Happy Reading guys!!
Author : Syamsiah Chandrawati a.k.a SOng Nana
Main Cast : Yook Sungjae, Park Sooyoung
Other
Cast : Park Chanyeol, Lim Nayeon,
Byun Baekhyun, Xi Luhan, Oh Sehun, Bambam, and find other cast by yourself.
Genre : School Live, Romance
Length : Oneshot
Tanggal Pembuatan : 20 Februari 2016 – 23 Februari 2016
Vampire Knight
Kenangan pahit itu terulang kembali, dan Sungjae selalu
menjadi saksi atas tragedi berdarah ini. Malam itu Sungjae melihat dengan mata
kepalanya sendiri ketika kedua orang tua dan hyung-nya terbunuh melawan manusia
pemburu vampir. Demi melindungi masyarakat vampir mereka mengorbankan nyawa
mereka sebagai keturunan darah murni yang menduduki tahta kerajaan vampir. Atas
kejadian tersebut, dia satu-satunya darah murni yang tersisa yang akan
menduduki tahta selanjutnya. Karena usianya yang saat ini masih 9 tahun, para
pejabat kerajaan yang merupakan vampir kelas atas berusaha melindunginya hingga
dia dewasa kelak dan menjadi pimpinan kerajaan vampir sebagai darah murni yang
tersisa.
Malam ini, hari
itu terulang kembali. Sungjae yang melihat kejadian berdarah itu dari jauh
teringat kejadian 3 tahun lalu yang membuat hatinya tersayat. Satu persatu
korban berjatuhan, dia berusaha membantu dengan kekuatannya dari jauh, dia bisa
mengelabuhi musuh dari jauh hanya dengan mengedipkan matanya dan menggerakkan
tangannya. Namun, hal itu membuat musuh mengetahui keberadaannya. Saat itulah
dia melihat seorang gadis kecil yang melihat kejadian ini dari balik tumpukan
jerami. Gadis itu terlihat ketakutan dan
Sungjae merasa melihat dirinya 3 tahun yang lalu. “Eomma, Appa!” teriaknya
sambil berlari menuju appa dan eommanya yang diserang oleh vampir. Brak!! Gadis
itu terhempas oleh pukulan keras vampir lain, tubuhnya mengahantam dinding dan
dia pingsan seketika. Sungjae yang melihatnya terhentak. Namun, seorang
prajuritnya mebawanya pergi demi keselamatannya. Pandangan mata Sungjae tak
lepas dari gadis itu yang terbaring di tanah tak berdaya. Perang tetap
berlanjut. Seorang lelaki diam-diam membawa gadis itu pergi dan berusaha menyelamatkannya.
Lelaki tersebut ternyata pamannya yang merupakan seorang dokter. Hempasan yang
menggunakan kekuatan vampir membuat jantungnya rusak dan thoraxnya mengalami
patah tulang. Sejak hari itu pamannya mulai mencari jantung yang cocok dan
perlahan memperbaiki semua kerusakan yang dialami gadis itu yang bernama Park Sooyoung.
Hampir semua
pemburu vampir terbunuh, melihat sisa pemburu vampir tersebut mebuat vampir
membiarkan mereka dan pergi dari lokasi peperangan tersebut. Namun saat itu,
appa, eomma, dan oppa Sooyoung terbunuh. Sejak saat itu pula Sooyoung tinggal
dengan pamannya. Paman yang telah menganggapnya seperti putrinya sendiri
merawatnya selama ia koma dan berhasil menemukan transplantasi jantung yang
cocok dan tulang rusuknya perlahan menyatu kembali.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Kini paman yang menyelamatkannya dari kejadian itu
menjadi appa-nya. Mereka hanya tinggal berdua di sebuah rumah yang cukup besar.
Suatu malam ketika usia Sooyoung 14 tahun. Di musim dingin ketika salju sedang
berhembus kencang oleh angin, appa-nya membawa seorang anak lelaki yang
tampaknya seusia dengan Sooyoung. Dia datang dengan lumuran darah di bajunya.
Bahkan anak lelaki tersebut tak menatap Sooyoung yang mencoba menyapanya.
“Ting... Tong!” suara
bel berbunyi ditengah malam dalam badai salju.
“Oh!! Appa datang.”
Ucap Sooyoung yang sedang menunggu appa-nya. Dia pun membukakan pintu untuk
appa-nya.
“Sooyoung-ah!” ucap
Park Jungsoo (appa).
“Appa, dia siapa?”
tanya Sooyoung yang terkejut melihat seseorang yang dibawa appa-nya.
“Lebih baik masuk dulu,
kau bisa berkenalan nanti. Kita harus membersihkan tubuhnya.” Pinta Jungsoo appa.
Mereka masuk dan
kemudian membersihkan tubuh anak lelaki tersebut. Anak lelaki tersebut hanya
diam dan tak berkata apapun. Kemudian mereka bertiga duduk di ruang keluarga,
di depan sebuah televisi besar.
“Ahh!! Chanyeol-i..
mulai detik ini panggil aku appa. Dan mulai sekarang Sooyoung adalah sudaramu.”
Ucap Jungsoo appa.
“Ah.... namamu
Chanyeol?? Park Chanyeol... namaku Sooyoung, Park Sooyoung...” Ucap Sooyoung.
Chanyeol hanya melirik
sinis Sooyoung yang mencoba akrab dengannya.
Seiring dengan berjalannya waktu, Chanyeol mulai
berbicara. Dia mulai membuka dirinya. Terkadang mereka juga main-main ke
sekolah milik appa mereka. Di sana ada banyak manusia juga ada beberapa vampir.
Chanyeol tidak terlalu suka dengan keberadaan vampir di tempat itu. Sooyoung
yang melihat vampir disekelilingnya merasa teringat kejadian di masa lalunya.
Tapi Sooyoung berusaha memendam perasaan
tersebut dan mulai untuk membuka diri. Tak seorang pun murid Day class disana
yang mengetahui bahwa murid-murid night class adalah seorang vampir.
Park Jungsoo, dia adalah seorang pemburu vampir yang
memiliki cita-cita kuat menjadikan manusia dan vampir hidup berdampingan. Maka
dari itu dia mendirikan sebuah sekolah dimana manusia dan vampir dapat
berinteraksi. Namun para murid day class tidak tahu bahwa murid night class
adalah vampir. Murid manusia, mereka aktif di day class, kelas yang dimulai
pagi dan siang hari, dan night class adalah kelas yang di mulai malam hingga
dini hari. Mereka semua dapat bertemu dalam even-even tertentu. Para murid day
class sangat mengagumi murid night class yang memiliki paras menawan.
Hari ini, di malam gerhana bulan. Seorang murid yang
tengah di tunggu-tunggu oleh murid night class akan datang. Dia seorang pewaris
satu-satunya darah murni yang tersisa, yang merupakan vampir dari klan
tertinggi. Semua clan vampir menghormati-nya sebagai pewaris tahta. Dia tak
hanya datang sendirian, dia datang dengan beberapa vampir seumunya yang
merupakan clan kelas atas juga. Park Jungsoo yang merupakan kepala sekolah
turut hadir menyambut kedatangannya dan vampir lainnya. Tiba saat bagi pewaris
darah murni untuk memasuki sekolah menengah atas. Ketika itu Park Jungsoo yang
telah membekali Sooyoung dan Chanyeol dengan bela diri, menugaskan mereka untuk
berjaga di sekeliling night class, agar tidak ada murid day class yang
berkeliaran di tengah malam.
“Aku benci melakukan
ini.” Gerutu Chanyeol.
“Sudahlah lakukan saja
pekerjaanmu Yeol-ah!” ucap Sooyoung.
“Kenapa pemburu vampir
harus melindungi vampir sekarang. Aku benci darah murni.” Gumam Chanyeol.
“Lebih baik kita
berpencar. Aku akan ke arah sana, dan kau ke sana.” Tunjuk Sooyoung berlawanan
arah.
Mereka pun pergi ke arah
yang berbeda. Sooyoung kini sendirian. Dia terkejut melihat 2 orang murid day
class bertemu dengan 2 orang vampir. Akhirnya Sooyoung turun dari sebuah pohon.
Ketika turun, tak sengaja jemarinya terluka oleh batang pohon. Dan kemudian
Sooyoung membuat 2 orang perempuan dari day class tersebut pingsan.
“Oh... seorang penjaga
dari day class mulai bertindak hah??”
ucap seorang vampir.
“Aku bukan murid dari
day class. Aku belum cukup umur untuk masuk ke sana. Lebih baik kau kembali
tuan atau akan ku tembak dengan senjata anti vampir ini.” Ucap Sooyoung tegas,
“Oho... kau menakutkan
nona. Slow down!!” ucap vampir itu.
“Perkenalkan namaku,
Bam bam.” Ucap vampir itu.
“Dan aku Sehun.” Ucap
vampir yang lain.
“Aku tidak membutuhkan
itu sekarang. Kembalilah sekarang. Bukankan pangeran kalian akan datang?” ucap
Sooyoung yang masih menodongkan pistol-nya.
“Sepertinya aku mencium
bau darah, kau terkuka kan?” ucap Sehun. Kemudian sehun meraih tangan Sooyoung
dan menghisap darah yang ada di jari Sooyoung. Sooyoung hanya terdiam dan
melihat darahnya dihisap oleh seorang vampir.
“Ouhh... darahmu lezat
sekali nona.” Ucap Sehun terkejut merasakan elezatan darah Sooyoung.
Kemudian Sooyoung
menarik tangannya dari genggaman Sehun. Sebuah tembakan yang meleset
mengagetkan mereka.
“Chanyeol-ah!” ucap
Sooyoung terkejut.
“Apa yang kau lakukan
vampir?” tanya Chanyeol sinis.
Belum sempat Sehun dan
Bambam menjawab pertanyaan Chanyeol, beberapa vampir datang dan menghentikan
mereka. Anehnya Sehun dan Bambam membungkukkan badannya kepada vampir tersebut.
“Hentikan semuanya.
Lebih baik kita pergi, sudah waktunya.” Ucap vampir tersebut dengan tegas.
Mereka ber-6 pun pergi.
Lima vampir laki-laki dan seorang vampir perempuan itu pergi meninggalkan
Sooyoung dan Chanyeol.
“HSshhh!! Aku benci dengan
lagaknya itu... memang dia siapa?” umpat Chanyeol.
“Yeol-ah hentikan. Apa
maksudnya tadi. Sudah waktunya?? Apa acaranya akan dimulai? Sebaiknya kita
bergabung dengan mereka.” Ucap Sooyoung.
“Kau saja. Aku benci
menyaksikan ini.” Tolak Chanyeol.
“Ayolah...” pinta
Sooyoung sambil menarik Chanyeol.
Mereka berdua pergi
mendekat. Mereka melihat ayahnya yang tengah menyambut kedatangan pangeran
vampir itu. Semua pasang mata tertuju pada sebuah pintu besar yang perlahan
terbuka. Kemudian terlihat enam orang vampir di balik cahaya tersebut memasuki
ruangan. “Omo!! Mereka??” ucap Sooyoung yang terkejut melihat vampir-vampir
yang tadi bertengkar dengannya. Dan yang di paling depan adalah vampir yang
menghentikan pembicaraan tadi. Chanyeol juga terkejut dengan siapa yang di
lihatnya. “Dia kah darah murni itu?” gumam Chanyeol.
Vampir-vampir tersebut sampai di tengah-tengah ruangan.
Kemudian Park Jungsoo mempersilahkan mereka memperkenalkan diri.
“Kalian pasti terkejut
mendengar aku akan berseolah disini. Aku adalah vampir dari klan Yook, vampir
darah murni. Namaku Yook Sungjae. Aku harap kita seua bisa berteman.” Ucap
pangeran tersebut.
Kemudian vampir vampir
lain memperkenalkan diri.
“Aku dari klan Oh.
Namaku Oh Sehun.” Ucap Sehun.
“Aku dari Klan Byun,
Namaku Nyun Baekhyun. Ucap Baekhyun.
“Aku dari klan Jeon,
namaku Jeon Jungkook.
“Aku dari klan Kim.
Tapi panggil saja aku Bambam.” Ucap Bambam.
“Aku satu-satunya gadis
disini. Namaku Lim Nayeon.” Ucap Nayeon.
“Baiklah.. anak-anakku.
Mulai hari ini mereka akan belajar di tempat ini bersama kalian.” Ucap Park
Jungsoo.
Semua orang disana merasa canggung dengan kedatangan
mereka. Mereka merasa canggumg karena mereka adalah vampir-vampir dari kelas
teratas. Namun semuanya berusaha membaur. Deg... Sooyoung terkejut ketika Sungjae
melihatnya dengan tatapan yang tegas. Kemudian ia memalingkan pandangannya dan
pergi.
Pesta malam itu berlalu begitu saja. Mereka menikmati
pestanya dengan gembira di tengah malam gerhana bulan. Paras tampan para vampir
dari klan kelas atas tersebut membuat semua murid dari day class dan night
class mengidolakannya.
~~~~~~~~~~~~~~~
-=Satu Tahun Kemudian=-
Tahun ini Sooyoung dan Chanyeol telah cukup umur untuk
masuk ke sekolah milik ayah mereka itu. Namun, Chanyeol bersikeras menolaknya.
Akhirnya setelah susah payah membujuknya, Chanyeol bersedia masuk sekolah
tersebut. Baru masuk di sekolah tersebut, mereka di tugaskan menjadi petugas
keamanan yang berjaga di malam hari. Mereka menjaga murid day class dan night
class agar tidak bertemu di malam hari.
“Yeol-ah!! Gwaenchana?”
tanya Sooyoung.
“Oh!! Kau ke arah sana
dan kau kesana. Jangan ikuti aku.” Ucap Chanyeol.
“Ara!” ucap Sooyoung.
Mereka pergi ke dua
arah yang berbeda. Di tengah perjalanan mereka yang sunyi. Sooyoung melihat ke
arah jendela night class. Kemudian muncul pikiran-pikiran aneh yang berputar di
kepalanya.
“Mereka semua
vampir??” Ucap Sooyoung. Kemudian dia
teringat kejadian besar yang pernah ia alami. Tanpa ia sadari ia kemudian terpeleset dari pohon
yang sedang ia tenggeri. “Oh!!” teriaknya. Lengannya tergores oleh batang
pohon, hingga membuatnya berdarah. Mencium bau darah sontak murid-murid night
class menoleh ke luar jendela. “Ini bau darah lezat dari Sooyoung.” Ucap Sehun.
“Kau benar Sehun-ah.” Jawab Baekhyun. “Brak!!”, Sooyoung terkejut bahwa ia tak
terjatug di tanah. Seseorang menangkapnya.
“Gwaenchana?” tanya
lelaki tersebut sambil menurunkannya.
“Ne, Sungjae
sunbae-nim.” Ucap Sooyoung.
“Apa yang sedang kau
lakukan ditengah malam disini? Apa kau mencoba mengintip kami seperti murid
yang lain?” tanya Sungjae menyudutkan.
“A.. ania!” ucap
Sooyoung gugup.
“Kemarikan lenganmu.”
Pinta Sungjae sambil menarik lengannya.
“Apa naluri vampirmu
terbangun melihat darahku?” teriak Sooyoung.
“Apa maksudmu?” ucap
Sungjae. Kemudian Sungjae menarik lengan Sooyoung dan melilitkan saputangan di
lengan Sooyoung yang terluka.
Sooyoung terkejut
dengan sikap pangeran vampir tersebut.
“Em.. Kamsahanida
sunbae-nim.” Ucap Sooyoung.
“Gwaenchana, senang
bertemu denganmu kembali Sooyoung-ah.” Ucap Sungjae sambil tersenyum.
“Ah.. dari saat
penyambutanmu?” tanya Sooyoung.
“Ani... dulu kita juga
pernah bertemu di rumahmu. Kau tak ingat?” tanya Sungjae.
“Onje?” tanya Sooyoung
bingung.
“Sudahlah jika kau tak
ingat. Aku harus pergi.” Ucap Sungjae.
“Ah.. ne sunbae-nim!! Ucap
Sooyoung sambil menundukkan kepalanya.
Sooyoung langsung pergi
dan mencari Chanyeol. Kesana kemari ia mengelilingi night class, ia tak
menemukan Chanyeol dimanapun. “Kemana dia?” tanya Sooyoung pada batinnya.
-=Di dekat kandang
kuda=-
“Ah... ah...”
keluh Chanyeol kesakitan sambil memegangi dadanya. Kemudian karena tak kuat ia
terbaring di atas jerami. Dia kemudian meminum obat yang biasa ia minum.
“Leon-ah... jangan katakan pada siapapun.” Ucap Chanyeol pada kuda
kesayangannya yang bernama Leon. Chanyeol pun tertidur di atas jerami tersebut
hingga pagi hari. Leon yang mengerti tuannya sedang sakit, ia menjaganya
semalaman.
~Pagi Hari~
“Chanyeol-ah ireona!!”
ucap Sooyoung membangunkannya.
“Apa kau semalaman
tidur di sini? Kenapa kau tak pulang ke asrama saja.” Lanjut Sooyoung.
Chanyeol bangun tanpa
kata dan pergi tanpa kata.
“Ya!! kau mau kemana?”
tanya Sooyoung.
“Aku mau mandi.
Pergilah!” suruh Chanyeol.
Sooyoung pun pergi ke
kelas. Tak lama kemudian Chanyeol datang dengan wajah asam seperti biasanya,
dan tak lama bel berbunyi dan guru pun datang. Pelajaran pun di mulai.
~Di tengah pelajaran~
“Prak!!” sebuah
penghapus mendarat di kepala Sooyoung.
“Ya!!” tanpa sadar
Sooyoung berteriak.
“Apa kau tidur tuan
putri?” tanya Songsengnim.
“A... ye.. songsengnim.
Josonghamnida.” Ucap Sooyoung.
“Jika aku melihatmu
tertidur lagi, kau tak boleh mengikuti pelajaranku.” Ucap songseng-nim.
“Ne, songsengnim.” Ucap
Sooyoung.
~Seusai pelajaran~
“Sooyoung-ah, apa kau
tak tidur semalaman?” tanya Yeri.
“Aku tidur 2 jam
semalam.” Ucap Sooyoung.
“Omo... jinjjayo?”
tanya Yeri.
“Wae?” tanya Sooyoung
kembali.
“Pantas kau tertidur
tadi. Oh... 3 hari lagi adalah hari Valentine. Biasanya murid day class dan
night class akan bertemu. Dan kami akan memberikan hadiah kepada mereka.
Oouuhh... mereka tampan sekali... ooohhh Sehun oppa!!” jelas Yeri.
“Jinjjayo?? Sepertinya
aku akan bertugas hari itu. Baiklah.. aku pulang dulu... nanti malam aku harus
berjaga lagi.” Ucap Sooyoung.
“Geurae... aku akan ke
perpustakaan dulu. Annyeong!!” ucap Yeri.
Mereka-pun pergi ke dua
arah yang berbeda. “Sooyoung-ah...” panggil seseorang. Sooyoung menoleh
kearahnya. “Oh!! Wendy-ah... wae geurae?” tanya Sooyoung. “Kepala sekolah
memanggilmu dan Chanyeol. Kalian diminta untuk menghadap.” Ucap Wendy. “Geurae...
arasseo. Gomawo Wendy-ah.” Ucap Sooyoung. Wendy hanya mengangguk dan tersenyum
kemudian pergi sambil melambaikan tangan. “Dimana dia... Chanyeol selalu
menghilang, sebaiknya aku menelponnya.” Ucap Sooyoung. Sooyoung pun menelpon
Chanyeol.
“Yoboseo?” jawab
Chanyeol.
“Yeol-ah... kita
dipanggil kepala sekolah untuk menghadap.” Ucap Sooyoung.
“Arra!!” ucap Chanyeol
kemudian langsung menutup telponnya.
“Dia itu... menyebalkan
sekali.” Gumam Sooyoung.
Mereka bertemu di ruang
kepala sekolah yang tak lain adalah ayah angkat mereka. Namun mereka keluar
dengan muka yang agk masam.
“Haruskah kita mengawal
para vampir itu di hari valentine? Aku benci selalu berurusan dengan mereka.”
Gerutu Chanyeol.
“Hah... haruskah
kita??” gumam Sooyoung.
~~~~~~~~~~~~
Tiga hari lagi adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh para
gadis di day class. Mereka senang sekali karena bisa bertemu dengan murid night
class yang mereka idolakan. Hari ini dan hari berikutnya mereka sibuk mencari
hadiah untuk para idola mereka. Semua murid tampak begitu senang. Di asrama
murid night class pun mereka tampak ramai membicarakan hari valentine.
“Ya!! Bambam-ah....
haruskah kita bertaruh siapa yang mendapat lebih banyak hadiah?” tanya Sehun.
“Baiklah... kita
bertaruh... pasti aku yang kan menang.” Jawab Bambam.
“Tidak ada diantara
kalian yang akan menang.” Ucap seseorang menghentikan pembicaraan mereka.
“Luhan-hyung.. kau dari
mana saja baru muncul selama satu tahun ini?” tanya Sehun.
“Aku harus
menyelesaikan sesuatu.” Jawab Luhan.
“Dimana Sungjae?” tanya
Luhan.
“Dia sedang ngobrol
dengan Baekhyun-hyung di atas.” Jawab Bambam.
“Baiklah.... aku akan
menemuinya.” Ucap Luhan.
“Ne, hyung!” jawab
Sehun dan Bambam serempak.
Luhan pergi untuk
menemui Sungjae dan baekhyun. Kedatangan Luhan keasrama mengejutkan semua
orang. Ia tidak terlihat sejak 1 tahun lalu. Sebagai vampir yang sellu
diandalkan, dia selalu dipanggil untuk urusan yang mendesak. Sejak Sungjae dan
yang lain datang ia telah pergi dari sekolah.
“Oppa, kau datang.”
Tanya seorang gadis.
“Oh... Nayeon-ah, kau
juga disini.” Tanya Luhan kembali.
“Ne, oppa. Senang
bertemu denganmu kembali.” Ucap Nayeon sambil membungkukkan badannya.
“Geurae, Nayeon-ah...
aku akan menemui Sungjae dulu.” Ucap
Luhan.
“Baiklah oppa.” Ucap
Nayeon.
Luhan pun melanjutkan
langkahnya untuk menemui Sungjae. Semua pasang mata yang berpapasan dengan
Luhan menatapnya. “Tok tok tok” suara ketukan membuat Baekhyun beranjak dan
membukakan pintu.
“Hyung, kau kembali?”
ucap Baekhyun gembira dan langsung memeluknya.
Luhan juga membalas pelukan
Baekhyun. Kemudian mereka masuk dan Luhan juga memeluk Sungjae. Setelah sekian
lama, tiga sekawan yang sejak kecil selalu bersama berkumpul kembali. Mereka
adalah Trisakti kaum vampir yang di ramalkan akan menyelamatkan kaum vampir. Di
dalam ruang tersebut mereka melepas risdu dan tertawa bersama.
“Bagaimana
perjalananmu, hyung?” tanya Baekhyun.
“Kau tahu, aku hampir
mati. Tapi demi bertemu denganmu aku hidup kembali.” Goda Luhan pada Baekhyun
yang kemudian ia mengusap rambut Baekhyun.
“Hyung... Baekhyun...
aku ingin menceritakan hal penting pada kalian. Tapi ini hanya diantara kita
bertiga.” Ucap Sungjae.
“Ceritakan Sungjae-ah.”
Ucap Baekhyun.
“Kalian ingat ketika
ibuku Eunji mengandung adikku?” tanya Sungjae.
“Oh! Aku ingat.” Ucap
Baekhyun dan Luhan serempak.
“Adikku masih hidup.”
Ucap Sungjae
“Mwo?” tanya Baekhyun
terkejut.
“Itu artinya kau harus
menikahinya. Seperti paman dan bibi atau ayah dan ibumu. Klan darah murni,
mereka harus menikah dengan saudaranya sendiri bila ada lelaki dan perempuan
dalam keluarga mereka.” Jelas Luhan.
“Siapa dia?” tanya
Baekhyun penasaran.
“Jika waktunya tiba
kalian juga akan tahu. Dia aman sekarang.” Ucap Sungjae.
“Tapi kenapa dia dulu
harus di sembunyikan?” tanya Baekhyun.
“Pamanku Hyunseung, dia
ingin bertambah kuat. Tapi untuk itu dia harus mengorbankan seorang bayi
perempuan. Dia tahu bahwa ibuku mengandung bayi perempuan, karena itulah ayahku
menyembunyikannya di tempat yang aman setelah ia lahir. Bahkan akupun tak
pernah melihatnya sekalipun. Tapi 3 tahun setelah perang vampir dan pemburu
vampir yang terakhir kali. Untuk pertama kalinya aku bertemu dengannya. Tapi
dia tidak tahu siapa diriku. Namun kali ini kita semakin dekat.” Jelas Sungjae.
“Biar
bagaimanapun, kelak dialah yang akan menjadi istrimu, Sungjae-ah.” Ucap Luhan.
“Ne, arraseo hyung.”
Ucap Sungjae.
~Di Kamar Sooyoung~
Dia memegang sapu tangan yang di berikan Sungjae. Dia
juga teringat kejadian di tengah malam itu. Kebaikan Sungjae membuatnya
terkesan. “Haruskah aku memberikan dia hadiah?” tanya Sooyoung pada batinnya
sambil menggenggam sapu tangan tersebut. Dia memutuskan untuk memberikan
sesuatu.
Keesokan harinya
dia tidak pulang ke asramanya, melainkan dia pulang ke rumahnya.
“Oh!! Kau juga pulang?
Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Chanyeol sambil memakan bola-bola coklat
yang dibuat Sooyoung.
“Ya!! kenapa kau
memakannya? Ini bukan untukmu.” Bentak Sooyoung.
“Aku hanya
mencicipinya. Apa kau yakin akan memberikan ini? Rasanya tidak enak.” Ejek
Chanyeol yang kemudian pergi.
“Ya!!” teriak Sooyoung.
Sooyoung tetap
menyelesaikan apa yang sedang ia buat.
-=14 Februari 2016 (Hari Valentine)=-
Semua murid day class berdatangan di jalan dekat gerbang
utama night class. Mereka bebaris di tepi jalan utama tersebut. Sooyoung dan
Chanyeol lagi-lagi bertengger diatas pohon untuk menjaga mereka dari keributan.
“Young-ah... mereka
datang.” Ucap Chanyeol.
“Ara!” ucap Sooyoung.
Mereka kemudian turun
dari pohon dan mendekat kearah gerbang. Perlahan gerbang Night Class terbuka.
Para vampir tersebut melangkahkan kakinya keluar dari gerbang pembatas day
class dan night class itu. Sooyoung dan Chanyeol tampak menertibkan para murid
semakin lama semakin maju dan memenuhi jalan. Mereka memberika hadiah yang
telah mereka bawa untuk para idola mereka. Sungjae dan kawanannya bak seorang
artis yang berjalan di karpet merah dan bertemu para fansnya. Mereka mengambil
satu persatu hadiah yang diberikan pada mereka. Terdengar gemuruh teriakan para
penggemar night class. “Sungjae-oppa!! Baekhyun oppa!! Sehun oppa!! Bambam
oppa!!Jungkook oppa!! Oh... bukankah itu Luhan Oppa?? Kapan dia datang?? Waahhh
mereka tampan sekali!! AAAHHHH!!” teriak mereka. Dan terdengar juga murid
lelaki yang menyebut nama Nayeon.
Sooyoung malu memberikan apa yang telah ia buat untuk
Sungjae. Dia tak berani memberikannya. Bahkan saat Sungjae telah berada di
hadapannya dan menyapanya. Kemudian karena lamunannya, dia terdorong oleh murid
yang lain dan terjatuh di depan Sungjae bersamaan dengan jatuhnya hadiah yang
ia buat untuk Sungjae. Sungjae menolongnya untuk bangun dan kemudian memungut
hadiah yang jatuh bersamaan dengan jatuhnya Sooyoung.
“Gwaenchana,
Sooyoung-ah?” tanya Sungjae.
“Ne, Gwaenchana sunbae.
Khamsahamnida.” Ucap Sooyoung.
“Ini untukku? Akan ku
terima.” Ucap Sungjae dengan Pdnya.
“Ne!” ucap Sooyoung
senang.
Kemudian Sungjae
melanjutkan langkahnya. Dia memberikan semua hadiah yang ia terima dan hanya
mengambil milik Sooyoung.
“Sehun-ah.. ambil
ini... aku hanya butuh satu ini.” Ucap Sungjae.
“Gomapseumnida,
pangeran.” Jawab Sehun.
Hari valentine berlangsung seperti itu setiap tahun.
Namun tugas bagi Sooyoung dan Chanyeol tak berhenti sampai disana. Malam hari
mereka tetap berjaga. Malam ini masih merupakan malam hari valentine. Sooyoung
memasuki gedung night class, dia bermaksud mengembalikan sapu tangan yang
diberikan oleh Sungjae.
“Oh.. nona.. tak seharusnya kau memasuki ruangan ini..”
ucap Bambam.
“Aku hanya ingin
bertemu Sungjae sunbaenim.” Jawab Sungjae.
Dengan cepatnya, Bambam
yang berada di atas tangga tiba-tiba ada di sampingnya dan membuat Sooyoung
terkejut. Bambam menyikap rambut Sooyoung dan memandang leher putih Sooyoung.
Bambam mendekatkan kepalanya sambil memegang leher Sooyoung. “Apa yang akan kau
lakukan?” ucap Sooypung lirih. “Hentikan Bambam.” Ucap Baekhyun yang berada di
tangga. “Jika kau berani menyentuk leher murid day class terutama leher putri
kepala sekolah, kau akan mati ditanganku.” Lanjut Baekhyun. Bambam kemudian
melepaskan Sooyoung kemudian menundukkan kepalanya. “Ne, hyung.” Ucap Bambam.
“Bukankah kau mencari Sungjae. Dia ada di kelas musik.” Ucap Baekhyun. Sooyoung
bergegas menaiki tangga dan menuju kelas musik yang di bicarakan Baekhyun.
Sooyoung menemukan kelas tersebut, sebuah kelas di ujung ruangan. Dia membuka
perlahan pintunya. Namun ia terkejut. Dia terkejut melihat Sungjae hanya berdua
saja dengan Nayeon. Sungjae menatap Nayeon kemudian menyikap rambut Nayeon
perlahan dengan lembut. Sungjae mendekatkan kepalanya kepada Nayeon. “Mereka
ciuman?” tanya Sooyoung dalam hatinya. “Tidak, Sungjae sunbae menghisap darahnya.”
Gumam Sooyoung dalm hatinya. Sooyoung menjatuhkan sapu tangan itu kemudian ia
menutup pintu dan keluar dari night class. Sungjae tak menghiraukan dia tetap
melakoni apa yang sedang ia lakukan.
Sooyoung pergi melarikan diri. Bahkan ia tak memperdulikan
saat Baekhyun bertanya padanya.
“Sooyoung-ah.. apa kau
sudah bertemu dengannya??? Ya?? ada
apa?” tanya Baekhyun.
Sooyoung hanya berlari
dan tak menghiraukannya.
“Hyung kenapa dia
berlali seperti telah melihat hantu?” tanya Bambam.
“Mungkin dia terkejut
melihat ritual kita. Kau tak mencium bau darah siapa ini?” tanya Baekhyun.
“Oh!! Aku tahu.” Jawab
Bambam.
“Sekarang... berikan
darahmu padaku!” Ucap Baekhyun.
“Hyung wae?? Ania...
aku tidak mau...” Bambam melarikan diri dari gigitan Baekhyun.
~~~~~~~~~~~~~
~Di dekat kandang kuda
sekolah~
“Apa itu?? Apa yang
mereka lakukan?? Mereka menghisap darah satu sama lain??” ucap Sooyoung
terengah-engah.
Kemudian ia teringat
kejadian masa lalunya. Kejadian yang telah membunuh ayah, ibu dan keluarga
lainnya, bahkan dirinya pun hampir terbunuh. Kepalanya pusing seketika. Dia tak
mendengar apapun disekitanya. “Ya, young-ah gwaencahana?” tanya Chanyeol yang
datang mendekatinya. Sooyoung tak mendengarnya, kemudian ia terduduk. Chanyeol
yang terkejut menangkapnya seketika. “Ya, Wae geurae?” tanya Chanyeol. Chanyeol
kemudian menggendongnya di punggungnya. Dia berjalan mengantar Sooyoung pulang
kerumahnya.
Mereka hampir sampai ke rumah mereka. Sooyoung tersadar
dari tidurnya. Dia terkejut saat tersadar berada di atas punggung Chanyeol.
“Yeol-ah gomawo.” Ucap
Sooyoung sendu.
“Kau sakit?” tanya
Chanyeol.
“Ani!!” ucap Sooyoung.
“Lalu?”
tanya Chanyeol kembali.
“Aku
hanya teringat kejadian tragis di masa lalu.” Ucap Sooyoung.
“Kau
harus istirahat.” Ucap Chanyeol.
“Ara!”
Jawab Sooyoung.
Akhirnya
merek sampai di rumah. Jungsoo-appa terkejut melihat Sooyoung yang sedang di
gendong oleh Chanyeol.
“Chanyeol
ada apa?” tanya Jungsoo appa yang beranjak melihat putrinya.
“Dia
hanya butuh istirahat.” Jawab Chanyeol.
Chanyeol
kemudian membaringkannya di tempat tidur.
“Aku
ingin bicara denganmu. Datanglah ke ruanganku.” Pinta Jungsoo appa.
“Ne.”
Jawab Chanyeol.
Mereka
kemudian pergi ke ruangan Jungsoo.
“Ada
apa kepala sekolah?” tanya Chanyeol.
“Panggil
aku appa!” pinta Jungsoo.
“Katakan
saja apa yang ingin appa katakan.” Ucap Chanyeol.
“Minum
ini. Ucap Jungsoo appa.” Pinta Jungsoo appa.
“Apa
ini?? Darah??” tanya Chanyeol.
“Aku
tidak akan mau meminumnya. Sampai kapanpun.” Ucap Chanyeol.
“Aku
tahu tubuhmu haus darah. tapi kau berusaha menolaknya. Biar bagaimanapun
manusia yang telah digigit oleh vampir kelas atas. Dia akan menjadi vampir
juga.” Jelas Jungsoo appa.
“Aku
bukan vampir. Dan aku tidak mau menjadi seperti mereka yang telah membunuh
keluargaku dan mengambil kakakku. Monster penghisap darah.” ucap Chanyeol marah
dan langsung pergi meninggalkan Jungsoo
“Ya!
Chanyeol-ah!” panggil Jungsoo appa.
Namun
Chanyeol tak menghiraukan panggilannya dan pergi begitu saja. Dia hanya meminum
pil yang biasa dia konsumsi untuk memendam naluri vampirnya. Sooyoung terkejut
mendengar pembicaraan itu. Dia tak bermaksud untuk menguping. Tapi dia
mendengar semuanya. Dia terkejut bahwa Chanyeol juga vampir, lebih tepatnya
adalah manusia yang berubah menjadi vampir. Karena itu-lah dia sangat membenci
vampir. Semua keluarganya terbunuh, lebih tepatnya di bunuh oleh para vampir.
Kakanya yang masih hidup menjadi tawanan para vampir. Bahkan sejak saat itu dia
tidak pernah bertemu dengan kakak laki-lakinya.
-=Keesokan
harinya=-
“Dia terlihat murung sepanjang hari.
Padahal hari ini hari libur. Sikapnya aneh dari kemaren. Apa dia sudah tidak
kuat menahannya?” gumam Sooyoung diatas pohon sambil memperhatikan Chanyeol.
Chanyeol kemudian meminum sebuah pil, dan beranjak pergi. Sooyoung yang
khawatir mengikuti Chanyeol. Chanyeol melewati gerbang utama sekolah. Dia pergi
tanpa arah. Wajahnya murung, dan langkahnya terlihat goyah. Sooyoung tetap
mengikuti dan mengawasinya. Di tengah perjalanan Sooyoung melihat sesuatu yang
menarik perhatiannya. Namun setelah itu dia sadar bahwa dia kehilangan
Chanyeol. Dia tak melihat kemana Chanyeol pergi. Dia berlari menelusuri semua
jalan, namun tak menemukannya. Dia terkejut saat bukan Chanyeol yang dia
temukan, malah Sungjae yang ia temukan. Dia terkejut melihatnya berbincang
dengan lelaki yang sedikit menyeramkan. Dia bersembunyi. Entah mengapa kakinya
seakan kaku saat mau pergi dari tempat itu. Dia ingin bertanya tentang hal yang
ia lihat kemarin. Namun tanpa sengaja ia mendengar pembicaraan mereka.
“Sedang
apa paman meminta bertemu denganku? Apa paman ingin membunuhku sekarang?” tanya
sungjae to the point.
“Tidak...
aku masih mencari adikmu itu. Aku tahu dia masih hidup bukan?” ucap paman
Hyunseung.
“Dia
sudah mati. Kenapa kau tak mengorbankan aku saja? ” tanya Sungjae.
“Ani...
aku hanya membutuhkannya untuk menyempurnakan kekuatanku untuk menguasai
dunia.” Jelas paman Hyungseung.
“Bukankan
aku juga pewaris darah murni? Apa itu tidak cukup?” tanya Sungjae.
“Aku
hanya membutuhkan anak perempuan dari keturunan darah murni.” Ucap Hyungseung.
Perbincangan
mereka yang begitu panjang berakhir tanpa ada hasil. Pamannya pergi begitu saja
tanpa melukai Sungjae sedikitpu. Sooyoung semakin penasaran pada dunia vampir
juga Sungjae. Kemudian dua suara yang berbeda dari dua arah berbeda menyadarkan
lamunannya.
“Sooyung-ah
sedang apa kau disini?” tanya Sungjae dan Chanyeol.
Sooyoung
yang terkejut, celingak celinguk melihat mereka berdua. Chanyeol kemudian
menarik tangan Sooyoung dan mengajaknya pulang. Namun Sungjae menarik tangan
Sooyoung yang lain. “Tunggu!” ucap Sungjae. “Ada apa lagi?” tanya Chanyeol.
“Aku tidak ada urusan denganmu.!” Ucap Sooyoung menatap Chanyeol sinis. “Apa
kau sedang menungguku?” lanjut Sungjae. Kemudian Sooyoung menghentakkan
tangannya yang melepas genggaman tangan kedua lelaki itu. “Chanyeol kau
pulanglah lebih dulu, dan Sungjae sunbae tidak ada yang ingin ku bicarakan
denganmu.” Ucap Sooyoung. Kemudian dia meninggalkan mereka berdua. Lelah
berlari Sooyoung duduk di sebuah bangku taman. Ia terdiam sejenak . kemudian
seorang anak lelaki menghampirinya dan menyadarkannya.
“Noona..
noona... tolong ambilkan balonku!” pinta anak tersebut.
“Odi??”
tanya Sooyoung.
“Disana!”
tunjuk anak tersebut kearah pohon di atas mereka.
Sooyoung
membantu anak tersebut dan mengambilkan balon itu untuknya.
“Ini..
ambillah!” ucap Sooyoung.
Anak
tersebut tak langsung membalikkan badannya. Kemudian anak itu membalikkan
badannya dan membuat Sooyoung terkejut karena anak itu adalah vampir. Sooyoung melarikan
diri. Namun vampir itu terus mengejarnya. Sooyoung tak tahu harus pergi kemana.
Namun ia tetap berlari dan berlari. Namun deg... jantungnya terasa berhenti....
dia sampai pada jalan buntu. Dia hanya bisa berbalik dan mundur perlahan. Namun
vampir tersebut tak mau berhenti.
“Jebal!
Jangan lakukan apapun padaku.” Ucap Sooyoung takut.
Namun
vampir itu tak menghiraukannya.
“Sooyoung-ah!”
Ucap seseorang yang tiba-tiba muncul di belakang vampir itu.
“Chanyeol-ah,
andwe!” Teriak Sooyoung.
Kemudian
seseorang menutup matanya dan memegang tubuhnya. Angin kencang berhembus menerpa
tubuhnya. Namun seseorang memeganginya dari belakang dan menutup matanya. Orang
tersebut memeluknya dari belakang dengan sebelah lengannya. Jantung Sooyoung
terasa berhenti sejenak. Kemudian orang itu melepas tangannya yang menutupi
mata Sooyoung dan suara lembut berbisik di telinganya. “Gwaenchana
Sooyoung-ah?” tanya laki-laki itu. Perlahan lelaki itu melepas pelukannya.
Sooyoung membalikkan badannya dan melihat wajah orang itu. Mata mereka saling
bertatapan dan bumi serasa berhenti sejenak. “Sung... jae sunbaenim” ucap
Sooyoung lirih. “Chanyeol-ssi, bawa dia pulang. Lindungi dia dari vampir level
E lainnya. Manusia yang digigit oleh vampir akan lebih haus darah dari pada
kami.” Jelas Sungjae. Kemudian Chanyeol membawa Sooyoung pulang, dan Sungjae
pergi dengan cepatnya. Sooyoung tercengang dan tak mengerti dengan apa yang ia
alami.
Sesampai di rumah Sooyoung langsung
mandi. Dia sering melamun sejak kejadian itu. “Arrggghhh.... jebal!!” teriak
Chanyeol. Mendengar teriakan tersebut, Sooyoung langsung masuk ke kamar
Chanyeol. “Chanyeol-ah!! Wae?” tanya Sooyoung khawatir. Sooyoung melihat
Chanyeol yang kesakitan berusaha menolak perubahan paa dirinya. Kuku-kuku itu
mulai berubah menjadi panjang, tatapan itu-pun berubah. Melihatnya, Sooyoung langsung memeluknya.
“Gwaenchana... gwaenchana...” ucap Sooyoung sambil mengelus punggung Chanyeol.
Air mata itu keluar dengan sendirinya membasahi pipinya. Kemudian Sooyoung berbisik.
“Gigit aku Yeol-ah!” ucap Sooyoung. “Andwe!! Pergilah... pergi!! Aku tidak ingin
menyesalinya. Pergi!” Bentak Sooyoung. “Ani... ini yang kau butuhkan Yeol-ah...
hisaplah darahku.” Pinta Sooyoung.
Chanyeol tetap menolaknya. Namun , tampaknya ia tak sanggup lagi menahannya.
Kemudian..... taring panjang itu menusuk leher Sooyoung dan Chanyeol menghisap
darahnya. Semua vapir di night class terkejut mencium bau darah yang tak asing
bagi mereka. Bau darah yang begitu menggoda karena kelezatannya. “Centar!!”
suara gelas jatuh itu terdengar dari kamar pangeran vampir seketika. Malam itu
menjadi malam yang mengejutkan bagi para vampir.
Darah yang cukup banyak ia minum,
membuat kondisi Chanyeol stabil kembali. Namun Chanyeol tertidur setelah itu.
Sooyoung membaringkannya di ranjang Chanyeol. Sooyoung hanya bisa menatap sendu
Chanyeol dan mengusap lumuran darah di mulut Chanyeol. Kemudian Sooyoung pun
keluar. Sooyoung terkejut ketika melihat ayahnya berdiri di depan pintu kamar
Chanyeol. “Apa sudah tiba waktunya?” tanya Jungsoo appa. “Ne, appa!” jawab
Sooyoung. “Jaga dia, dia bisa berubah menjadi level E kapanpun.” Ucap Jungsoo
appa. “Oh.. appa!” jawab Sooyoung.
“Istirahatlah di sini!” pinta appanya. “Ani... aku akan kembali ke
asrama.” Ucap Sooyoung. “Appa akan mengantarmu kalau begitu.” Pinta Jungsoo
appa. “Ani... appa jaga saja Chanyeol. Aku bisa kembali sendiri.” Pinta
Sooyoung. “Ani.. aku tak akan membiarkanmu sendirian. Aku akan menyuruh
seseorang mengawalmu. Kau tunggulah sebentar!” pinta Jungsoo appa. “Ne.” Ucap Sooyoung.
Sooyoung pergi ke asramanya bersama Baekhyun. Suasana canggung menghantam
mereka. Mereka tak begitu dekat juga tak begitu mengenal satu sama lain.
kemudian Baekhyun membuka pembicaraan.
“Kau
tak seharusnya melakukannya!” ucap Baekhyun.
“Mwo?”
tanya Sooyoung.
“Darahmu
hanya satu orang yang boleh meminumnya.” Ucap Baekhyun.
“Apa
maksudmu?” tanya Sooyoung.
“Kau
akan mengerti semuanya bila waktunya tiba.” Ucap Baekhyun.
Mereka
berjalan dalam kesunyian malam. Sooyoung berjalan mengikuti irama langkah kaki
Baekhyun hingga mereka tiba di asrama day class.
“Sudah
sampai!” ucap Baekhyun.
“Gomapseumnida
sunbaenim.” Ucap Sooyoung menundukkan kepalanya.
Baekhyun
tersenyum dan melambaikan tangan. Malam itu Sooyoung tak bisa tidur. terus
terngiang apa yang ia alamu sejak siang hari hingga malam hari. Semuanya
tentang vampir. Dia juga bingung tentang apa yang di bicarakan Baekhyun. “Lalu
pada siapa seharusnya aku meberikan darahku?” gumam Sooyoung.
-=Di Day Class=-
“Brak!!”, Sooyoung pingsan di
tengah-tengah pelajaran. Kemudian Chanyeol menggendongnya ke ruang kesehatan.
Namun Chanyeol meninggalkan Sooyoung karena dirinya harus menghadap kepala
sekolah. Tak lama kemudian seorang lelaki menengoknya. Sooyoung tersadar dari
pingsannya. “Siapa kau?” ucap Sooyoung. “Namaku Kris! Ingat wajahku dan tatapan
mataku.” Ucap lelaki itu. “Apa kau vampir?” tanya Sooyoung. “Vampir??” tanya
lelaki misterius tersebut. “Apa kau akan membunuhku?” tanya Sooyoung. “Aku
hanya ditugaskan untuk memastikan siapa sebenarnya dirimu.” Ucap pria itu. Dia
kemudian pergi meninggalkan Sooyoung. Tak lama Sungjae datang. Dia tampak
cemas. “Apa ada lelaki tak kau kenal datang menemuimu?” tanyanya khawatir.
“Oh!” jawab Sooyoung. “Apa yang dia katakan?” tanya Sungjae. “Dia hanya
memintaku mengingat wajah dan tatapan matanya.” Ucap Sooyoung. “Jinjjayo?”
tanya Sungaje. “Sunbae ada yang ingin ku tanyakan padamu. Malam itu...” sebelum
Sooyoung menyelesaikan apa yang ingin ia katakan. Sungjae memotong
pembicaraannya dan kemudian pergi. “Aku harus pergi. Sampai jumpa!” ucap
Sungjae. Sooyoung merasa diabaikan olehnya. Dia hanya terdiam melihat Sungjae
pergi begitu saja.
Di jalan utama menuju gerbang night
class. Chanyeol berjalan tanpa ia sadari. Dia hanya berjalan mengikuti langkah
kakinya. Kemudian ia tersadar letika melihat langkah kaki lain dipannya. Ia
melihat orang itu. Seseorang memakai baju hitam-hitam, berambut coklat, dan
membawa sebuah pedang. Melihatnya Chanyeol terbelalak. Ia menghentikan
langkahnya sejenak, dan orang tersebut semakin dekat dengan Chanyeol. “Hyung!”
panggil Chanyeol. Orang tersebut juga terhenti. Mereka menatap satu sama lain.
chanyeol begitu terkejut bahwa orang yang sedang berada di depannya adalah
kakak lelakinya yang dulu dibawa oleh kawanan vampir.
“Jangan
panggil aku dengan sebutan itu.” Ucap Kris.
“Ani...
apa kau tak mengingatku?” tanya Chanyeol.
“Pergi
dari hadapanku Yeol-ah! Aku tak ingin melihatmu!” ucap Kris.
“Hyung,
apa kau baik-baik saja?” tanya Chanyeol.
“Aku
bukan lagi kakakmu! Aku vampir sekarang. Vampir yang begitu kau benci. Vampir
sejati.” Jelas Kris.
“Vampir
sejati? Bagaimana bisa kau menjadi vampir sejati? Seseorang yang digigit oleh
vampir hanya akan menjadi level E. ................. sepertiku.” Ucap Chanyeol
yang kemudian menundukkan kepala.
“Ani...
kau akan menjadi vampir sejati bila kau meminum darah murni. Minggir dan
pergilah!” Ucap Kris.
“Tidak,
aku akan pergi bersamamu.” Ucap Chayeol.
“Apa
kau ingin bertarung denganku?” bentak Kris.
Chanyeol
kemudian menyerang Kris lebih dulu. Kemudian mereka bertarung. Mereka memukul
satu sama lain. Kris terjatuh namun ia bangkit dan melawannya lagi. Mereka
saling menghajar satu sama lain. Hingga wajah mereka penuh memar. Namun diujung
pertarungan itu Chanyeol berhasil dijatuhkan oleh Kris. “Jangan kau coba
mengikutiku! Dan jangan panggil aku hyung lagi. Aku bukanlah hyungmu lagi!!”
ucap Kris yang kemudian menonjok Chanyeol sekali. Chanyeol tak mampu lagi untuk
bangkit. Pertarungan tangan kosong itu berakhir begitu saja. Kris kemudian
pergi meninggalkannya. “Hyung.... hyung.... Kris hyung!!” teriak Chanyeol.
Namun Kris tak menghiraukannya.
-=Malam hari=-
Chanyeol
tak bertemu seharian ini. Mereka kini bertemu untuk menjaga malam. Keduanya
tampak terdiam. Keduanya tampak murung dan tak senang. Berbagai hal ada dalam
benak mereka. Kemudian mereka terkejut ketika pintu gerbang night class terbuka
dan pintu night class juga terbuka. Lampu-lampu pinggir jalan utama hidup dan
night class berubah seakan ada pesta yang akan digelar. Namun perkiraan mereka
tak salah. Orang-orang berdatangan. Ketika tamu-tamu memenuhi taman Sungjae
sang pangeran vampir keluar dan mengucapkan salam-salamnya. Namun hal itu tak
terdengar dari tempat Chanyeol dan Sooyoung mengawasi mereka. “Apa mereka semua
vampir?” tanya Sooyoung dalam benaknya. Kemudian Chanyeol turun dari pohon yang
mereka tenggeri. “Odiga? (Kau kemana mau?)” tanya Sooyoung. “Aku akan pergi dan
menanyakan apa yang terjadi.” Jawab Chanyeol. Chanyeol berjalan sendiri ke
tempat itu, sarang vampir. Ketika Chanyeol hampir sampai, penasaran Sooyoung
juga menyusulnya. Sooyoung berjalan sendiri menuju night class. Begitu banyak
vampir si sekelilingnya. Mereka melihat Sooyoung sinis. “Bukankah itu manusia?
Sedang apa dia disini?” bisik para vampir itu. Kemudian seorang vampir
mendekatinya karena tergoda dengan darah Sooyoung bahkan saat Sooyoung tidak
sedang terluka. Kemudin vampir itu memegang bahu Sooyoung dan mendekatkan
kepalanyanya. Terkejut, seseorang memegang lengan vampir itu. Mereka berdua
menoleh kearah orang tersebut. “Jangan melakukannya di tempat ini. Apa kau tak
tahu peraturan disini?” tanya Baekhyun. “Ah... maafkan aku tuan.” Ucap vampir
itu dan melepaskan tangannya. “Minta maaflah padanya!” ucap Baekhyun. “Maafkan
aku nona.” Ucap Sooyoung. Sooyoung hanya menganggukkan kepalanya. “Pergilah!”
ucap Baekhyun. “Gomawo, sunbae!” ucap Sooyoung. Sooyoung melanjutkan langkah
kakinya. Namun ia kemudian berlari menyusul Chanyeol yang telah berada
dihadapan Sungajae.
“Apa
yang terjadi?” tanya Chanyeol dihadapan Sungjae yang sedang duduk di kursi
mewah ditengah tengah ruangan.
“Aku
hanya mengadakan pesta dan bertemu dengan rakyatku.” Jawab Sungjae.
“Apa
kepala sekolah tahu tentang ini?” tanya Chanyeol.
“Aku
telah mendapat izin dari ayahmu. Kalau kau tak percaya aku bisa
menunjukkannya!” ucap Sungjae
“Tak
perlu! Aku hanya mengawasimu.” Ucap Chanyeol. Kemudian Sooyoung sampai di
hadapan mereka.
“Nikmati
saja pestanya, lagipula kau juga rakyatku kan Park Chanyeol.” Ucap Sungjae.
“Aku
tak ingin berkelahi denganmu. Jadi hentikan omong kosongmu itu.” Ucap Chanyeol
marah.
Sooyoung
hanya melihat mereka dan tak tau harus bicara apa. Kemudian ia mengikuti
Chanyeol yang beranjak pergi. Kemudian Sungjae menarik tangan Sooyoung yang
mebuat Sooyoung teduduk disamping Sungjae. Langkah kaki Chanyeol terhenti dan
melirik mereka. Kemudian ia melanjutkan langkah kakinya. Sooyoung terpaku
disamping Sungjae,
“Diam
disisiku sejenak. Aku ingin bersamamu.” Ucap Sungjae yang kemudian
merangkulnya,
“Sunbae,
apa mereka semua vampir?” ucap Sooyoung.
“Oh!
Mereka semua vampir. Ada apa?” Jawab Sungjae.
“Ani...
melihat banyak vampir disekelilingku mengingatkanku ketika semua keluargaku
yang meti dan aku yang hampir mati dibunuh oleh mereka.” Jelas Sooyoung.
“Apa
kau gadis kecil yang bersembunyi di belakang tumpukan jerami itu?” tanya
Sungjae. Sooyoung terkejut dan menatapnya kemudian.
“Dari
mana kau tahu?” tanya Sooyoung.
“Aku
juga ikut melihatnya ketika perang itu. Dan saat itulah aku melihatmu untuk
pertama kalinya.” Ucap Sungjae. “Jadi dia gadis kecil yang aku lihat dulu?”
ucap Sungjae dalam hatinya.
“Jadi
kau pimpinan mereka yang membunuh semua keluargaku?” tanya Sooyung terkejut.
“Oh!”
ucap Sungjae merasa bersalah.
Kemudian
Sooyoung berdiri karena marah. Dia menatap Sungjae sejenak kemudian pergi
meninggalkan Sungjae. “Sooyoung-ah!” panggil Sungjae.
Sooyoung berjalan tanpa arah.
Kemudian dia sampai di tepi kolam renang sekolah. Dari arah yang berlawanan, ia
melihat Chanyeol. Mereka terus berjalan dan akhirnya kaki mereka berhadapan.
“Wae geurae?” tanya Chanyeol. Sooyoung tak menjawab kemudian memeluk Chanyeol
dan menangis. Chanyeol hanya bisa membalas pelukannya dan menenangkannya.
Melihat leher Sooyoung, ia teringat saat dirinya menghisap darah Sooyoung. Saat
itu Chanyeol mulai khawatir. Semuanya jadi buram dan naluri vampirnya bangkit
seketika. Chanyeol langsung melepaskan pelukannya. “Neo gwaenchana?” tanya
Sooyoung. “Menjauh dariku, jebal.” Pinta Chanyeol. “Wae?” tanya Sooyoung
bingung. “Seolma?” Lanjutnya. Kemudian Chanyeol melarikan diri darinya.
Sooyoung tetap mengejarnya. “Chanyeol-ah!”
panggil Sooyoung khawatir. “Jangan mengikutiku.” Bentak Chanyeol. Di
tengah perjalanannya Chanyeol meraung karena ia tak kuat lagi menahannya. Kuku
dan taringnya memanjang. Matanya berubah warna. Dan kesadarannya berubahan.
Sooyoung yang mendekatinya terkejut melihatnya. “Minum darahku, Chanyeol-ah!”
ucap Sooyoung. Chanyeol yang setengah sadar ketika itu menatapnya kemudian
menyikap rambut Sooyoung, dan perlahan mendekatkan kepalanya. Akhirnya taring
itupun menempel di leher Sooyoung dan melukainya. Bau darah Sooyoung yang bagi
para vampir yang telah mencicipinya sangatlah lezat, bahkan paling lezat
mengejutkan semua vampir yang hadir ditempat itu. Karena darah Sooyoung itulah,
hasrat semua vampir di tempat itu bangkit.
Tak seorangpun tau bahwa di tempat
itu Kris sedng menyamar dan mengawasi semuanya untuk tuannya yaitu Hyunseung
yang tak lain adalah paman Sungjae. Mencium bau darah itu. Dia mencarinya dan
memastikannya. Apakah benar orang itulah yang ia cari?. Setelah menemukan asal
bau darah tersebut dia kemudian pergi dengan yangkinnya. Sungjae yang tanpa sengaja
melihat Kris yang berusaha mencari sesuatu, sontak ia menyusulnya. Namun
Sungjae tak bisa menemukannya, bahkan hingga Kris pergi dari tempat itu.
Sungjae hanya menemukan Chanyeol yang sedang meminum darah Sooyoung. Melihat
Sungjae, Sooyoung langsung menjauh dari Chanyeol. Sungjae hanya menatapnya
sebentar kemudian pergi tanpa kata. Tak lama kemudian Chanyeol perlahan
tersadar. Kuku dan taringnya memendek lagi, mataya kembali seperti semula. Kemudian
Sooyoung pergi meninggalkannya. “Sooyoung-ah mianhe!” ucap Chanyeol. Chanyeol
membiarkan Sooyoung pergi. Kemudian Chanyeol pergi ketempat yang biasa ia
kunjungi ketika sedang stres, yaitu rumah Leon yang merupakan kuda
kesayangannya. Sooyoung kembali keasramanya. Tanpa ia sadari, ayahnya menunggu
ia pulang karena khawatir dan penasaran siapa yang telah menghisap puti
kesayangannya. “Apa waktunya sudah tiba? Aku tak ingin kehilangan putriku.”
Gumamnya dalam hati.
Sesampai di kamarnya, ia kemudian
membersihkan tubuhnya. Berbagai hal melintas dipikirannya. Seusai mandi ia
membaringkan tubuhnya dengan pikiran yang sama. “Apa yang ku lakukan ini
benar?” gumamnya dalam hati. Dia teringat perkataan Baekhyun yang mengatakan
bahwa ia tak seharusnya memberikan darahnya pada orang lain. pikiran-pikiran
itu berputar-putar dalam pikirannya. Seiring dengan berjalannya waktu ia tertidur.
-=5 Hari Kemudian=-
~Di
Kamar Sungjae~
“Sungjae-ah
kami masuk!” ucap Baekhyun dan Luhan.
“Wae
geura, hyung?” tanya Sungjae.
“Ayahku
mengatakan bahwa pamanmu, Kris, beserta pasukannya hari ini akan berangkat
ketempat ini.” Ucap Luhan.
“Aku
rasa Kris ada di tempat ini hari itu. Apa kau melihatnya?” tanya Baekhyun.
“Oh!
Aku melihatnya, tapi aku tak berhasil menemukannya. Dia begitu hebat juga
lincah.” Ucap Sungjae.
“Majayo.”
Ucap Baekhyun.
“Apa
mereka sudah tahu dan menemukan apa yang mereka cari?” tanya Luhan.
“Oh!
Hyung!” ucap Sungjae.
“Tapi
kenapa dia mengincarnya?” tanya Baekhyun.
“Ketika
seorang darah murni mengorbankan anak perempuan darah murni, dia bisa menguasai
dunia, bahkan manusia dan vampir.” Jelas Sungjae.
“Apa
ini saat yang tepat?” tanya Luhan.
Sungjae
hanya terdiam.
~Malam
hari~
Sungjae,
Baekhyun, dan Luhan sedang menunggu seseorang untuk di temui. Berita buruk itu
enyebar dengan cepat. Semua vampir di night class ramai membicarakannya. Ada
yang ingin melarikan diri, dan ada yang bersemangat menghadapi pertarungan. Mendengar
pembicaraan-pembicaraan itu menbuat Sungjae semakin gugup. Ia kemudian beranjak
dari tempat duduknya. Nayeon yang melihatnya kemudian juga beranjak dan mendekatinya.
“Gwaenchana?”
tanya Nayeon.
“Ani.
Aku khawatir.” Jawab Sungjae.
“Jangan
khawatir, kami akan dengan sekuat tenaga melawan mereka dan memenangkan
pertarungan ini.” Hibur Nayeon.
“Bukan
itu yang aku khawatirkan. Aku sedang mengkhawatirkan sesoerang.” Ucap Sungjae.
“Nugu?”
tanya Nayeon.
“Kau
tak perlu tahu siapa dia.” Jawab Sungjae.
Tak
tahan dengan kekhawatirannya, dia pun pergi. Tak lama ia pun menemukan apa yang
ia cari dan khawatirkan.
“Sunbae!
Sedang apa kau disini? Dan dari mana kau datang?” tanya Sooyoung terbata.
“Jangan
tanyakan apapun dan ikutlah denganku!” Pinta Sungjae.
“Ani..
aku tak akan ikut denganmu.” Ucap Sooyoung.
“Tidak
ada waktu lagi Sooyoung-ah.” Ucap Sungjae menarik tangan Sooyoung.
“Lepaskan
aku!” bentak Sooyoung.
Tak
menghiraukannya, Sungjae langsung menggendongnya. Mereka pergi lewat jendela.
Sungjae menggunakan kekuatannya saat itu. Dia melompat menyebrangi semua pohon.
“Kemana
kau akan membawaku sungbae.” Tanya Sooyoung.
“Jangan
tanyakan apapun. Kau akan tahu sebentar lagi. Waktunya sudah tiba dan tak ada
waktu lagi, ini satu-satunya cara.” Ucap Sungjae.
“Apa
maksudmu?” tanya Sooyoung penasaran.
Sungjae hanya menatapnya sebentar
kemudian mempercepat kecepatannya. Tak lama mereka sampai di sebuah atap yang
tak ada satupun orang di sana. Sesaat Sooyoung teringat dengan apa yang telah
dikatakan Jungkook padanya “Suatu saat nanti, kau akan merasakan saat Pangeran
Sungjae menghisap darahmu dengan jantan. Saat itulah semua dalam hidupmu akan
berubah.” Ucap Jungkook. Jungkook adalah vampir yang paling pendiam. Seharian
dia hanya membaca buku dan sedikit berinteraksi dengan yang lainnya. Namun
terkadang ia akan mengatakan hal aneh yang terkadang tidak di mengerti oleh
semuanya. Namun hal itulah yang akan terjadi dimasa depan. Dia bak peramal.
Dan... hal yang Sooyoung bayangkan terjadi, tanpa kata Sungjae menyikap
rambutnya. Dia memegang leher Sooyoung. Sooyoung hanya terdiam pasrah. Hingga
taring itu menempel di lehernya dan menusuknya. Kemudian Sungjae menikmati
darah yang ia hisap, keduanya menutup mata.
Ketika Sungjae melepaskan
gigitannya, Sooyoung pun tersadar dari pikirannya. Perlahan tubuh Sooyoung
berubah. Rambutnya semakin panjang. Matanya berubah menjadi coklat kemerahan.
Dan gigi taringnya memanjang. “Apa ini? Apa aku level E?” tanya Sooyoung lirih.
“Minumlah darahku!” pinta Sungjae. Kemudian Sooyoung mendekatkan kepalanya. Ia
menjinjitkan kakinya, dan taring itu melukai leher Sungjae. Untuk pertama
kalinya dia meminum darah. Seusai Sooyoung menikmati darah Sungjae, ia terdiam
dan mengusap darah di mulutnya. Setelah menghisap darah Sungjae. Memori yang
tersegel dalam dirinya yang merupakan memori titipan kedua orang tuanyapun
terbuka.
~Flash
Back On~
-=Di
Rumah Pemburu Vampir di Tengah Malam=-
“Changsub-ah
waegeurae?” tanya Heechul.
“Heechul-ah.
Aku tahu kalian adalah peburu vampir dan aku adalah vampir darah murni. Tapi
aku rasa disini, putriku bisa aman.” Ucap Changsub.
“Apa
maksudmu?” tanya Heechul.
“Dia
sedang diincar oleh kakakku. Hyunseung hyung bermaksud menumbalkannya untuk
bertambah kuat.” Jelas Changsub.
“Apa
kau memintaku merawatnya?” tanya Heechul.
“Ne,
aku dan keluargaku sudah menyegel naluri vampirnya. Dan putriku ini akan hidup
sebagai manusia. Hanya kau manusia yang aku percaya, sahabatku.” Jelas
Changsub.
“Lalu
bagaimana kau akan mengembalikannya kelak?” tanya Heechul.
“Hanya
aku, istriku, dan putraku Sungjae yang bisa mengembalikannya. Kelak putriku ini
harus menikah dengan Sungjae. Seperti itulah tradisi kami.” Jelas Changsub.
“Baiklah
aku akan merawatnya sebagai putriku.” Ucap Heechul.
“Aku
sangat berterima kasih padamu. Aku mohon rahasiakan ini dari siapapun. Kecuali
istri dan adikmu.” Pinta Changsub.
“Arasseo.
Pergilah! Ini sudah larut malam.” Ucap Heechul.
“Baiklah.
Aku pergi.” Ucap Chansub yang kemudian mencium putrinya untuk yang terakhir
kalinya.
Lima tahun kemudian Ayah dan Ibu
Sungjae terbunuh dan tiga tahun dari kejadian itu, peperangan besar terjadi
antara vampir dengan pemburu vampir. Saat itulah Sungjae pertama kali melihat
Sooyoung, dan Sooyoung hampir mati karena perang itu.
~Flash
back OFF~
“Apa
ini?” tanya Sooyoung.
“Kau
ingat kembali, adikku?” tanya Sungjae.
Sooyoung
hanya mengangguk. Kemudian Sungjae memeluknya.
“Mulai
malam ini, tinggallah disisiku!” pinta Sungjae.
“Arasseo.”
Ucap Sooyoung,
Sooyoung
tinggal bersama Sungjae sejak malam itu. Mendengar hal itu hati Chanyeol
tersayat bahwa dia meminum darah murni selama ini. Oleh karena itu, setelah
meminum darahnya Chanyeol kembali stabil, dan lambat laun dia menyadari bahwa
ia akan menjadi vampir sejati. Jungsoo appa juga menyadari bahwa akhirnya
waktunya sudah tiba untuknya kehilangan putrinya, putri yang dititipkan oleh
kakak laki-lakinya, Heechul. Semuanya berubah sejak malam itu. Dan semua vampr
di night class terkejut mendengar kejadian ini. Tapi mereka harus beradaptasi.
Nayeon yang mengharapkan Sungjae sejak lama, akhirnya harapannya pupus
seketika.
Keesokan harinya Park Jungsoo
memulangkan semua murid Day Class. Ia meliburkan mereka semua. Namun sejak dini
hari semua vampir dari seluruh dunia berdatangan dan berkumpul di sekolah OZ,
‘School OZ’. Mereka semua kemudian berbaris bak formasi perang menanti
kedatangan Hyungseun, Kris dan pesukan mereka.
Akhirnya menjelang siang hari kedua
pasukan bertemu. “Serang!” teriak kedua pimpinan. Kesua pasukan pun berperang!
Satu persatu pasukan terkalahkan. Namun mereka tetap bertarung. Sungjae yang
pertama kali melawan pamannya merasa yakin berdampingan dengan Sooyoung. Dan
Chanyeol, untuk pertama kalinya ia melawan kakaknya sendiri, Kris. Semuanya bertarung
dengan sekuat tenaganya. Semua vampir bahkan vampir kelas atas mendapatkan luka
bahkan luka yang parah. Salah seorang diantara mereka meregang nyawa. Melihat
Bambam yang meregang nyawa akhirnya Sungjae meminta untuk menggabungkan
kekuatan mereka. Luhan, baekhyun, Sehun, Jungkook, Nayeon, Sooyoung, Chanyeol,
dan Sungjae, bahkan Jungsoo appa yang telah mendapat anugrah kekuatan suci
keluarga pemburu vampir mendekat dan menyatukan kekuatan mereka. Sinar besar
kemudian menyelimuti mereka. An mengahantam pasukan musuh. Musuh terhempas oleh
cahaya tersebut. Akhirnya satu persatu dari mereka mati, bahkan Kris sekalipun.
Namun tak lama Hyunseung bangkit dan mencoba berdiri. “Aku belum mati Sungjae!”
ucap nya. Sungjae dan vampir kelas atas pun mengelilinginya, dan mereka
mengeluarkan jurus bayangan gabungan mereka. Hyunseung berusaha menyerang namun
berkali-kali yang diserngnya adalah banyangan. Setelah cukup lama dipermainkan.
Dia merasa lelah dan dari belakang Sungjae menghempasnya dengan pedang agung
peninggalan ayahnya yang diwariskan kepadanya. Saat itulah Hyunseung berhasil
di lumpuhkan. Semua musuh mati tak tersisa.
Membawa keberhasilan dan melumpuhkan
kejahatan membuat kaum vampir semakin mempercayai Sungjae untuk memimpin
mereka. Akhirnya 2 tahun setelah lulus dari School OZ, Sungjae dinobatkan
menjadi Pemimpin kaum Vampir, Raja dari semua kaum vampir. Dan 1 tahun kemudian
ia menikah dengan Sooyoung. Mereka hidup bersama selamanya bukan lagi sebagai
adik dan kakak namun sebagai sepasang suami istri. 3 tahun kemudian ia di
karuniai seorang putra dan tiga tahun kemudian ia dikaruniai seorang putri, dan
dua tahun kemudian seorang putri terlahir kedunia. Mereka memiliki 3 orang
anak, seorang putra dan dua orang putri. Mereka adalah Jeno, Koeun, dan Lami. Mereka
bertiga hidup dengan kedamaian. Dan setelah anak ketiga mereka lahir Luhan
menikah dengan Nayeon. Semua temannya membawa pasangan masing-masing. Baekhyun
dengan Suzy, Chanyeol dengan Dahyun, Sehun dengan Tsuyu, Bambam dengan Mina,
dan Jungkook dengan Yerin. Mereka semua tampak bahagia. Dan Jungsoo appa
tampaknya menemukan pendamping hidup juga. Seorang wanita dari keluarga pemburu
vampir. Pemburu vampir wanita yang begitu di kagumi. Dia adalah Kwon BoA.
-=TAMAT=-
Vampire Knight
~End~