Selasa, 23 Februari 2016

VAMPIRE KNIGHT [SUNGJAE JOY FF]


Annyeong chingudeul.... lama tidak berjumpa. Kini aku kembali dengan FF terbaruku berjudul VAMPIRE KNIGHT. FF ini terinspirasi pada anime dengan judul yang sama. Tapi aku cerita-cerita yang aku rumah sendiri sesuai versiku. Aku bikin FF ini Oneshot, jadi seperti movie yang langsung habis. Maaf jika FF ku ini tak menarik. Tapi Terima kasih buat kawan-kawan yang sudah mau baca. Selamat membaca!
Happy Reading guys!!


Vampire Knight
Author             : Syamsiah Chandrawati a.k.a SOng Nana
Main Cast        : Yook Sungjae, Park Sooyoung
Other Cast     : Park Chanyeol, Lim Nayeon, Byun Baekhyun, Xi Luhan, Oh Sehun,  Bambam, and find other cast by yourself.
Genre              : School Live, Romance
Length             : Oneshot
Tanggal Pembuatan     : 20 Februari 2016 – 23 Februari 2016



Vampire Knight
            Kenangan pahit itu terulang kembali, dan Sungjae selalu menjadi saksi atas tragedi berdarah ini. Malam itu Sungjae melihat dengan mata kepalanya sendiri ketika kedua orang tua dan hyung-nya terbunuh melawan manusia pemburu vampir. Demi melindungi masyarakat vampir mereka mengorbankan nyawa mereka sebagai keturunan darah murni yang menduduki tahta kerajaan vampir. Atas kejadian tersebut, dia satu-satunya darah murni yang tersisa yang akan menduduki tahta selanjutnya. Karena usianya yang saat ini masih 9 tahun, para pejabat kerajaan yang merupakan vampir kelas atas berusaha melindunginya hingga dia dewasa kelak dan menjadi pimpinan kerajaan vampir sebagai darah murni yang tersisa.

Malam ini, hari itu terulang kembali. Sungjae yang melihat kejadian berdarah itu dari jauh teringat kejadian 3 tahun lalu yang membuat hatinya tersayat. Satu persatu korban berjatuhan, dia berusaha membantu dengan kekuatannya dari jauh, dia bisa mengelabuhi musuh dari jauh hanya dengan mengedipkan matanya dan menggerakkan tangannya. Namun, hal itu membuat musuh mengetahui keberadaannya. Saat itulah dia melihat seorang gadis kecil yang melihat kejadian ini dari balik tumpukan jerami.  Gadis itu terlihat ketakutan dan Sungjae merasa melihat dirinya 3 tahun yang lalu. “Eomma, Appa!” teriaknya sambil berlari menuju appa dan eommanya yang diserang oleh vampir. Brak!! Gadis itu terhempas oleh pukulan keras vampir lain, tubuhnya mengahantam dinding dan dia pingsan seketika. Sungjae yang melihatnya terhentak. Namun, seorang prajuritnya mebawanya pergi demi keselamatannya. Pandangan mata Sungjae tak lepas dari gadis itu yang terbaring di tanah tak berdaya. Perang tetap berlanjut. Seorang lelaki diam-diam membawa gadis itu pergi dan berusaha menyelamatkannya. Lelaki tersebut ternyata pamannya yang merupakan seorang dokter. Hempasan yang menggunakan kekuatan vampir membuat jantungnya rusak dan thoraxnya mengalami patah tulang. Sejak hari itu pamannya mulai mencari jantung yang cocok dan perlahan memperbaiki semua kerusakan yang dialami gadis itu yang bernama Park Sooyoung.

Hampir semua pemburu vampir terbunuh, melihat sisa pemburu vampir tersebut mebuat vampir membiarkan mereka dan pergi dari lokasi peperangan tersebut. Namun saat itu, appa, eomma, dan oppa Sooyoung terbunuh. Sejak saat itu pula Sooyoung tinggal dengan pamannya. Paman yang telah menganggapnya seperti putrinya sendiri merawatnya selama ia koma dan berhasil menemukan transplantasi jantung yang cocok dan tulang rusuknya perlahan menyatu kembali.

~~~~~~~~~~~~~~~~

            

    Kini paman yang menyelamatkannya dari kejadian itu menjadi appa-nya. Mereka hanya tinggal berdua di sebuah rumah yang cukup besar. Suatu malam ketika usia Sooyoung 14 tahun. Di musim dingin ketika salju sedang berhembus kencang oleh angin, appa-nya membawa seorang anak lelaki yang tampaknya seusia dengan Sooyoung. Dia datang dengan lumuran darah di bajunya. Bahkan anak lelaki tersebut tak menatap Sooyoung yang mencoba menyapanya.
“Ting... Tong!” suara bel berbunyi ditengah malam dalam badai salju.
“Oh!! Appa datang.” Ucap Sooyoung yang sedang menunggu appa-nya. Dia pun membukakan pintu untuk appa-nya.
“Sooyoung-ah!” ucap Park Jungsoo (appa).
“Appa, dia siapa?” tanya Sooyoung yang terkejut melihat seseorang yang dibawa appa-nya.
“Lebih baik masuk dulu, kau bisa berkenalan nanti. Kita harus membersihkan tubuhnya.”  Pinta Jungsoo appa.
Mereka masuk dan kemudian membersihkan tubuh anak lelaki tersebut. Anak lelaki tersebut hanya diam dan tak berkata apapun. Kemudian mereka bertiga duduk di ruang keluarga, di depan sebuah televisi besar.
“Ahh!! Chanyeol-i.. mulai detik ini panggil aku appa. Dan mulai sekarang Sooyoung adalah sudaramu.” Ucap Jungsoo appa.
“Ah.... namamu Chanyeol?? Park Chanyeol... namaku Sooyoung, Park Sooyoung...” Ucap Sooyoung.
Chanyeol hanya melirik sinis Sooyoung yang mencoba akrab dengannya.

            Seiring dengan berjalannya waktu, Chanyeol mulai berbicara. Dia mulai membuka dirinya. Terkadang mereka juga main-main ke sekolah milik appa mereka. Di sana ada banyak manusia juga ada beberapa vampir. Chanyeol tidak terlalu suka dengan keberadaan vampir di tempat itu. Sooyoung yang melihat vampir disekelilingnya merasa teringat kejadian di masa lalunya. Tapi Sooyoung berusaha  memendam perasaan tersebut dan mulai untuk membuka diri. Tak seorang pun murid Day class disana yang mengetahui bahwa murid-murid night class adalah seorang vampir.

            Park Jungsoo, dia adalah seorang pemburu vampir yang memiliki cita-cita kuat menjadikan manusia dan vampir hidup berdampingan. Maka dari itu dia mendirikan sebuah sekolah dimana manusia dan vampir dapat berinteraksi. Namun para murid day class tidak tahu bahwa murid night class adalah vampir. Murid manusia, mereka aktif di day class, kelas yang dimulai pagi dan siang hari, dan night class adalah kelas yang di mulai malam hingga dini hari. Mereka semua dapat bertemu dalam even-even tertentu. Para murid day class sangat mengagumi murid night class yang memiliki paras menawan.

            Hari ini, di malam gerhana bulan. Seorang murid yang tengah di tunggu-tunggu oleh murid night class akan datang. Dia seorang pewaris satu-satunya darah murni yang tersisa, yang merupakan vampir dari klan tertinggi. Semua clan vampir menghormati-nya sebagai pewaris tahta. Dia tak hanya datang sendirian, dia datang dengan beberapa vampir seumunya yang merupakan clan kelas atas juga. Park Jungsoo yang merupakan kepala sekolah turut hadir menyambut kedatangannya dan vampir lainnya. Tiba saat bagi pewaris darah murni untuk memasuki sekolah menengah atas. Ketika itu Park Jungsoo yang telah membekali Sooyoung dan Chanyeol dengan bela diri, menugaskan mereka untuk berjaga di sekeliling night class, agar tidak ada murid day class yang berkeliaran di tengah malam.
“Aku benci melakukan ini.” Gerutu Chanyeol.
“Sudahlah lakukan saja pekerjaanmu Yeol-ah!” ucap Sooyoung.
“Kenapa pemburu vampir harus melindungi vampir sekarang. Aku benci darah murni.” Gumam Chanyeol.
“Lebih baik kita berpencar. Aku akan ke arah sana, dan kau ke sana.” Tunjuk Sooyoung berlawanan arah.
Mereka pun pergi ke arah yang berbeda. Sooyoung kini sendirian. Dia terkejut melihat 2 orang murid day class bertemu dengan 2 orang vampir. Akhirnya Sooyoung turun dari sebuah pohon. Ketika turun, tak sengaja jemarinya terluka oleh batang pohon. Dan kemudian Sooyoung membuat 2 orang perempuan dari day class tersebut pingsan.
“Oh... seorang penjaga dari day class mulai bertindak hah??”   ucap seorang vampir.
“Aku bukan murid dari day class. Aku belum cukup umur untuk masuk ke sana. Lebih baik kau kembali tuan atau akan ku tembak dengan senjata anti vampir ini.” Ucap Sooyoung tegas,
“Oho... kau menakutkan nona. Slow down!!” ucap vampir itu.
“Perkenalkan namaku, Bam bam.” Ucap vampir itu.
“Dan aku Sehun.” Ucap vampir yang lain.
“Aku tidak membutuhkan itu sekarang. Kembalilah sekarang. Bukankan pangeran kalian akan datang?” ucap Sooyoung yang masih menodongkan pistol-nya.
“Sepertinya aku mencium bau darah, kau terkuka kan?” ucap Sehun. Kemudian sehun meraih tangan Sooyoung dan menghisap darah yang ada di jari Sooyoung. Sooyoung hanya terdiam dan melihat darahnya dihisap oleh seorang vampir.
“Ouhh... darahmu lezat sekali nona.” Ucap Sehun terkejut merasakan elezatan darah Sooyoung.
Kemudian Sooyoung menarik tangannya dari genggaman Sehun. Sebuah tembakan yang meleset mengagetkan mereka.
“Chanyeol-ah!” ucap Sooyoung terkejut.
“Apa yang kau lakukan vampir?” tanya Chanyeol sinis.
Belum sempat Sehun dan Bambam menjawab pertanyaan Chanyeol, beberapa vampir datang dan menghentikan mereka. Anehnya Sehun dan Bambam membungkukkan badannya kepada vampir tersebut.
“Hentikan semuanya. Lebih baik kita pergi, sudah waktunya.” Ucap vampir tersebut dengan tegas.
Mereka ber-6 pun pergi. Lima vampir laki-laki dan seorang vampir perempuan itu pergi meninggalkan Sooyoung dan Chanyeol.
“HSshhh!! Aku benci dengan lagaknya itu... memang dia siapa?” umpat Chanyeol.
“Yeol-ah hentikan. Apa maksudnya tadi. Sudah waktunya?? Apa acaranya akan dimulai? Sebaiknya kita bergabung dengan mereka.” Ucap Sooyoung.
“Kau saja. Aku benci menyaksikan ini.” Tolak Chanyeol.
“Ayolah...” pinta Sooyoung sambil menarik Chanyeol.
Mereka berdua pergi mendekat. Mereka melihat ayahnya yang tengah menyambut kedatangan pangeran vampir itu. Semua pasang mata tertuju pada sebuah pintu besar yang perlahan terbuka. Kemudian terlihat enam orang vampir di balik cahaya tersebut memasuki ruangan. “Omo!! Mereka??” ucap Sooyoung yang terkejut melihat vampir-vampir yang tadi bertengkar dengannya. Dan yang di paling depan adalah vampir yang menghentikan pembicaraan tadi. Chanyeol juga terkejut dengan siapa yang di lihatnya. “Dia kah darah murni itu?” gumam Chanyeol.

            Vampir-vampir tersebut sampai di tengah-tengah ruangan. Kemudian Park Jungsoo mempersilahkan mereka memperkenalkan diri.
“Kalian pasti terkejut mendengar aku akan berseolah disini. Aku adalah vampir dari klan Yook, vampir darah murni. Namaku Yook Sungjae. Aku harap kita seua bisa berteman.” Ucap pangeran tersebut.
Kemudian vampir vampir lain memperkenalkan diri.
“Aku dari klan Oh. Namaku Oh Sehun.” Ucap Sehun.
“Aku dari Klan Byun, Namaku Nyun Baekhyun. Ucap Baekhyun.
“Aku dari klan Jeon, namaku Jeon Jungkook.
“Aku dari klan Kim. Tapi panggil saja aku Bambam.” Ucap Bambam.
“Aku satu-satunya gadis disini. Namaku Lim Nayeon.” Ucap Nayeon.
“Baiklah.. anak-anakku. Mulai hari ini mereka akan belajar di tempat ini bersama kalian.” Ucap Park Jungsoo.

            Semua orang disana merasa canggung dengan kedatangan mereka. Mereka merasa canggumg karena mereka adalah vampir-vampir dari kelas teratas. Namun semuanya berusaha membaur. Deg... Sooyoung terkejut ketika Sungjae melihatnya dengan tatapan yang tegas. Kemudian ia memalingkan pandangannya dan pergi. 

            Pesta malam itu berlalu begitu saja. Mereka menikmati pestanya dengan gembira di tengah malam gerhana bulan. Paras tampan para vampir dari klan kelas atas tersebut membuat semua murid dari day class dan night class mengidolakannya. 

~~~~~~~~~~~~~~~



-=Satu Tahun Kemudian=-

            Tahun ini Sooyoung dan Chanyeol telah cukup umur untuk masuk ke sekolah milik ayah mereka itu. Namun, Chanyeol bersikeras menolaknya. Akhirnya setelah susah payah membujuknya, Chanyeol bersedia masuk sekolah tersebut. Baru masuk di sekolah tersebut, mereka di tugaskan menjadi petugas keamanan yang berjaga di malam hari. Mereka menjaga murid day class dan night class agar tidak bertemu di malam hari.
“Yeol-ah!! Gwaenchana?” tanya Sooyoung.
“Oh!! Kau ke arah sana dan kau kesana. Jangan ikuti aku.” Ucap Chanyeol.
“Ara!” ucap Sooyoung.
Mereka pergi ke dua arah yang berbeda. Di tengah perjalanan mereka yang sunyi. Sooyoung melihat ke arah jendela night class. Kemudian muncul pikiran-pikiran aneh yang berputar di kepalanya.
“Mereka semua vampir??”  Ucap Sooyoung. Kemudian dia teringat kejadian besar yang pernah ia alami. Tanpa  ia sadari ia kemudian terpeleset dari pohon yang sedang ia tenggeri. “Oh!!” teriaknya. Lengannya tergores oleh batang pohon, hingga membuatnya berdarah. Mencium bau darah sontak murid-murid night class menoleh ke luar jendela. “Ini bau darah lezat dari Sooyoung.” Ucap Sehun. “Kau benar Sehun-ah.” Jawab Baekhyun. “Brak!!”, Sooyoung terkejut bahwa ia tak terjatug di tanah. Seseorang menangkapnya.
“Gwaenchana?” tanya lelaki tersebut sambil menurunkannya.
“Ne, Sungjae sunbae-nim.” Ucap Sooyoung.
“Apa yang sedang kau lakukan ditengah malam disini? Apa kau mencoba mengintip kami seperti murid yang lain?” tanya Sungjae menyudutkan.
“A.. ania!” ucap Sooyoung gugup.
“Kemarikan lenganmu.” Pinta Sungjae sambil menarik lengannya.
“Apa naluri vampirmu terbangun melihat darahku?” teriak Sooyoung.
“Apa maksudmu?” ucap Sungjae. Kemudian Sungjae menarik lengan Sooyoung dan melilitkan saputangan di lengan Sooyoung yang terluka.
Sooyoung terkejut dengan sikap pangeran vampir tersebut.
“Em.. Kamsahanida sunbae-nim.” Ucap Sooyoung.
“Gwaenchana, senang bertemu denganmu kembali Sooyoung-ah.” Ucap Sungjae sambil tersenyum.
“Ah.. dari saat penyambutanmu?” tanya Sooyoung.
“Ani... dulu kita juga pernah bertemu di rumahmu. Kau tak ingat?” tanya Sungjae.
“Onje?” tanya Sooyoung bingung.
“Sudahlah jika kau tak ingat. Aku harus pergi.” Ucap Sungjae.
“Ah.. ne sunbae-nim!! Ucap Sooyoung sambil menundukkan kepalanya.
Sooyoung langsung pergi dan mencari Chanyeol. Kesana kemari ia mengelilingi night class, ia tak menemukan Chanyeol dimanapun. “Kemana dia?” tanya Sooyoung pada batinnya.


-=Di dekat kandang kuda=-
“Ah... ah...” keluh Chanyeol kesakitan sambil memegangi dadanya. Kemudian karena tak kuat ia terbaring di atas jerami. Dia kemudian meminum obat yang biasa ia minum. “Leon-ah... jangan katakan pada siapapun.” Ucap Chanyeol pada kuda kesayangannya yang bernama Leon. Chanyeol pun tertidur di atas jerami tersebut hingga pagi hari. Leon yang mengerti tuannya sedang sakit, ia menjaganya semalaman.
~Pagi Hari~
“Chanyeol-ah ireona!!” ucap Sooyoung membangunkannya.
“Apa kau semalaman tidur di sini? Kenapa kau tak pulang ke asrama saja.” Lanjut Sooyoung.
Chanyeol bangun tanpa kata dan pergi tanpa kata.
“Ya!! kau mau kemana?” tanya Sooyoung.
“Aku mau mandi. Pergilah!” suruh Chanyeol.
Sooyoung pun pergi ke kelas. Tak lama kemudian Chanyeol datang dengan wajah asam seperti biasanya, dan tak lama bel berbunyi dan guru pun datang. Pelajaran pun di mulai.
~Di tengah pelajaran~
“Prak!!” sebuah penghapus mendarat di kepala Sooyoung.
“Ya!!” tanpa sadar Sooyoung berteriak.
“Apa kau tidur tuan putri?” tanya Songsengnim.
“A... ye.. songsengnim. Josonghamnida.” Ucap Sooyoung.
“Jika aku melihatmu tertidur lagi, kau tak boleh mengikuti pelajaranku.” Ucap songseng-nim.
“Ne, songsengnim.” Ucap Sooyoung.


~Seusai pelajaran~
“Sooyoung-ah, apa kau tak tidur semalaman?” tanya Yeri.
“Aku tidur 2 jam semalam.” Ucap Sooyoung.
“Omo... jinjjayo?” tanya Yeri.
“Wae?” tanya Sooyoung kembali.
“Pantas kau tertidur tadi. Oh... 3 hari lagi adalah hari Valentine. Biasanya murid day class dan night class akan bertemu. Dan kami akan memberikan hadiah kepada mereka. Oouuhh... mereka tampan sekali... ooohhh Sehun oppa!!” jelas Yeri.
“Jinjjayo?? Sepertinya aku akan bertugas hari itu. Baiklah.. aku pulang dulu... nanti malam aku harus berjaga lagi.” Ucap Sooyoung.
“Geurae... aku akan ke perpustakaan dulu. Annyeong!!” ucap Yeri.
Mereka-pun pergi ke dua arah yang berbeda. “Sooyoung-ah...” panggil seseorang. Sooyoung menoleh kearahnya. “Oh!! Wendy-ah... wae geurae?” tanya Sooyoung. “Kepala sekolah memanggilmu dan Chanyeol. Kalian diminta untuk menghadap.” Ucap Wendy. “Geurae... arasseo. Gomawo Wendy-ah.” Ucap Sooyoung. Wendy hanya mengangguk dan tersenyum kemudian pergi sambil melambaikan tangan. “Dimana dia... Chanyeol selalu menghilang, sebaiknya aku menelponnya.” Ucap Sooyoung. Sooyoung pun menelpon Chanyeol.
“Yoboseo?” jawab Chanyeol.
“Yeol-ah... kita dipanggil kepala sekolah untuk menghadap.” Ucap Sooyoung.
“Arra!!” ucap Chanyeol kemudian langsung menutup telponnya.
“Dia itu... menyebalkan sekali.” Gumam Sooyoung.
Mereka bertemu di ruang kepala sekolah yang tak lain adalah ayah angkat mereka. Namun mereka keluar dengan muka yang agk masam.
“Haruskah kita mengawal para vampir itu di hari valentine? Aku benci selalu berurusan dengan mereka.” Gerutu Chanyeol.
“Hah... haruskah kita??” gumam Sooyoung.

~~~~~~~~~~~~


            Tiga hari lagi adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh para gadis di day class. Mereka senang sekali karena bisa bertemu dengan murid night class yang mereka idolakan. Hari ini dan hari berikutnya mereka sibuk mencari hadiah untuk para idola mereka. Semua murid tampak begitu senang. Di asrama murid night class pun mereka tampak ramai membicarakan hari valentine.
“Ya!! Bambam-ah.... haruskah kita bertaruh siapa yang mendapat lebih banyak hadiah?” tanya Sehun.
“Baiklah... kita bertaruh... pasti aku yang kan menang.” Jawab Bambam.
“Tidak ada diantara kalian yang akan menang.” Ucap seseorang menghentikan pembicaraan mereka.
“Luhan-hyung.. kau dari mana saja baru muncul selama satu tahun ini?” tanya Sehun.
“Aku harus menyelesaikan sesuatu.” Jawab Luhan.
“Dimana Sungjae?” tanya Luhan.
“Dia sedang ngobrol dengan Baekhyun-hyung di atas.” Jawab Bambam.
“Baiklah.... aku akan menemuinya.” Ucap Luhan.
“Ne, hyung!” jawab Sehun dan Bambam serempak.
Luhan pergi untuk menemui Sungjae dan baekhyun. Kedatangan Luhan keasrama mengejutkan semua orang. Ia tidak terlihat sejak 1 tahun lalu. Sebagai vampir yang sellu diandalkan, dia selalu dipanggil untuk urusan yang mendesak. Sejak Sungjae dan yang lain datang ia telah pergi dari sekolah.
“Oppa, kau datang.” Tanya seorang gadis.
“Oh... Nayeon-ah, kau juga disini.” Tanya Luhan kembali.
“Ne, oppa. Senang bertemu denganmu kembali.” Ucap Nayeon sambil membungkukkan badannya.
“Geurae, Nayeon-ah... aku akan menemui Sungjae dulu.”  Ucap Luhan.
“Baiklah oppa.” Ucap Nayeon.
Luhan pun melanjutkan langkahnya untuk menemui Sungjae. Semua pasang mata yang berpapasan dengan Luhan menatapnya. “Tok tok tok” suara ketukan membuat Baekhyun beranjak dan membukakan pintu.
“Hyung, kau kembali?” ucap Baekhyun gembira dan langsung memeluknya.
Luhan juga membalas pelukan Baekhyun. Kemudian mereka masuk dan Luhan juga memeluk Sungjae. Setelah sekian lama, tiga sekawan yang sejak kecil selalu bersama berkumpul kembali. Mereka adalah Trisakti kaum vampir yang di ramalkan akan menyelamatkan kaum vampir. Di dalam ruang tersebut mereka melepas risdu dan tertawa bersama.
“Bagaimana perjalananmu, hyung?” tanya Baekhyun.
“Kau tahu, aku hampir mati. Tapi demi bertemu denganmu aku hidup kembali.” Goda Luhan pada Baekhyun yang kemudian ia mengusap rambut Baekhyun.
“Hyung... Baekhyun... aku ingin menceritakan hal penting pada kalian. Tapi ini hanya diantara kita bertiga.” Ucap Sungjae.
“Ceritakan Sungjae-ah.” Ucap Baekhyun.
“Kalian ingat ketika ibuku Eunji mengandung adikku?” tanya Sungjae.
“Oh! Aku ingat.” Ucap Baekhyun dan Luhan serempak.
“Adikku masih hidup.” Ucap Sungjae
“Mwo?” tanya Baekhyun terkejut.
“Itu artinya kau harus menikahinya. Seperti paman dan bibi atau ayah dan ibumu. Klan darah murni, mereka harus menikah dengan saudaranya sendiri bila ada lelaki dan perempuan dalam keluarga mereka.” Jelas Luhan.
“Siapa dia?” tanya Baekhyun penasaran.
“Jika waktunya tiba kalian juga akan tahu. Dia aman sekarang.” Ucap Sungjae.
“Tapi kenapa dia dulu harus di sembunyikan?” tanya Baekhyun.
“Pamanku Hyunseung, dia ingin bertambah kuat. Tapi untuk itu dia harus mengorbankan seorang bayi perempuan. Dia tahu bahwa ibuku mengandung bayi perempuan, karena itulah ayahku menyembunyikannya di tempat yang aman setelah ia lahir. Bahkan akupun tak pernah melihatnya sekalipun. Tapi 3 tahun setelah perang vampir dan pemburu vampir yang terakhir kali. Untuk pertama kalinya aku bertemu dengannya. Tapi dia tidak tahu siapa diriku. Namun kali ini kita semakin dekat.” Jelas Sungjae.
“Biar bagaimanapun, kelak dialah yang akan menjadi istrimu, Sungjae-ah.” Ucap Luhan.
“Ne, arraseo hyung.” Ucap Sungjae.


~Di Kamar Sooyoung~
            Dia memegang sapu tangan yang di berikan Sungjae. Dia juga teringat kejadian di tengah malam itu. Kebaikan Sungjae membuatnya terkesan. “Haruskah aku memberikan dia hadiah?” tanya Sooyoung pada batinnya sambil menggenggam sapu tangan tersebut. Dia memutuskan untuk memberikan sesuatu. 

Keesokan harinya dia tidak pulang ke asramanya, melainkan dia pulang ke rumahnya.
“Oh!! Kau juga pulang? Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Chanyeol sambil memakan bola-bola coklat yang dibuat Sooyoung.
“Ya!! kenapa kau memakannya? Ini bukan untukmu.” Bentak Sooyoung.
“Aku hanya mencicipinya. Apa kau yakin akan memberikan ini? Rasanya tidak enak.” Ejek Chanyeol yang kemudian pergi.
“Ya!!” teriak Sooyoung.
Sooyoung tetap menyelesaikan apa yang sedang ia buat.



-=14 Februari 2016 (Hari Valentine)=-

            Semua murid day class berdatangan di jalan dekat gerbang utama night class. Mereka bebaris di tepi jalan utama tersebut. Sooyoung dan Chanyeol lagi-lagi bertengger diatas pohon untuk menjaga mereka dari keributan.
“Young-ah... mereka datang.” Ucap Chanyeol.
“Ara!” ucap Sooyoung.
Mereka kemudian turun dari pohon dan mendekat kearah gerbang. Perlahan gerbang Night Class terbuka. Para vampir tersebut melangkahkan kakinya keluar dari gerbang pembatas day class dan night class itu. Sooyoung dan Chanyeol tampak menertibkan para murid semakin lama semakin maju dan memenuhi jalan. Mereka memberika hadiah yang telah mereka bawa untuk para idola mereka. Sungjae dan kawanannya bak seorang artis yang berjalan di karpet merah dan bertemu para fansnya. Mereka mengambil satu persatu hadiah yang diberikan pada mereka. Terdengar gemuruh teriakan para penggemar night class. “Sungjae-oppa!! Baekhyun oppa!! Sehun oppa!! Bambam oppa!!Jungkook oppa!! Oh... bukankah itu Luhan Oppa?? Kapan dia datang?? Waahhh mereka tampan sekali!! AAAHHHH!!” teriak mereka. Dan terdengar juga murid lelaki yang menyebut nama Nayeon.

            Sooyoung malu memberikan apa yang telah ia buat untuk Sungjae. Dia tak berani memberikannya. Bahkan saat Sungjae telah berada di hadapannya dan menyapanya. Kemudian karena lamunannya, dia terdorong oleh murid yang lain dan terjatuh di depan Sungjae bersamaan dengan jatuhnya hadiah yang ia buat untuk Sungjae. Sungjae menolongnya untuk bangun dan kemudian memungut hadiah yang jatuh bersamaan dengan jatuhnya Sooyoung.
“Gwaenchana, Sooyoung-ah?” tanya Sungjae.
“Ne, Gwaenchana sunbae. Khamsahamnida.” Ucap Sooyoung.
“Ini untukku? Akan ku terima.” Ucap Sungjae dengan Pdnya.
“Ne!” ucap Sooyoung senang.
Kemudian Sungjae melanjutkan langkahnya. Dia memberikan semua hadiah yang ia terima dan hanya mengambil milik Sooyoung.
“Sehun-ah.. ambil ini... aku hanya butuh satu ini.” Ucap Sungjae.
“Gomapseumnida, pangeran.” Jawab Sehun.

            Hari valentine berlangsung seperti itu setiap tahun. Namun tugas bagi Sooyoung dan Chanyeol tak berhenti sampai disana. Malam hari mereka tetap berjaga. Malam ini masih merupakan malam hari valentine. Sooyoung memasuki gedung night class, dia bermaksud mengembalikan sapu tangan yang diberikan oleh Sungjae.
“Oh.. nona..  tak seharusnya kau memasuki ruangan ini..” ucap Bambam.
“Aku hanya ingin bertemu Sungjae sunbaenim.” Jawab Sungjae.
Dengan cepatnya, Bambam yang berada di atas tangga tiba-tiba ada di sampingnya dan membuat Sooyoung terkejut. Bambam menyikap rambut Sooyoung dan memandang leher putih Sooyoung. Bambam mendekatkan kepalanya sambil memegang leher Sooyoung. “Apa yang akan kau lakukan?” ucap Sooypung lirih. “Hentikan Bambam.” Ucap Baekhyun yang berada di tangga. “Jika kau berani menyentuk leher murid day class terutama leher putri kepala sekolah, kau akan mati ditanganku.” Lanjut Baekhyun. Bambam kemudian melepaskan Sooyoung kemudian menundukkan kepalanya. “Ne, hyung.” Ucap Bambam. “Bukankah kau mencari Sungjae. Dia ada di kelas musik.” Ucap Baekhyun. Sooyoung bergegas menaiki tangga dan menuju kelas musik yang di bicarakan Baekhyun. Sooyoung menemukan kelas tersebut, sebuah kelas di ujung ruangan. Dia membuka perlahan pintunya. Namun ia terkejut. Dia terkejut melihat Sungjae hanya berdua saja dengan Nayeon. Sungjae menatap Nayeon kemudian menyikap rambut Nayeon perlahan dengan lembut. Sungjae mendekatkan kepalanya kepada Nayeon. “Mereka ciuman?” tanya Sooyoung dalam hatinya. “Tidak, Sungjae sunbae menghisap darahnya.” Gumam Sooyoung dalm hatinya. Sooyoung menjatuhkan sapu tangan itu kemudian ia menutup pintu dan keluar dari night class. Sungjae tak menghiraukan dia tetap melakoni apa yang sedang ia lakukan.

            Sooyoung pergi melarikan diri. Bahkan ia tak memperdulikan saat Baekhyun bertanya padanya.
“Sooyoung-ah.. apa kau sudah bertemu dengannya???  Ya?? ada apa?” tanya Baekhyun.
Sooyoung hanya berlari dan tak menghiraukannya.
“Hyung kenapa dia berlali seperti telah melihat hantu?” tanya Bambam.
“Mungkin dia terkejut melihat ritual kita. Kau tak mencium bau darah siapa ini?” tanya Baekhyun.
“Oh!! Aku tahu.” Jawab Bambam.
“Sekarang... berikan darahmu padaku!” Ucap Baekhyun.
“Hyung wae?? Ania... aku tidak mau...” Bambam melarikan diri dari gigitan Baekhyun.

~~~~~~~~~~~~~



~Di dekat kandang kuda sekolah~
“Apa itu?? Apa yang mereka lakukan?? Mereka menghisap darah satu sama lain??” ucap Sooyoung terengah-engah.
Kemudian ia teringat kejadian masa lalunya. Kejadian yang telah membunuh ayah, ibu dan keluarga lainnya, bahkan dirinya pun hampir terbunuh. Kepalanya pusing seketika. Dia tak mendengar apapun disekitanya. “Ya, young-ah gwaencahana?” tanya Chanyeol yang datang mendekatinya. Sooyoung tak mendengarnya, kemudian ia terduduk. Chanyeol yang terkejut menangkapnya seketika. “Ya, Wae geurae?” tanya Chanyeol. Chanyeol kemudian menggendongnya di punggungnya. Dia berjalan mengantar Sooyoung pulang kerumahnya. 

            Mereka hampir sampai ke rumah mereka. Sooyoung tersadar dari tidurnya. Dia terkejut saat tersadar berada di atas punggung Chanyeol.
“Yeol-ah gomawo.” Ucap Sooyoung sendu.
“Kau sakit?” tanya Chanyeol.
“Ani!!” ucap Sooyoung.
“Lalu?” tanya Chanyeol kembali.
“Aku hanya teringat kejadian tragis di masa lalu.” Ucap Sooyoung.
“Kau harus istirahat.” Ucap Chanyeol.
“Ara!” Jawab Sooyoung.
Akhirnya merek sampai di rumah. Jungsoo-appa terkejut melihat Sooyoung yang sedang di gendong oleh Chanyeol.
“Chanyeol ada apa?” tanya Jungsoo appa yang beranjak melihat putrinya.
“Dia hanya butuh istirahat.” Jawab Chanyeol.
Chanyeol kemudian membaringkannya di tempat tidur.
“Aku ingin bicara denganmu. Datanglah ke ruanganku.” Pinta Jungsoo appa.
“Ne.” Jawab Chanyeol.
Mereka kemudian pergi ke ruangan Jungsoo.
“Ada apa kepala sekolah?” tanya Chanyeol.
“Panggil aku appa!” pinta Jungsoo.
“Katakan saja apa yang ingin appa katakan.” Ucap Chanyeol.
“Minum ini. Ucap Jungsoo appa.” Pinta Jungsoo appa.
“Apa ini?? Darah??” tanya Chanyeol.
“Aku tidak akan mau meminumnya. Sampai kapanpun.” Ucap Chanyeol.
“Aku tahu tubuhmu haus darah. tapi kau berusaha menolaknya. Biar bagaimanapun manusia yang telah digigit oleh vampir kelas atas. Dia akan menjadi vampir juga.” Jelas Jungsoo appa.
“Aku bukan vampir. Dan aku tidak mau menjadi seperti mereka yang telah membunuh keluargaku dan mengambil kakakku. Monster penghisap darah.” ucap Chanyeol marah dan langsung pergi meninggalkan Jungsoo
“Ya! Chanyeol-ah!” panggil Jungsoo appa.
Namun Chanyeol tak menghiraukan panggilannya dan pergi begitu saja. Dia hanya meminum pil yang biasa dia konsumsi untuk memendam naluri vampirnya. Sooyoung terkejut mendengar pembicaraan itu. Dia tak bermaksud untuk menguping. Tapi dia mendengar semuanya. Dia terkejut bahwa Chanyeol juga vampir, lebih tepatnya adalah manusia yang berubah menjadi vampir. Karena itu-lah dia sangat membenci vampir. Semua keluarganya terbunuh, lebih tepatnya di bunuh oleh para vampir. Kakanya yang masih hidup menjadi tawanan para vampir. Bahkan sejak saat itu dia tidak pernah bertemu dengan kakak laki-lakinya. 


-=Keesokan harinya=-

            “Dia terlihat murung sepanjang hari. Padahal hari ini hari libur. Sikapnya aneh dari kemaren. Apa dia sudah tidak kuat menahannya?” gumam Sooyoung diatas pohon sambil memperhatikan Chanyeol. Chanyeol kemudian meminum sebuah pil, dan beranjak pergi. Sooyoung yang khawatir mengikuti Chanyeol. Chanyeol melewati gerbang utama sekolah. Dia pergi tanpa arah. Wajahnya murung, dan langkahnya terlihat goyah. Sooyoung tetap mengikuti dan mengawasinya. Di tengah perjalanan Sooyoung melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Namun setelah itu dia sadar bahwa dia kehilangan Chanyeol. Dia tak melihat kemana Chanyeol pergi. Dia berlari menelusuri semua jalan, namun tak menemukannya. Dia terkejut saat bukan Chanyeol yang dia temukan, malah Sungjae yang ia temukan. Dia terkejut melihatnya berbincang dengan lelaki yang sedikit menyeramkan. Dia bersembunyi. Entah mengapa kakinya seakan kaku saat mau pergi dari tempat itu. Dia ingin bertanya tentang hal yang ia lihat kemarin. Namun tanpa sengaja ia mendengar pembicaraan mereka.
“Sedang apa paman meminta bertemu denganku? Apa paman ingin membunuhku sekarang?” tanya sungjae to the point.
“Tidak... aku masih mencari adikmu itu. Aku tahu dia masih hidup bukan?” ucap paman Hyunseung.
“Dia sudah mati. Kenapa kau tak mengorbankan aku saja? ” tanya Sungjae.
“Ani... aku hanya membutuhkannya untuk menyempurnakan kekuatanku untuk menguasai dunia.” Jelas paman Hyungseung.
“Bukankan aku juga pewaris darah murni? Apa itu tidak cukup?” tanya Sungjae.
“Aku hanya membutuhkan anak perempuan dari keturunan darah murni.” Ucap Hyungseung.
Perbincangan mereka yang begitu panjang berakhir tanpa ada hasil. Pamannya pergi begitu saja tanpa melukai Sungjae sedikitpu. Sooyoung semakin penasaran pada dunia vampir juga Sungjae. Kemudian dua suara yang berbeda dari dua arah berbeda menyadarkan lamunannya.
“Sooyung-ah sedang apa kau disini?” tanya Sungjae dan Chanyeol.
Sooyoung yang terkejut, celingak celinguk melihat mereka berdua. Chanyeol kemudian menarik tangan Sooyoung dan mengajaknya pulang. Namun Sungjae menarik tangan Sooyoung yang lain. “Tunggu!” ucap Sungjae. “Ada apa lagi?” tanya Chanyeol. “Aku tidak ada urusan denganmu.!” Ucap Sooyoung menatap Chanyeol sinis. “Apa kau sedang menungguku?” lanjut Sungjae. Kemudian Sooyoung menghentakkan tangannya yang melepas genggaman tangan kedua lelaki itu. “Chanyeol kau pulanglah lebih dulu, dan Sungjae sunbae tidak ada yang ingin ku bicarakan denganmu.” Ucap Sooyoung. Kemudian dia meninggalkan mereka berdua. Lelah berlari Sooyoung duduk di sebuah bangku taman. Ia terdiam sejenak . kemudian seorang anak lelaki menghampirinya dan menyadarkannya.
“Noona.. noona... tolong ambilkan balonku!” pinta anak tersebut.
“Odi??” tanya Sooyoung.
“Disana!” tunjuk anak tersebut kearah pohon di atas mereka.
Sooyoung membantu anak tersebut dan mengambilkan balon itu untuknya.
“Ini.. ambillah!” ucap Sooyoung.
Anak tersebut tak langsung membalikkan badannya. Kemudian anak itu membalikkan badannya dan membuat Sooyoung terkejut karena anak itu adalah vampir. Sooyoung melarikan diri. Namun vampir itu terus mengejarnya. Sooyoung tak tahu harus pergi kemana. Namun ia tetap berlari dan berlari. Namun deg... jantungnya terasa berhenti.... dia sampai pada jalan buntu. Dia hanya bisa berbalik dan mundur perlahan. Namun vampir tersebut tak mau berhenti.
“Jebal! Jangan lakukan apapun padaku.” Ucap Sooyoung takut.
Namun vampir itu tak menghiraukannya.
“Sooyoung-ah!” Ucap seseorang yang tiba-tiba muncul di belakang vampir itu.
“Chanyeol-ah, andwe!” Teriak Sooyoung.
Kemudian seseorang menutup matanya dan memegang tubuhnya. Angin kencang berhembus menerpa tubuhnya. Namun seseorang memeganginya dari belakang dan menutup matanya. Orang tersebut memeluknya dari belakang dengan sebelah lengannya. Jantung Sooyoung terasa berhenti sejenak. Kemudian orang itu melepas tangannya yang menutupi mata Sooyoung dan suara lembut berbisik di telinganya. “Gwaenchana Sooyoung-ah?” tanya laki-laki itu. Perlahan lelaki itu melepas pelukannya. Sooyoung membalikkan badannya dan melihat wajah orang itu. Mata mereka saling bertatapan dan bumi serasa berhenti sejenak. “Sung... jae sunbaenim” ucap Sooyoung lirih. “Chanyeol-ssi, bawa dia pulang. Lindungi dia dari vampir level E lainnya. Manusia yang digigit oleh vampir akan lebih haus darah dari pada kami.” Jelas Sungjae. Kemudian Chanyeol membawa Sooyoung pulang, dan Sungjae pergi dengan cepatnya. Sooyoung tercengang dan tak mengerti dengan apa yang ia alami.

            Sesampai di rumah Sooyoung langsung mandi. Dia sering melamun sejak kejadian itu. “Arrggghhh.... jebal!!” teriak Chanyeol. Mendengar teriakan tersebut, Sooyoung langsung masuk ke kamar Chanyeol. “Chanyeol-ah!! Wae?” tanya Sooyoung khawatir. Sooyoung melihat Chanyeol yang kesakitan berusaha menolak perubahan paa dirinya. Kuku-kuku itu mulai berubah menjadi panjang, tatapan itu-pun berubah.  Melihatnya, Sooyoung langsung memeluknya. “Gwaenchana... gwaenchana...” ucap Sooyoung sambil mengelus punggung Chanyeol. Air mata itu keluar dengan sendirinya membasahi pipinya. Kemudian Sooyoung berbisik. “Gigit aku Yeol-ah!” ucap Sooyoung. “Andwe!! Pergilah... pergi!! Aku tidak ingin menyesalinya. Pergi!” Bentak Sooyoung. “Ani... ini yang kau butuhkan Yeol-ah... hisaplah darahku.”  Pinta Sooyoung. Chanyeol tetap menolaknya. Namun , tampaknya ia tak sanggup lagi menahannya. Kemudian..... taring panjang itu menusuk leher Sooyoung dan Chanyeol menghisap darahnya. Semua vapir di night class terkejut mencium bau darah yang tak asing bagi mereka. Bau darah yang begitu menggoda karena kelezatannya. “Centar!!” suara gelas jatuh itu terdengar dari kamar pangeran vampir seketika. Malam itu menjadi malam yang mengejutkan bagi para vampir. 

            Darah yang cukup banyak ia minum, membuat kondisi Chanyeol stabil kembali. Namun Chanyeol tertidur setelah itu. Sooyoung membaringkannya di ranjang Chanyeol. Sooyoung hanya bisa menatap sendu Chanyeol dan mengusap lumuran darah di mulut Chanyeol. Kemudian Sooyoung pun keluar. Sooyoung terkejut ketika melihat ayahnya berdiri di depan pintu kamar Chanyeol. “Apa sudah tiba waktunya?” tanya Jungsoo appa. “Ne, appa!” jawab Sooyoung. “Jaga dia, dia bisa berubah menjadi level E kapanpun.” Ucap Jungsoo appa. “Oh.. appa!” jawab Sooyoung.  “Istirahatlah di sini!” pinta appanya. “Ani... aku akan kembali ke asrama.” Ucap Sooyoung. “Appa akan mengantarmu kalau begitu.” Pinta Jungsoo appa. “Ani... appa jaga saja Chanyeol. Aku bisa kembali sendiri.” Pinta Sooyoung. “Ani.. aku tak akan membiarkanmu sendirian. Aku akan menyuruh seseorang mengawalmu. Kau tunggulah sebentar!” pinta Jungsoo appa. “Ne.” Ucap Sooyoung. Sooyoung pergi ke asramanya bersama Baekhyun. Suasana canggung menghantam mereka. Mereka tak begitu dekat juga tak begitu mengenal satu sama lain. kemudian Baekhyun membuka pembicaraan.
“Kau tak seharusnya melakukannya!” ucap Baekhyun.
“Mwo?” tanya Sooyoung.
“Darahmu hanya satu orang yang boleh meminumnya.” Ucap Baekhyun.
“Apa maksudmu?” tanya Sooyoung.
“Kau akan mengerti semuanya bila waktunya tiba.” Ucap Baekhyun.
Mereka berjalan dalam kesunyian malam. Sooyoung berjalan mengikuti irama langkah kaki Baekhyun hingga mereka tiba di asrama day class.
“Sudah sampai!” ucap Baekhyun.
“Gomapseumnida sunbaenim.” Ucap Sooyoung menundukkan kepalanya.
Baekhyun tersenyum dan melambaikan tangan. Malam itu Sooyoung tak bisa tidur. terus terngiang apa yang ia alamu sejak siang hari hingga malam hari. Semuanya tentang vampir. Dia juga bingung tentang apa yang di bicarakan Baekhyun. “Lalu pada siapa seharusnya aku meberikan darahku?” gumam Sooyoung.


-=Di Day Class=-

            “Brak!!”, Sooyoung pingsan di tengah-tengah pelajaran. Kemudian Chanyeol menggendongnya ke ruang kesehatan. Namun Chanyeol meninggalkan Sooyoung karena dirinya harus menghadap kepala sekolah. Tak lama kemudian seorang lelaki menengoknya. Sooyoung tersadar dari pingsannya. “Siapa kau?” ucap Sooyoung. “Namaku Kris! Ingat wajahku dan tatapan mataku.” Ucap lelaki itu. “Apa kau vampir?” tanya Sooyoung. “Vampir??” tanya lelaki misterius tersebut. “Apa kau akan membunuhku?” tanya Sooyoung. “Aku hanya ditugaskan untuk memastikan siapa sebenarnya dirimu.” Ucap pria itu. Dia kemudian pergi meninggalkan Sooyoung. Tak lama Sungjae datang. Dia tampak cemas. “Apa ada lelaki tak kau kenal datang menemuimu?” tanyanya khawatir. “Oh!” jawab Sooyoung. “Apa yang dia katakan?” tanya Sungjae. “Dia hanya memintaku mengingat wajah dan tatapan matanya.” Ucap Sooyoung. “Jinjjayo?” tanya Sungaje. “Sunbae ada yang ingin ku tanyakan padamu. Malam itu...” sebelum Sooyoung menyelesaikan apa yang ingin ia katakan. Sungjae memotong pembicaraannya dan kemudian pergi. “Aku harus pergi. Sampai jumpa!” ucap Sungjae. Sooyoung merasa diabaikan olehnya. Dia hanya terdiam melihat Sungjae pergi begitu saja. 

            Di jalan utama menuju gerbang night class. Chanyeol berjalan tanpa ia sadari. Dia hanya berjalan mengikuti langkah kakinya. Kemudian ia tersadar letika melihat langkah kaki lain dipannya. Ia melihat orang itu. Seseorang memakai baju hitam-hitam, berambut coklat, dan membawa sebuah pedang. Melihatnya Chanyeol terbelalak. Ia menghentikan langkahnya sejenak, dan orang tersebut semakin dekat dengan Chanyeol. “Hyung!” panggil Chanyeol. Orang tersebut juga terhenti. Mereka menatap satu sama lain. chanyeol begitu terkejut bahwa orang yang sedang berada di depannya adalah kakak lelakinya yang dulu dibawa oleh kawanan vampir.
“Jangan panggil aku dengan sebutan itu.” Ucap Kris.
“Ani... apa kau tak mengingatku?” tanya Chanyeol.
“Pergi dari hadapanku Yeol-ah! Aku tak ingin melihatmu!” ucap Kris.
“Hyung, apa kau baik-baik saja?” tanya Chanyeol.
“Aku bukan lagi kakakmu! Aku vampir sekarang. Vampir yang begitu kau benci. Vampir sejati.” Jelas Kris.
“Vampir sejati? Bagaimana bisa kau menjadi vampir sejati? Seseorang yang digigit oleh vampir hanya akan menjadi level E. ................. sepertiku.” Ucap Chanyeol yang kemudian menundukkan kepala.
“Ani... kau akan menjadi vampir sejati bila kau meminum darah murni. Minggir dan pergilah!” Ucap Kris.
“Tidak, aku akan pergi bersamamu.” Ucap Chayeol.
“Apa kau ingin bertarung denganku?” bentak Kris.
Chanyeol kemudian menyerang Kris lebih dulu. Kemudian mereka bertarung. Mereka memukul satu sama lain. Kris terjatuh namun ia bangkit dan melawannya lagi. Mereka saling menghajar satu sama lain. Hingga wajah mereka penuh memar. Namun diujung pertarungan itu Chanyeol berhasil dijatuhkan oleh Kris. “Jangan kau coba mengikutiku! Dan jangan panggil aku hyung lagi. Aku bukanlah hyungmu lagi!!” ucap Kris yang kemudian menonjok Chanyeol sekali. Chanyeol tak mampu lagi untuk bangkit. Pertarungan tangan kosong itu berakhir begitu saja. Kris kemudian pergi meninggalkannya. “Hyung.... hyung.... Kris hyung!!” teriak Chanyeol. Namun Kris tak menghiraukannya. 


-=Malam hari=-

Chanyeol tak bertemu seharian ini. Mereka kini bertemu untuk menjaga malam. Keduanya tampak terdiam. Keduanya tampak murung dan tak senang. Berbagai hal ada dalam benak mereka. Kemudian mereka terkejut ketika pintu gerbang night class terbuka dan pintu night class juga terbuka. Lampu-lampu pinggir jalan utama hidup dan night class berubah seakan ada pesta yang akan digelar. Namun perkiraan mereka tak salah. Orang-orang berdatangan. Ketika tamu-tamu memenuhi taman Sungjae sang pangeran vampir keluar dan mengucapkan salam-salamnya. Namun hal itu tak terdengar dari tempat Chanyeol dan Sooyoung mengawasi mereka. “Apa mereka semua vampir?” tanya Sooyoung dalam benaknya. Kemudian Chanyeol turun dari pohon yang mereka tenggeri. “Odiga? (Kau kemana mau?)” tanya Sooyoung. “Aku akan pergi dan menanyakan apa yang terjadi.” Jawab Chanyeol. Chanyeol berjalan sendiri ke tempat itu, sarang vampir. Ketika Chanyeol hampir sampai, penasaran Sooyoung juga menyusulnya. Sooyoung berjalan sendiri menuju night class. Begitu banyak vampir si sekelilingnya. Mereka melihat Sooyoung sinis. “Bukankah itu manusia? Sedang apa dia disini?” bisik para vampir itu. Kemudian seorang vampir mendekatinya karena tergoda dengan darah Sooyoung bahkan saat Sooyoung tidak sedang terluka. Kemudin vampir itu memegang bahu Sooyoung dan mendekatkan kepalanyanya. Terkejut, seseorang memegang lengan vampir itu. Mereka berdua menoleh kearah orang tersebut. “Jangan melakukannya di tempat ini. Apa kau tak tahu peraturan disini?” tanya Baekhyun. “Ah... maafkan aku tuan.” Ucap vampir itu dan melepaskan tangannya. “Minta maaflah padanya!” ucap Baekhyun. “Maafkan aku nona.” Ucap Sooyoung. Sooyoung hanya menganggukkan kepalanya. “Pergilah!” ucap Baekhyun. “Gomawo, sunbae!” ucap Sooyoung. Sooyoung melanjutkan langkah kakinya. Namun ia kemudian berlari menyusul Chanyeol yang telah berada dihadapan Sungajae.
“Apa yang terjadi?” tanya Chanyeol dihadapan Sungjae yang sedang duduk di kursi mewah ditengah tengah ruangan.
“Aku hanya mengadakan pesta dan bertemu dengan rakyatku.” Jawab Sungjae.
“Apa kepala sekolah tahu tentang ini?” tanya Chanyeol.
“Aku telah mendapat izin dari ayahmu. Kalau kau tak percaya aku bisa menunjukkannya!” ucap Sungjae
“Tak perlu! Aku hanya mengawasimu.” Ucap Chanyeol. Kemudian Sooyoung sampai di hadapan mereka.
“Nikmati saja pestanya, lagipula kau juga rakyatku kan Park Chanyeol.” Ucap Sungjae.
“Aku tak ingin berkelahi denganmu. Jadi hentikan omong kosongmu itu.” Ucap Chanyeol marah.
Sooyoung hanya melihat mereka dan tak tau harus bicara apa. Kemudian ia mengikuti Chanyeol yang beranjak pergi. Kemudian Sungjae menarik tangan Sooyoung yang mebuat Sooyoung teduduk disamping Sungjae. Langkah kaki Chanyeol terhenti dan melirik mereka. Kemudian ia melanjutkan langkah kakinya. Sooyoung terpaku disamping Sungjae,
“Diam disisiku sejenak. Aku ingin bersamamu.” Ucap Sungjae yang kemudian merangkulnya,
“Sunbae, apa mereka semua vampir?” ucap Sooyoung.
“Oh! Mereka semua vampir. Ada apa?” Jawab Sungjae.
“Ani... melihat banyak vampir disekelilingku mengingatkanku ketika semua keluargaku yang meti dan aku yang hampir mati dibunuh oleh mereka.” Jelas Sooyoung.
“Apa kau gadis kecil yang bersembunyi di belakang tumpukan jerami itu?” tanya Sungjae. Sooyoung terkejut dan menatapnya kemudian.
“Dari mana kau tahu?” tanya Sooyoung.
“Aku juga ikut melihatnya ketika perang itu. Dan saat itulah aku melihatmu untuk pertama kalinya.” Ucap Sungjae. “Jadi dia gadis kecil yang aku lihat dulu?” ucap Sungjae dalam hatinya.
“Jadi kau pimpinan mereka yang membunuh semua keluargaku?” tanya Sooyung terkejut.
“Oh!” ucap Sungjae merasa bersalah.
Kemudian Sooyoung berdiri karena marah. Dia menatap Sungjae sejenak kemudian pergi meninggalkan Sungjae. “Sooyoung-ah!” panggil Sungjae.

            Sooyoung berjalan tanpa arah. Kemudian dia sampai di tepi kolam renang sekolah. Dari arah yang berlawanan, ia melihat Chanyeol. Mereka terus berjalan dan akhirnya kaki mereka berhadapan. “Wae geurae?” tanya Chanyeol. Sooyoung tak menjawab kemudian memeluk Chanyeol dan menangis. Chanyeol hanya bisa membalas pelukannya dan menenangkannya. Melihat leher Sooyoung, ia teringat saat dirinya menghisap darah Sooyoung. Saat itu Chanyeol mulai khawatir. Semuanya jadi buram dan naluri vampirnya bangkit seketika. Chanyeol langsung melepaskan pelukannya. “Neo gwaenchana?” tanya Sooyoung. “Menjauh dariku, jebal.” Pinta Chanyeol. “Wae?” tanya Sooyoung bingung. “Seolma?” Lanjutnya. Kemudian Chanyeol melarikan diri darinya. Sooyoung tetap mengejarnya. “Chanyeol-ah!”  panggil Sooyoung khawatir. “Jangan mengikutiku.” Bentak Chanyeol. Di tengah perjalanannya Chanyeol meraung karena ia tak kuat lagi menahannya. Kuku dan taringnya memanjang. Matanya berubah warna. Dan kesadarannya berubahan. Sooyoung yang mendekatinya terkejut melihatnya. “Minum darahku, Chanyeol-ah!” ucap Sooyoung. Chanyeol yang setengah sadar ketika itu menatapnya kemudian menyikap rambut Sooyoung, dan perlahan mendekatkan kepalanya. Akhirnya taring itupun menempel di leher Sooyoung dan melukainya. Bau darah Sooyoung yang bagi para vampir yang telah mencicipinya sangatlah lezat, bahkan paling lezat mengejutkan semua vampir yang hadir ditempat itu. Karena darah Sooyoung itulah, hasrat semua vampir di tempat itu bangkit. 

            Tak seorangpun tau bahwa di tempat itu Kris sedng menyamar dan mengawasi semuanya untuk tuannya yaitu Hyunseung yang tak lain adalah paman Sungjae. Mencium bau darah itu. Dia mencarinya dan memastikannya. Apakah benar orang itulah yang ia cari?. Setelah menemukan asal bau darah tersebut dia kemudian pergi dengan yangkinnya. Sungjae yang tanpa sengaja melihat Kris yang berusaha mencari sesuatu, sontak ia menyusulnya. Namun Sungjae tak bisa menemukannya, bahkan hingga Kris pergi dari tempat itu. Sungjae hanya menemukan Chanyeol yang sedang meminum darah Sooyoung. Melihat Sungjae, Sooyoung langsung menjauh dari Chanyeol. Sungjae hanya menatapnya sebentar kemudian pergi tanpa kata. Tak lama kemudian Chanyeol perlahan tersadar. Kuku dan taringnya memendek lagi, mataya kembali seperti semula. Kemudian Sooyoung pergi meninggalkannya. “Sooyoung-ah mianhe!” ucap Chanyeol. Chanyeol membiarkan Sooyoung pergi. Kemudian Chanyeol pergi ketempat yang biasa ia kunjungi ketika sedang stres, yaitu rumah Leon yang merupakan kuda kesayangannya. Sooyoung kembali keasramanya. Tanpa ia sadari, ayahnya menunggu ia pulang karena khawatir dan penasaran siapa yang telah menghisap puti kesayangannya. “Apa waktunya sudah tiba? Aku tak ingin kehilangan putriku.” Gumamnya dalam hati. 

            Sesampai di kamarnya, ia kemudian membersihkan tubuhnya. Berbagai hal melintas dipikirannya. Seusai mandi ia membaringkan tubuhnya dengan pikiran yang sama. “Apa yang ku lakukan ini benar?” gumamnya dalam hati. Dia teringat perkataan Baekhyun yang mengatakan bahwa ia tak seharusnya memberikan darahnya pada orang lain. pikiran-pikiran itu berputar-putar dalam pikirannya. Seiring dengan berjalannya waktu ia  tertidur.


-=5 Hari Kemudian=-

~Di Kamar Sungjae~
“Sungjae-ah kami masuk!” ucap Baekhyun dan Luhan.
“Wae geura, hyung?” tanya Sungjae.
“Ayahku mengatakan bahwa pamanmu, Kris, beserta pasukannya hari ini akan berangkat ketempat ini.” Ucap Luhan.
“Aku rasa Kris ada di tempat ini hari itu. Apa kau melihatnya?” tanya Baekhyun.
“Oh! Aku melihatnya, tapi aku tak berhasil menemukannya. Dia begitu hebat juga lincah.” Ucap Sungjae.
“Majayo.” Ucap Baekhyun.
“Apa mereka sudah tahu dan menemukan apa yang mereka cari?” tanya Luhan.
“Oh! Hyung!” ucap Sungjae.
“Tapi kenapa dia mengincarnya?” tanya Baekhyun.
“Ketika seorang darah murni mengorbankan anak perempuan darah murni, dia bisa menguasai dunia, bahkan manusia dan vampir.” Jelas Sungjae.
“Apa ini saat yang tepat?” tanya Luhan.
Sungjae hanya terdiam.


~Malam hari~

Sungjae, Baekhyun, dan Luhan sedang menunggu seseorang untuk di temui. Berita buruk itu enyebar dengan cepat. Semua vampir di night class ramai membicarakannya. Ada yang ingin melarikan diri, dan ada yang bersemangat menghadapi pertarungan. Mendengar pembicaraan-pembicaraan itu menbuat Sungjae semakin gugup. Ia kemudian beranjak dari tempat duduknya. Nayeon yang melihatnya kemudian juga beranjak dan mendekatinya.
“Gwaenchana?” tanya Nayeon.
“Ani. Aku khawatir.” Jawab Sungjae.
“Jangan khawatir, kami akan dengan sekuat tenaga melawan mereka dan memenangkan pertarungan ini.” Hibur Nayeon.
“Bukan itu yang aku khawatirkan. Aku sedang mengkhawatirkan sesoerang.” Ucap Sungjae.
“Nugu?” tanya Nayeon.
“Kau tak perlu tahu siapa dia.” Jawab Sungjae.
Tak tahan dengan kekhawatirannya, dia pun pergi. Tak lama ia pun menemukan apa yang ia cari dan khawatirkan.
“Sunbae! Sedang apa kau disini? Dan dari mana kau datang?” tanya Sooyoung terbata.
“Jangan tanyakan apapun dan ikutlah denganku!” Pinta Sungjae.
“Ani.. aku tak akan ikut denganmu.” Ucap Sooyoung.
“Tidak ada waktu lagi Sooyoung-ah.” Ucap Sungjae menarik tangan Sooyoung.
“Lepaskan aku!” bentak Sooyoung.
Tak menghiraukannya, Sungjae langsung menggendongnya. Mereka pergi lewat jendela. Sungjae menggunakan kekuatannya saat itu. Dia melompat menyebrangi semua pohon.
“Kemana kau akan membawaku sungbae.” Tanya Sooyoung.
“Jangan tanyakan apapun. Kau akan tahu sebentar lagi. Waktunya sudah tiba dan tak ada waktu lagi, ini satu-satunya cara.” Ucap Sungjae.
“Apa maksudmu?” tanya Sooyoung penasaran.

            Sungjae hanya menatapnya sebentar kemudian mempercepat kecepatannya. Tak lama mereka sampai di sebuah atap yang tak ada satupun orang di sana. Sesaat Sooyoung teringat dengan apa yang telah dikatakan Jungkook padanya “Suatu saat nanti, kau akan merasakan saat Pangeran Sungjae menghisap darahmu dengan jantan. Saat itulah semua dalam hidupmu akan berubah.” Ucap Jungkook. Jungkook adalah vampir yang paling pendiam. Seharian dia hanya membaca buku dan sedikit berinteraksi dengan yang lainnya. Namun terkadang ia akan mengatakan hal aneh yang terkadang tidak di mengerti oleh semuanya. Namun hal itulah yang akan terjadi dimasa depan. Dia bak peramal. Dan... hal yang Sooyoung bayangkan terjadi, tanpa kata Sungjae menyikap rambutnya. Dia memegang leher Sooyoung. Sooyoung hanya terdiam pasrah. Hingga taring itu menempel di lehernya dan menusuknya. Kemudian Sungjae menikmati darah yang ia hisap, keduanya menutup mata.

            Ketika Sungjae melepaskan gigitannya, Sooyoung pun tersadar dari pikirannya. Perlahan tubuh Sooyoung berubah. Rambutnya semakin panjang. Matanya berubah menjadi coklat kemerahan. Dan gigi taringnya memanjang. “Apa ini? Apa aku level E?” tanya Sooyoung lirih. “Minumlah darahku!” pinta Sungjae. Kemudian Sooyoung mendekatkan kepalanya. Ia menjinjitkan kakinya, dan taring itu melukai leher Sungjae. Untuk pertama kalinya dia meminum darah. Seusai Sooyoung menikmati darah Sungjae, ia terdiam dan mengusap darah di mulutnya. Setelah menghisap darah Sungjae. Memori yang tersegel dalam dirinya yang merupakan memori titipan kedua orang tuanyapun terbuka.


~Flash Back On~

-=Di Rumah Pemburu Vampir di Tengah Malam=-
“Changsub-ah waegeurae?” tanya Heechul.
“Heechul-ah. Aku tahu kalian adalah peburu vampir dan aku adalah vampir darah murni. Tapi aku rasa disini, putriku bisa aman.” Ucap Changsub.
“Apa maksudmu?” tanya Heechul.
“Dia sedang diincar oleh kakakku. Hyunseung hyung bermaksud menumbalkannya untuk bertambah kuat.” Jelas Changsub.
“Apa kau memintaku merawatnya?” tanya Heechul.
“Ne, aku dan keluargaku sudah menyegel naluri vampirnya. Dan putriku ini akan hidup sebagai manusia. Hanya kau manusia yang aku percaya, sahabatku.” Jelas Changsub.
“Lalu bagaimana kau akan mengembalikannya kelak?” tanya Heechul.
“Hanya aku, istriku, dan putraku Sungjae yang bisa mengembalikannya. Kelak putriku ini harus menikah dengan Sungjae. Seperti itulah tradisi kami.” Jelas Changsub.
“Baiklah aku akan merawatnya sebagai putriku.” Ucap Heechul.
“Aku sangat berterima kasih padamu. Aku mohon rahasiakan ini dari siapapun. Kecuali istri dan adikmu.” Pinta Changsub.
“Arasseo. Pergilah! Ini sudah larut malam.” Ucap Heechul.
“Baiklah. Aku pergi.” Ucap Chansub yang kemudian mencium putrinya untuk yang terakhir kalinya.
            Lima tahun kemudian Ayah dan Ibu Sungjae terbunuh dan tiga tahun dari kejadian itu, peperangan besar terjadi antara vampir dengan pemburu vampir. Saat itulah Sungjae pertama kali melihat Sooyoung, dan Sooyoung hampir mati karena perang itu.

~Flash back OFF~



“Apa ini?” tanya Sooyoung.
“Kau ingat kembali, adikku?” tanya Sungjae.
Sooyoung hanya mengangguk. Kemudian Sungjae memeluknya.
“Mulai malam ini, tinggallah disisiku!” pinta Sungjae.
“Arasseo.” Ucap Sooyoung,
Sooyoung tinggal bersama Sungjae sejak malam itu. Mendengar hal itu hati Chanyeol tersayat bahwa dia meminum darah murni selama ini. Oleh karena itu, setelah meminum darahnya Chanyeol kembali stabil, dan lambat laun dia menyadari bahwa ia akan menjadi vampir sejati. Jungsoo appa juga menyadari bahwa akhirnya waktunya sudah tiba untuknya kehilangan putrinya, putri yang dititipkan oleh kakak laki-lakinya, Heechul. Semuanya berubah sejak malam itu. Dan semua vampr di night class terkejut mendengar kejadian ini. Tapi mereka harus beradaptasi. Nayeon yang mengharapkan Sungjae sejak lama, akhirnya harapannya pupus seketika.

            Keesokan harinya Park Jungsoo memulangkan semua murid Day Class. Ia meliburkan mereka semua. Namun sejak dini hari semua vampir dari seluruh dunia berdatangan dan berkumpul di sekolah OZ, ‘School OZ’. Mereka semua kemudian berbaris bak formasi perang menanti kedatangan Hyungseun, Kris dan pesukan mereka.

            Akhirnya menjelang siang hari kedua pasukan bertemu. “Serang!” teriak kedua pimpinan. Kesua pasukan pun berperang! Satu persatu pasukan terkalahkan. Namun mereka tetap bertarung. Sungjae yang pertama kali melawan pamannya merasa yakin berdampingan dengan Sooyoung. Dan Chanyeol, untuk pertama kalinya ia melawan kakaknya sendiri, Kris. Semuanya bertarung dengan sekuat tenaganya. Semua vampir bahkan vampir kelas atas mendapatkan luka bahkan luka yang parah. Salah seorang diantara mereka meregang nyawa. Melihat Bambam yang meregang nyawa akhirnya Sungjae meminta untuk menggabungkan kekuatan mereka. Luhan, baekhyun, Sehun, Jungkook, Nayeon, Sooyoung, Chanyeol, dan Sungjae, bahkan Jungsoo appa yang telah mendapat anugrah kekuatan suci keluarga pemburu vampir mendekat dan menyatukan kekuatan mereka. Sinar besar kemudian menyelimuti mereka. An mengahantam pasukan musuh. Musuh terhempas oleh cahaya tersebut. Akhirnya satu persatu dari mereka mati, bahkan Kris sekalipun. Namun tak lama Hyunseung bangkit dan mencoba berdiri. “Aku belum mati Sungjae!” ucap nya. Sungjae dan vampir kelas atas pun mengelilinginya, dan mereka mengeluarkan jurus bayangan gabungan mereka. Hyunseung berusaha menyerang namun berkali-kali yang diserngnya adalah banyangan. Setelah cukup lama dipermainkan. Dia merasa lelah dan dari belakang Sungjae menghempasnya dengan pedang agung peninggalan ayahnya yang diwariskan kepadanya. Saat itulah Hyunseung berhasil di lumpuhkan. Semua musuh mati tak tersisa.

            Membawa keberhasilan dan melumpuhkan kejahatan membuat kaum vampir semakin mempercayai Sungjae untuk memimpin mereka. Akhirnya 2 tahun setelah lulus dari School OZ, Sungjae dinobatkan menjadi Pemimpin kaum Vampir, Raja dari semua kaum vampir. Dan 1 tahun kemudian ia menikah dengan Sooyoung. Mereka hidup bersama selamanya bukan lagi sebagai adik dan kakak namun sebagai sepasang suami istri. 3 tahun kemudian ia di karuniai seorang putra dan tiga tahun kemudian ia dikaruniai seorang putri, dan dua tahun kemudian seorang putri terlahir kedunia. Mereka memiliki 3 orang anak, seorang putra dan dua orang putri. Mereka adalah Jeno, Koeun, dan Lami. Mereka bertiga hidup dengan kedamaian. Dan setelah anak ketiga mereka lahir Luhan menikah dengan Nayeon. Semua temannya membawa pasangan masing-masing. Baekhyun dengan Suzy, Chanyeol dengan Dahyun, Sehun dengan Tsuyu, Bambam dengan Mina, dan Jungkook dengan Yerin. Mereka semua tampak bahagia. Dan Jungsoo appa tampaknya menemukan pendamping hidup juga. Seorang wanita dari keluarga pemburu vampir. Pemburu vampir wanita yang begitu di kagumi. Dia adalah Kwon BoA.


-=TAMAT=-
 









Vampire Knight


~End~