Minggu, 21 Februari 2016

OCEAN LOVE Part 5 [EXO FF]



Ocean Love





 CHAPTER 5

~EXO POV~
-=DI KANTIN SEKOLAH=-
“Hyung, apa kau tahu kenapa Minseok hyung dan Jongdae tidak masuk?” tanya Baekhyun.
“Saudaranya sedang dirawat di rumah sakit, jadi mereka harus bergantian menjaganya.” Jawab Luhan.
“Saudara? Siapa?” tanya D.O
“Dia adik perempuan mereka.” Jawab Luhan.
“Adik perempuan??” tanya EXO serempak.
“Ne, ternyata Minseok hyung dan Jonbgdae hyung punya adik kandung perempuan. Luhan hyung yang mengatakannya” Jelas Sehun.
“Sakit apa dia?” tanya Lay.
“Ada pencuri masuk rumahnya, dan saat melawan pencuri tersebut, pencuri tersebut menusuknya dengan pisau. Dan dia kehilangan banyak darah.” jelas Luhan.
“Oh, jinjjayo? Kasihan sekali.” Jawab baekhyun.
“Sepertinya kita juga harus kesana.” Ajak Tao.
“Kau benar, kita memang harus kesana.” Ucap Sehun.
“Hah.... Yuki juga tidak bisa dihubungi sejak kemarin. Dan sekarang diapun tidak masuk. Aku khawatir juga terjadi sesuatu padanya.” Ucap Kai.
“Sebenarnya, adik kandung Minseok adalah...  Yuki.” Ucap Luhan.
“Mwo????” tanya EXO serempak.
“Bagaimana bisa?” tanya Baekhyun.
“Ceritanya panjang, nanti saja aku ceritakan, atau kalian tanyakan langsung pada Minseok.” Jawab Luhan.
“Sejak kapan kau tahu hyung?” tanya Kai.
“Baru kemaren Minseok memberitahuku.” Jawab Luhan.
“Lalu kenapa kau tidak memberitahuku hyung? Setidaknya kau memberitahuku, aku adalah pacarnya.” Ucap Jongin.
Mendengar hal itu menyayat hati Luhan.
“Gaerae mianhaeyeo, Minseok melarangku memberi tahu yang lain. Jeongmal mianhae.” Ucap Luhan.
“Geurae, aku memaafkanmu hyung. Aku mohon beri tahu aku lain kali.” Pinta Kai.
“Baiklah.” Ucap Luhan.
“Baiklah kalau begitu nanti sepulang sekolah kita langsung ke Rumah Sakit. Arachi?” Ucap Kris menegaskan.
“Arraseo!” ucap EXO serempak.
Merekapun melanjutkan makan mereka. Mereka juga melanjutkan pelajaran mereka.
~EXO POV END~
~AUTHOR POV~
-=Rumah Sakit=-
            Taeyeon eomma tiba di Rumah Sakit. Di langsung menuju ruangan anaknya yang sedang sakit. Setiba di kamar dia bertemu dengan Jongdae. Jongdae langsung berdiri seketika melihat seorang perempuan memasuki kamar adiknya. Karena masih kecil saat ditinggal ibunya, dia tidak terlalu mengenali sosok ibunya.
“Apa kau eomma?” tanya Jongdae.
“Kau... Jongdae?” tanya Taeyeon eomma terbata.
Mereka saling menatap sejenak.
“Ne, eomma.” Jawab Jongdae.
Taeyeon eomma berjalan pelan kearah Jongdae. Dia senang melihat putranya yang sekarang sudah besar. Taeyeon eomma langsung memeluk putranya itu sambil menangis.
“Aku merindukanmu eomma.” Ucap Jongdae.
“Eomma juga merindukanmu, nak.” Ucap taeyeon eomma.
Seseorang membuka pintu dan mengejutkan mereka berdua. Ternyata dia adalah Minseok putra tertua Taeyeon. Melihat Minseok, Taeyeon kembali teringat Yuki. Kemudian Taeyeon eomma melihat Yuki yang sedang tertidur pulas.
            Taeyeon eomma terus memandang wajah anaknya itu. Dia merasa menyesal membiarkannya berangkat ke Korea. Dan harus terus memendam rasa sakit eommanya saat melihat appanya. Taeyeon eomma terduduk disamping ranjang Yuki. Dia memegang tangan putrinya dan menangis seketika. Tak tega melihat emmanya, Minseok datang dan memeluk eommanya dari belakang.
“Eomma,, jangan menangis, Yuki baik-baik saja. Dia juga akan sadar nanti.” Hibur Minseok.
“Ne, arraseo.” Jawab Taeyeon eomma.
“Eomma, sebaiknya eomma juga istirahat, pasti eomma juga capek.” Ucap Minseok.
“Geurae, eomma akan tidur dulu.” Ucap eomma.
“Apa eomma lapar? Aku akan belikan makanan jika eomma lapar.” Tawar Minseok.
“Baiklah, belikan eomma makanan saja. Nanti akan eomma makan, tapi sekarang eomma akan tidur dulu.” Ucap Taeyeon eomma.
“Ara. Tidurlah kalu begitu eomma, aku akan membelikan eomma makanan.” Ucap Minseok yang kemudian mencium pipi eommanya.
Minseok keluar ruangan untuk membelikan eommanya makanan. Tak lama kemudian Jongdae juga keluar ruangan.
“Hyung!” panggil Jongdae.
“Mwoya?” tanya Minseok sambil berbalik.
“Apa kau sering bertemu eomma sebelumnya?” tanya Jongdae.
“Ne, aku sering mengunjunginya saat aku ke Jepang.  Mianhae, aku tidak memberitahumu sebelumnya.” Jawab Minseok.
“Wae?? Kau tahukan aku tidak terlalu mengingat wajah ibu saat itu karena aku masih kecil. Setidaknya walau kau rahasiakan ini dari appa, kau harus memberitahuku.” Ucap Jongdae kesal.
“Jeongmal mianhae. Eomma tidak ingin ada yang tau. Jadi aku terus merahasiakan ini. Aku mohon padamu pahamilah posisiku.” Ucap Minseok
“Baiklah, untuk kali ani aku maafkan kau, hyung. Aku hanya merasa kaku bertemu dengan eomma seperti ini.” Ucap Jongdae.
“Aku mengerti perasaanmu. Baiklah, kau masuk saja. Aku akan membeli makanan untuk eomma.”ucap Minseok.
“Geurae. Anyyeong!” jawab Jongdae.
Minseok meninggalkan Jongdae seketika. Dan Jongdae masuk ke ruangan adiknya. Di melihat eommanya yang beranjak tidur, dan adiknya yang terbaring lemah di atas ranjang. Dia merasa keluarganya yang ia impikan akan segera terwujud. Dia hanya duduk di kursi sambil menyaksikan dua anggota keluarga yang sebelumnya tidak ia lihat. Tak lama kemuadia seseorang memasuki ruangan.
“Kau sendirian? Kemana hyungmu?” tanya Jungsoo Appa.
“Hyung sedang membelikan makanan untuk eomma.” Jawab Jongdae  sambil membaca buku.
“Eomma??” tanya Jungsoo Appa tertegun.
“Ne appa, eomma baru datang dari Jepang tadi.” Jawab Jongdae.
“Jinjjayo? Di mana eommamu sekarang?” tanya Jungsoo appa.
“Eomma sedang tidur di sana.” Jawab Jongdae sambil menunjuk tempat ibunya tidur.
Jungsoo appa berjalan menuju arah Taeyeon. Dia melihat Taeyeon yang sedang tidur. dia memberinya selimut dan mengelus lembut rambut istrinya itu. Bertahun-tahun hidup dalam penyesalan membuatnya selalu terpikir akan Taeyeon. Jungsoo kemudian hanya duduk disamping Taeyeon dan memandangi wajahnya. Tak lama kemudian Minseok juga datang membawa makanan ibunya. Dia kemudian menemani Jongdae yang sedang membaca buku. Dia menerima pesan dari sahabat dekatnya Luhan, Luhan mengatakan bahwa dia dan teman-teman yang lain akan kerumah sakit sepulang sekolah.
            Taeyeon terbangun dari tidurnya. Dia melihat suami yang tidak pernah ia lihat lagi itu juga tertidur di samping kursi tempat ia tidur. Gerakan Taeyeon membangunkan Jungsoo.
“Kau sudah bangun?” tanya Jungsoo.
“Aku kemari bukan untuk bertemu denganmu.” Ucap Taeyeon Eomma.
“Aku tahu. Sepertinya kita perlu bicara. Ada hal yang harus kujelaskan.” Pinta Jungsoo.
“Ani, tidak ada yang harus kau jelaskan lagi. Aku kemari hanya untuk melihat putriku.” Ucap Taeyeon.
“Kita harus bicara. Ayo ikut aku keluar, Yuki bisa terbangun bila kita bicara disini.” Ucap Jungsoo yang kemudian menarik tangan Taeyeon keluar ruangan.
“Lepas!!” bentak Taeyeon. Taeyeon melepaskan tangannya dan berbalik memasuki ruangan. Kemuian Jungsoo menarik tangan Taeyeon lagi dan membuatnya berbalik.
“Dengarkan aku!” pinta Jungsoo.
“Aku tidak ingin bertengkar denganmu.” Ucap Taeyeon.
“Mianhae.” Ucap Jungsoo.
“Untuk apa? Bukankah aku yang salah saat itu?” jawab Taeyeon.
“Jeongmal mianhae. Aku tidak tahu bahwa foto-foto itu hanyalah rekayasa. Aku benar-benar tidak tahu.” Jelas Jungsoo.
“Aku bilang jangan jelaskan apapun. Aku tidak ingin mendengar apapun. Aku tidak ingin mendengar penjelasan apapun.” Ucap Taeyeon.
“Ini semua salahku karena tidak percaya padamu. Dan... kenapa kau tidak katakan jika kau hamil saat itu?” tanya Jungsoo.
“Aku mohon padamu jangan mengungkitnya lagi.” Pinta Taeyeon. Air mata Taeyeon membasahi permukaan matanya.
“Dan kenapa kau pergi begitu saja saat itu? Kenapa kau tidak menjelaskan lebih detail lagi padaku saat itu?” tanya Jungsoo.
“Mwo?? Aku tidak tahan padamu. Setiap hari kau membentakku, kau tak ingin melihatku, kau juga menamparku, kau selalu menyakiti hatiku setelah kejadian itu.” Jelas Taeyeon dengan nada naik dan sambil meneteskan air mata.
“Setidaknya kau memberitahuku jika kau sedang hamil saat itu.” Ucap Jungsoo.
“Aku juga tidak tahu jika aku hamil. Kau terus menyakitiku. Kau terus menghinaku. Aku benar-benar tidak tahan padamu. Kaupun tidak mendengarkan penjelasanku. Setelah aku sakit beberapa hari di Jepang, baru aku tahu jika aku hamil. Dan hampir saja aku menggugurkan bayi itu karena mu.” Ucap Taeyeon marah.
Mendengar keributan itu Jongdae dan Minseok keluar ruangan.

~Author POV~
-=5 Hari Kemudian=-
Hari ini adalah hari dimana Yuki keluar dari Rumah Sakit. Tampaknya hubungan Jungsoo dengan Taeyeon sudah mereda. Mereka tampak kalem menghadapi satu sama lain. tiga hari yang lalu tampaknya mereka bedua membicarakan tentang masalah mereka. Jungsoo menjelaskan semua hal yang terjadi pada istrinya itu. Taeyeon tampaknya tidak dengan mudah memaafkan suaminya itu. Tapi hari ini Taeyeon meminta untuk berbicara berdua dengan Jungsoo.
~Author POV End~
~Jungsoo dan Taeyeon POV~
“Bisa kita bicara sebentar?” tanya Taeyeon.
“Sebaiknya jangan disini, ada anak-anak.” Jawab Jungsoo.
“Baiklah.” Ucap Taeyeon.
Mereka pergi ketempat yang tidak bisa didengar oleh Minseok, Jongdae, dan Yuki.
“Emm.. aku menerima tawaranmu. Akan ku biarkan Yuki tinggal bersamamu di Korea. 3 hari lagi aku akan kembali ke Jepang.” Ucap Taeeyeon.
“Itu pilihan yang tepat. Sebaiknya kau juga tinggal bersamaku. Aku berharap kita bisa kembali seperti dulu lagi.” Jawab Jungsoo.
“Ani, aku tidak sanggup melakukannya.” Ucap Taeyeon.
“Tidak ada lagi yang bisa menghalangi kita. Aku harap kau mau rujuk dengan ku. Lagi pula kita belum resmi bercerai. Atau mungkin kau sudah memiliki orang lain?” Jawab Joongsoo.
“Aku hanya memiliki Yuki. Harta berhargaku.” Ucap Taeyeon.
“Kalau begitu aku tidak bisa memaksamu. Tapi aku mohon pertimbangkan lagi tawaranku ini. Ingatlah Minseok dan Jongdae, mereka bertahun-tahun hidup tanpa kasih sayang seorang ibu dan Yuki, sejak lahir tidak merasakan kasih sayang ayahnya.” Jelas Jungsoo.
“Entahlah.” Ucap Taeyeon.
“Baiklah, kalau begitu kumohon kau tinggal bersamaku tiga hari ini. Aku mohon padamu!” pinta Jungsoo.
“Baiklah, aku akan melakukannya kali ini.” Jawab taeyeon.
~Jungsoo dan Taeyeon POV End~
~Author POV~
            Taeyeon dan Yuki pulang kerumah keluarga asli mereka. Suasana yang bertahun-tahun mereka tidak rasakan, akhirnya mereka rasakan kembali. Sesampai di rumah, Taeyeon alias ibu mereka memasak untuk anak dan suaminya. Mereka kemudian makan bersama. Tiba-tiba Jongdae menitihkan air matanya.
“Jongdae.ah wae? Kenapa kau menangis??” tanya Minseok.
“Ani, naega gwaenjanna. Seperti ini rasanya memiliki keluarga yang lengkap. Aku hanya terharu dengan suasana ini. Mianhamnida eomma, aku menangis seperti ini.” Jawab Jongdae.
“Seharusnya eomma yang minta maaf padamu.” Ucap Taeyeon.
“Sudahlah, ayo cepat makan, makanannya akan dingin kalau tidak cepat dimakan.” Ucap Jungsoo.
“Ne, appa!” jawab Jongdae.
            Setelah makan, mereka kekamar masing-masing selagi eomma mereka membersihkan piring-piring kotor. Jungsoo appa pergi kekamar Yuki.
“Yuki, mulai hari ini, ini adalah kamarmu. Aku harap kau suka nak.dan juga panggil aku appa jangan panggil kepala sekolah saat kau tidak di sekolah, biar bagaimanapun kau adalah anakku” Ucap Jungsoo.
“Ne, appa.” Ucap Yuki.
            Ketika Jungsoo appa akan keluar dari kamar Yuki, tiba-tiba ia terkejut saat Yuki memeluknya dari belakang.
“Appa!!” ucap Yuki sambil menangis.
“Waee??” tanya Jungsoo appa sambil berbalik.
“Mianhamnida.” Jawab Yuki sambil menunduk.
“Ania.. kenapa kau minta maaf??” Tanya Jungsoo appa kembali.
“Aku datang bermaksud untuk balas dendam padamu appa atas apa yang kau lakukan pada eomma. Keunde... setelah apa yang kulewati di tempat ini, di Korea... aku merasa menemukan keluargaku kembali.” Jelas Yuki.
“Apa kau senang?” tanya Jungsoo appa.
“Ne.” Jawab Yuki.
Jungsoo appa kemudian memeluk Yuki.
“Kau bisa tinggal disini selamanya bersama ibumu. Appa mohon padamu, bantu appa membujuk eommamu untuk bisa kembali bersama dengan appa.” Pinta Jungsoo appa.
“Arasseo appa.” Ucap Yuki.
“Baiklah, kalau begitu istirahatlah.” Ucap Jungsoo appa.
“Ne appa.” Jawab Yuki.
            Tiga hari sudah berlalu, dan hari ini Taeyeon eomma akan kembali ke Jepang. Mereka mengantar eomma mereka ke bandara. Karena Jungsoo appa ada rapat penting, beliau tidak bisa mengantar Taeyeon ke bandara.
“Eomma, haruskah kau pergi?” tanya Minseok.
“Iya putraku. Eomma harus pulang ke Jepang.” Jawab Taeyeon eomma.
“Eomma tidak bisakah kau tinggal bersama kami disini?” tanya Jongdae.
“Ani sayang... eomma harus kembali.” Jawab eomma.
“Eomma, aku berharap kau bisa tinggal disini. Aku tidak akan ke Jepang menemuimu jika kau tidak kemari eomma.”  Ucap Yuki.
“Kenapa begitu sayang?” tanya eomma.
“Aku ingin kau kembali bersama dengan appa. Aku berharap begitu.” Ucap Yuki mengejutkan eomma.
“Araseo.. araseo.. baiklah kalau begitu eomma pergi.” Ucap Taeyeon eomma yang kemudian memeluk satu persatu anaknya.
            Mereka bertiga kemudian kembali ke sekolah mereka.
~Author POV End~
~Yuki POV~
            Kenapa jadi begini? Semuanya gagal, tapi aku senang dengan ini. Aku harap eomma bisa kembali dengan appa.
“Oh...Yuki.ah!!” Panggil seseorang.
Siapa memanggilku? Sepertinya aku mengenal suara ini. Aku berbalik mencari suara itu.
“Oh... Baekhyun oppa.. Chanyeol oppa..” jawabku.
“Aku senang bisa melihatmu. Kau sudah sembuh?” Ucap Baekhyun.
“Ne oppa. Kau kemana saja, aku tidak melihat kalian beberapa hari ini?” tanya Yuki.
“Aku harus syuting drama.” Jawab Chanyeol.
“Aku harus menjalani latihan rutin untuk drama musikalku, yang akan digelar 2 hari lagi.” Jawab Baekhyun.
“Oh, jinnjayo? Kalian keren...” ucapku.
“Ahh... Tentu saja..” jawab Baekyeol kompak.
Omo.. apa itu Jongin? Aku harus bersembunyi.
“Oppa... aku harus bersembunyi.. jika ada Jongin kemari katakan kalian tidak melihatku.” Pintaku.
“Keunde wae?” tanya Baekhyun terkejut.
 Aku berlari dan bersembunyi.
“Hyung... apa kau melihat Yuki??” tanya Jongin.
“A.. ani!!!” jawab Baekhyun.
“Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu.” Ucap Jongin.
Hah.. akhirnya dia pergi.
“Oppa.. gamawo..” ucap ku.
“Keunde wae Yuki.ah?? apa kau bertengkar dengan Jongin” tanya Chanyeol.
“Oppa sebenarnya, aku dan Jongin hanya berpura-pura pacaran.” Jelas Yuki.
“Mwo??” tanya Baekyeol serempak.
“Apa kau berusaha membohongi semua orang? Apa oppamu tahu itu.” Tanya Baekhyun.
“Ani, tidak ada yang tahu hal ini.. jadi aku mohon jangan katakan pada siapapun.” Pintaku.
“Arasseo.. arraseo..” ucap Chanyeol.
“Yuki-ah... aku rasa Jongin benar-benar menyukaimu sekarang.” Ucap Baekhyun.
“Mwo... ah.. tidak mungkin...” elakku.
“Aku sedikit mendengar saat jongin menceritakannya pada Sehun. Sepertinya ia benar-benar menyukaimu.” Ucap Baekhyun.
“Ah... itu tidak mungkin. Aku tidak benar-benar menyukainya.” Ucap ku.
“Baiklah kalau begitu, datanglah di acara pementasanku.. ayah Luhan dan juga ibuku akan membintangi drama musikal itu.” Ucap Baekhyun.
“Guraeyo.” Jawabku.
~Yuki POV End~
~Author POV~
Akhirnya Jongin bertemu dengan Yuki, Jongin mengajak Yuki pergi ke drama musikal yang dibintangi Baekhyun. Yuki awalnya ingin menolak permintaan itu. Tapi ia sudah janji pada Baekhyun akan datang menonton.
Dua hari kemudian mereka datang untuk menonton pagelaran yang dibintangi Baekhyun. Mereka menikmati acara tersebut. Menikmati drama dan senandung-senandung merdu yang dinyanyikan oleh bintang-bintang ternama. Seusai acara tersebut Jongin mengajak Yuki jalan-jalan. Jongin bermaksud mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.
“Yuki-ah... sebenarnya aku benar-benar menyukaimu, maukah kau jadi pacarku yang sebenarnya?” tanya Jongin to the point.
“Emmm.... sebenarnya... oh.... mianhae jongin-ah... aku... aku tidak benar-benar menyukaimu. Aku bermaksu untuk mengakhiri ini hari ini.” Jawab Yuki jujur.
“Apa kau benar-benar tidak merasakan apapun padaku?” tanya Jongin.
“Aku hanya menganggapmu teman selama ini.” Jawab Yuki.
“Apa kau menyukai orang lain?” tanya Jongin.
“Emm.. sepertinya begitu.” Jawab Yuki.
“Emm begitukah? Aku tidak bisa memaksamu untuk menyukaiku, tapi aku harap kau tidak menghindariku saat berteu denganku.” Jelas  Jongin.
“Arasseo... Gomawo!” ucap Yuki.
“Untuk apa?” tanya Jongin.
“Terima kasih untuk semuanya, dan terima kasih kau tak memaksa.” Ucap Yuki sambil tersenyum.
“Heol!! Aku tidak masalah, jika memang kau tak suka padaku, apa aku bisa memaksakan perasaanmu. Cukup jadi teman baik saja aku sudah senang, yang penting kita menjaga hubungan baik.” Jelas Jongin.
“Uuhhh... tampaknya Joing sekarang lebih dewasa.” Goda Yuki.
“Kau ini!! Ini semua gara-gara kau!” ucap Jongin.
“Oh!! Jinjjayo?” ucap Yuki.
Jongin pun mengantar Yuki pulang kerumahnya, sesampainya Jongin langsung pulang.
~Author POV End~
~Minseok POV~
-=Diruang Makan=-
~Menjelang Hari Ulang Tahun Minseok~
-=Di rumah Minseok=-
“Appa, 1 minggu lagi aku berulang tahun. Boleh aku merayakannya?” tanya Minseok.
“Baiklah, siapa saja yang akan kau undang?” tanya appa.
“Tentu saja teman-temanku.” Ucap Minseok.
“Hyung, boleh aku mengundang teman lamaku?” tanya Jongdae.
“Tentu saja.” Ucap Minseok.
“Kalau begitu, appa akan mengundang teman-teman lama appa juga.” Ucap Appa.
“Appa!! Tidak bisakah kau tidak selalu menjadikan suatu acara sebagai ajang reoni?” tanya Minseok.
“Ya! Kau mengadakan pesta juga pakai uang appa. Jadi, appa juga boleh mengundang teman-teman appa donk?” ucap Appa.
“Hah.. sudahlah aku tidak jadi merayakannya.” Jawab Minseok kesal.
“Lalu pestamu bagaimana?” tanya appa.
“Aku akan mengajak teman-temanku makan malam saja.” Ucap Minseok.
“Terserah kau kalau begitu.” Ucap Appa.
“Arg... jinjja!!! Appa, kau menyebalkan sekali. Andai saja ada ibu yang membelaku?” gerutu Minseok.
“Bisakah kau tidak mengungkit ibumu?” tanya appa.
“Baiklah, baiklah, mianhe!!” ucap Minseok dengan nada kesal.
            Setelah makan aku kekamarku. Tapi ku pikir-pikir, akan bagus jadinya bila di hari ulang tahunku appa dan eomma rujuk kembali. Itu akan menjadi kado terindah bagiku. “tok tok tok!!”, “Masuk” jawabku.
“Oppa!!” ucap Yuki.
“Oh kau.. masuklah...!” ucap Minseok.
“Oppa” ucap yuki sambil memelukku dari belakang.
“Wae?? Kau sepertinya senang sekali” ucapku.
“Aku punya hadiah istimewa buatmu.” Ucap Yuki.
“Mwoga?” tanyaku.
“Aku akan memberikannya saat kau ulang tahun.” Jawabku.
“Ania... berikan padaku sekarang!!” pintaku.
“Ani.... aku ingin membuatmu penasaran dulu.” Ucapku.
“Hei.. hei... sejak kapan kau jadi begini. Geurae... akan ku nantikan.” Ucapku sambil mengacak-acak rambut Yuki.
“Kalau begitu aku keluar dulu, lanjutkan pekerjaanmu.” Ucap Yuki.
            Hahh... sebenarnya aku ingin mengundang mereka semua, teman-temanku, teman lama appa, juga eomma, aku berharap bisa melakukannya, dan aku harap mereka rujuk.



To Be Continued..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar