DAY BY DAY
Author : Lee Yoonhee
Main Cast : Xi Luhan, Min Sehyeon (reader)
Other Cast : Byun Baekhyun, Seulgi, Choi Sulli, Jung
So Min.
Genre : Romance
Hai... hai... kini aku kembali dengan FF baruku. kali ini ada sedikit pengalaman pribadi yang ku sisipkan. Okay...
~PART 1~
~Sehyeon POV~
Dear Diary,
Aku
tak mengerti dengan perasaan ini. Aku merasa senang dia menggodaku seperti ini.
Apa aku menyukainya? Xi Luhan! Tapi aku tahu bahwa dia hanya menggodkua, dia
tidak benar-benar menyukaiku. Bahkan dia pernah bertanya “Maukah kau menjadi
isteriku?”, juga mengajakku menikah. Namun semua itu hanyalah godaan, tak
sepenuhnya dari hatinya. Memang, ketika dia mengatakannya terlihat seakan
serius, bahkan aku hampir percaya bahwa dia benar-benar menyukaiku, tapi
beruntung Seulgi selalu mengingatkanku untuk tidak percaya dengan kata-katanya.
Dear Diary,
Apa
arti mimpi ini?? Semalam memang aku berdo’a untuk diberikan petunjuk siapa
seorang lelaki yang akan menjadi jodohku, dan aku bermimpi tentang seorang
lelaki. Namun mengapa, mengapa harus dia yang muncul dalam mimpiku? Kenapa
harus Luhan yang muncul dalam mimpiku?? Apakah itu adalah petunjuk dari
Tuhan???? Benarkah itu??? Tapi hal itu sangatlah meragukan.
Dear Dairy,
Astaga,
kenapa ini terjadi lagi??? Setiap kali aku meminta petunjuk akan jodohku,
selalu dia yang muncul, selalu Luhan yang muncul. Ini sudah mimpi yang ke-8
kalinya. Tetap dia yang hadir dalam mimpiku. Mungkinkah ini benar-benar
petunjuk dari Tuhan???
Setiap hari dia selalu menggodaku,
mengatakan bahwa dia menyukaiku. Hari demi hari selalu seperti itu. Aku tidak
mengerti dengan jalan pikirannya, dia seperti serius namun ternyata tidak. Aku
hanya bisa mengikuti godaan-godaan yang ia berikan padaku. Namanya Luhan, Xi
Luhan. Beberapa hari yang lalu aku baru tahu bahwa dia telah memiliki seorang
kekasih, Sulli namanya. Aku pun tahu siapa Sulli, dia hanya beda kelas saja
dengan kami. Beberapa waktu lalu aku memang sempat menyukai Luhan, namun
seiring dengan berjalannya waktu perasaan itupun hilang, kala aku tahu bahwa
ternyata dia hanya mengoda. Sekarang aku merasa bahagia kala tahu bahwa Luhan
telah mempunyai kekasih, itu artinya dia takkan lagi menggodaku. Namun
nyatanya, dia masih tetap melakukannya. Setiap hari teman-teman selalu
menggodaku dengan Luhan, itulah yang ku alami setiap hari.
Aku tak mengerti dengan jalan
pikirnya. Beberapa hari lalu sahabatku Seulgi mengatakan bahwa Luhan mengatakan
padanya bahwa ia telah memiliki pacar, dan dia minta tolong untuk tidak membuat
gosip tentang dirinya dan aku lagi. Luhan juga menanyakan pada Seulgi apakah
aku menyukainya. Namun beruntung Seulgi menjawab bahwa aku tidak menyukainya.
Bila di ingat memang lucu saat dia tengah menggodaku.
#Flash Back On
“Ya! Seohyeon! Love
you! Tataplah mataku saat aku bicara padamu.” Goda Luhan.
“Iss, apa sih!!”
jawabku.
“Kau mau
pulang?” tanyanya.
“Ne, aku mau pulang.
Kenapa?” tanyaku kembali.
“Mau ku antar?”
tanyanya.
“Tak perlu, aku
akan pulang dengan Seulgi.” Jawabku.
“Baiklah kalau
begitu, aku juga akan pulang. Annyeong chagia.” Ucapnya tersenyum sambil
melambaikan tangannya.
“Annyeong!”
jawabku tersenyum.
#Flash Back Off
Suatu ketika,
aku dan seulgi sedang makan siang di kantin kampus. Luhan datang ke kantin bersama Baekhyun. Sejak dia datang,
dia mencariku. Ketika dia telah menemukanku, pandangan matanya tak terlepas dariku.
Dia memandangku sambil berjalan, hingga dia tidak memperhatikan langkah
kakinya, hingga ia menabrak meja dan menumpahkan segelas jus yang ada di atas
meja tersebut. Semua pasang mata tertuju padanya, dengan malunya dia meminta
maaf dan langung pergi untuk memesan makanan.
Semua terjadi begitu saja, sekalipun
dia telah punya seorang yeoja chingu, namun terkadang dia masih menggodaku
walau tak sesering dulu. Pada akhirnya aku memutuskan untuk berbicara serius
padanya karena dia merasa tidak nyaman pada yeoja chingunya karena teman-teman
kelas kita masih menggoda ku dan dia. Suatu hari di akhir minggu saat kuliah
sedang kosong, aku mengajaknya bicara berdua di balik jendela sambil memandang
pemandangan pegunungan di depan jendela kelas kami di lantai 2.
“Sebenarnya aku
masih tidak mengerti jalan pikirmu.” Ucapku mengawali.
“Apa maksudmu?”
tanyanya.
“Aku tahu bahwa
kau telah memiliki yeoja chingu.” Ucapku.
“Darimana kau
tahu? Seulgi kah?” tanyanya.
“Ne, dia yang
memberitahuku.” Ucapku.
“Aku ingin
bertanya padamu, apa kau menyukaiku?” tanya Luhan.
“Apa maksudmu?
Aku tidak menyukimu. Aku senang kau telah memiliki yeoja chingu, itu artinya
kau tidak akan menggangguku lagi.” Jawabku.
“Jinjjayo? Apa
kau merasa tidak nyaman ku goda seperti itu?” tanya Luhan.
“Aku tidak suka
dengan sikapmu itu. Sebelum menggodaku, kau sempat menggoda beberapa gadis lain
di kelas. Bahkan kau menggoda ku dengan dua periode, dan sekarang adalah yang
terparah. Semua teman kelas tahu bahkan beberapa dosen pun tahu. Aku tahu sejak
awal bahwa kau tidak benar-benar menyukaiku, kau hanya sekedar menggodaku.”
Jelasku.
“Apa yang
membuatmu berpikir bahwa aku tidak serius?” tanyanya.
“Tatapan matamu
padaku sambil terenyum aneh, membuatku tak percaya, dan juga sikapmu yang
menggoda banyak gadis di kelas secara bergantian. Bahkan kau menggodaku dengan
dua periode. Dulu di awal kau menggoda Seohyun, kemudian kau menggodaku,
setelah itu kau menggoda Yoona, kemudian kau
menggodaku lagi hingga saat ini walau kau telah mempunyai yeoja chingu.
Karena merasa tidak nyaman, sedikit demi sedikit kau mengurangi godaanmu itu.
Aku tahu kau ingin berhenti menggodaku dan serius pada yeoja chingu mu, Sulli. Namun
karena aksi teman-teman yang selalu menggoda kita, akhirnya kau juga
terpancing. Aku memang tidak menganggapnya serius, tapi aku tidak nyaman dengan
itu.” Jelasku.
“Ini memang
salahku. Mianhae, aku benar-benar minta maaf. Aku juga merasa tidak nyaman
dengan kekasihku bila dia tahu bagaimana kita di kelas. Namun, bila teman-teman
menggoda, tanggapi saja merekaseperti biasa seakan tidak ada yang terjadi. Agar
mereka tahu bahwa tidak ada apapun diantara kita, dan agar mereka tak tahu
bahwa aku telah memiliki yeoja chingu” Ucap Luhan.
“Baiklah. Aku
ingin bertanya padamu. Kenapa kau memilih diriku untuk kau goda?” tanyaku.
“Em.. entahlah,
aku juga tidak mengerti. Sudahlah jangan pikirkan itu.” Pinta Luhan.
“Geurae. Kau
menganggap bahwa aku menyukaimu. Namun aku rasa bukan aku yang tengah
menyukaimu saat ini. Namun Jung So Min, aku rasa dia menyukaimu. Dulu dia memang
membantumu mendekatiku, tapi ku rasa dialah sekarang yang mendekatimu. Kau
cukup dekat dengannyakan?. Apa kau tidak merasakannya?” tanyaku.
“Jinjja?
Entahlah, aku tidak merasakannya. Sudahlah, semua diantara kita telah clear.
Sekarang saatnya kita pulang, karena hanya tinggal kita berdua di kelas ini.”
Pintanya.
“Ne. Tunggu
dulu, aku akan membereskan buku-bukuku.” Ucapku.
“Sehyeon, ada
buku yang tertinggal. Buku apa ini?” tanya Luhan sambil mengambil buku yang
terjatuh di bawah meja.
“Oh, itu buku diary
ku. Gomawo.” Ucapku.
~Sehyeon POV End~
~Author POV~
Mereka pun pulang bersama hingga sebrang
jalan halte bus. Sehyeon yang melihat sebuah bus berhenti di halte sebrang
jalan langsung bergegas untuk menyeberang. Namun sebuah mobil dengan kecepatan
yang tinggi melaju tepat dari sisi kiri Sehyeon. “BRAKK!!”. Mobil tersebut
menabrak Sehyeon hingga terpental 6m dari tempat kejadian. “SEHYEON!!!” teriak
Luhan. Luhan yang melihat secara langsung kejadian itu terkejut dan langsung
berlari untuk menolong Sehyeon. Sehyeon yang berlumuran darah dan tak sadarkan
diri dibawa kerumah sakit seketika. Luhan pun ikut mendampingi Sehyeon ke rumah
sakit. Luhan memungut buku diary milik Sehyeon yang terjatuh saat Sehyeon
tertabrak dan memasukkannya ke dalam tasnya. Luhan kebingungan dengan kejadian
ini. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan sementara pihak rumah sakit
masih menghubungi keluarga Sehyeon. Luhan hanya bisa mondar-mandir di depan
kamar tindakan. Setelah keluarga Sehyeon datang, barulah Luhan pulang dengan
perasaan tidak tenang.
~Author POV End~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar