namun Jung So Min, aku rasa dia menyukaimu. Dulu dia memang membantumu mendekatiku, tapi ku rasa dialah sekarang yang mendekatimu. Kau cukup dekat dengannyakan?. Apa kau tidak merasakannya?” tanyaku.
“Jinjja? Entahlah, aku tidak merasakannya. Sudahlah, semua diantara kita telah clear. Sekarang saatnya kita pulang, karena hanya tinggal kita berdua di kelas ini.” Pintanya.
“Ne. Tunggu dulu, aku akan membereskan buku-bukuku.” Ucapku.
“Sehyeon, ada buku yang tertinggal. Buku apa ini?” tanya Luhan sambil mengambil buku yang terjatuh di bawah meja.
“Oh, itu buku diary ku. Gomawo.” Ucapku.
~Sehyeon POV End~
~Author POV~
            Mereka pun pulang bersama hingga sebrang jalan halte bus. Sehyeon yang melihat sebuah bus berhenti di halte sebrang jalan langsung bergegas untuk menyeberang. Namun sebuah mobil dengan kecepatan yang tinggi melaju tepat dari sisi kiri Sehyeon. “BRAKK!!”. Mobil tersebut menabrak Sehyeon hingga terpental 6m dari tempat kejadian. “SEHYEON!!!” teriak Luhan. Luhan yang melihat secara langsung kejadian itu terkejut dan langsung berlari untuk menolong Sehyeon. Sehyeon yang berlumuran darah dan tak sadarkan diri dibawa kerumah sakit seketika. Luhan pun ikut mendampingi Sehyeon ke rumah sakit. Luhan memungut buku diary milik Sehyeon yang terjatuh saat Sehyeon tertabrak dan memasukkannya ke dalam tasnya. Luhan kebingungan dengan kejadian ini. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan sementara pihak rumah sakit masih menghubungi keluarga Sehyeon. Luhan hanya bisa mondar-mandir di depan kamar tindakan. Setelah keluarga Sehyeon datang, barulah Luhan pulang dengan perasaan tidak tenang.
~Author POV End~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar