Ocean Love
CHAPTER
5
~EXO POV~
-=DI KANTIN SEKOLAH=-
“Hyung, apa kau tahu
kenapa Minseok hyung dan Jongdae tidak masuk?” tanya Baekhyun.
“Saudaranya sedang
dirawat di rumah sakit, jadi mereka harus bergantian menjaganya.” Jawab Luhan.
“Saudara? Siapa?” tanya
D.O
“Dia adik perempuan
mereka.” Jawab Luhan.
“Adik perempuan??”
tanya EXO serempak.
“Ne, ternyata Minseok
hyung dan Jonbgdae hyung punya adik kandung perempuan. Luhan hyung yang
mengatakannya” Jelas Sehun.
“Sakit apa dia?” tanya
Lay.
“Ada pencuri masuk
rumahnya, dan saat melawan pencuri tersebut, pencuri tersebut menusuknya dengan
pisau. Dan dia kehilangan banyak darah.” jelas Luhan.
“Oh, jinjjayo? Kasihan
sekali.” Jawab baekhyun.
“Sepertinya kita juga
harus kesana.” Ajak Tao.
“Kau benar, kita memang
harus kesana.” Ucap Sehun.
“Hah.... Yuki juga
tidak bisa dihubungi sejak kemarin. Dan sekarang diapun tidak masuk. Aku
khawatir juga terjadi sesuatu padanya.” Ucap Kai.
“Sebenarnya, adik
kandung Minseok adalah... Yuki.” Ucap
Luhan.
“Mwo????” tanya EXO
serempak.
“Bagaimana bisa?” tanya
Baekhyun.
“Ceritanya panjang,
nanti saja aku ceritakan, atau kalian tanyakan langsung pada Minseok.” Jawab
Luhan.
“Sejak kapan kau tahu
hyung?” tanya Kai.
“Baru kemaren Minseok
memberitahuku.” Jawab Luhan.
“Lalu kenapa kau tidak
memberitahuku hyung? Setidaknya kau memberitahuku, aku adalah pacarnya.” Ucap
Jongin.
Mendengar hal itu
menyayat hati Luhan.
“Gaerae mianhaeyeo,
Minseok melarangku memberi tahu yang lain. Jeongmal mianhae.” Ucap Luhan.
“Geurae, aku
memaafkanmu hyung. Aku mohon beri tahu aku lain kali.” Pinta Kai.
“Baiklah.” Ucap Luhan.
“Baiklah kalau begitu
nanti sepulang sekolah kita langsung ke Rumah Sakit. Arachi?” Ucap Kris
menegaskan.
“Arraseo!” ucap EXO
serempak.
Merekapun melanjutkan
makan mereka. Mereka juga melanjutkan pelajaran mereka.
~EXO POV END~
~AUTHOR POV~
-=Rumah Sakit=-
Taeyeon eomma tiba di Rumah Sakit. Di langsung menuju
ruangan anaknya yang sedang sakit. Setiba di kamar dia bertemu dengan Jongdae.
Jongdae langsung berdiri seketika melihat seorang perempuan memasuki kamar
adiknya. Karena masih kecil saat ditinggal ibunya, dia tidak terlalu mengenali
sosok ibunya.
“Apa kau eomma?” tanya
Jongdae.
“Kau... Jongdae?” tanya
Taeyeon eomma terbata.
Mereka saling menatap
sejenak.
“Ne, eomma.” Jawab
Jongdae.
Taeyeon eomma berjalan
pelan kearah Jongdae. Dia senang melihat putranya yang sekarang sudah besar.
Taeyeon eomma langsung memeluk putranya itu sambil menangis.
“Aku merindukanmu
eomma.” Ucap Jongdae.
“Eomma juga
merindukanmu, nak.” Ucap taeyeon eomma.
Seseorang membuka pintu
dan mengejutkan mereka berdua. Ternyata dia adalah Minseok putra tertua
Taeyeon. Melihat Minseok, Taeyeon kembali teringat Yuki. Kemudian Taeyeon eomma
melihat Yuki yang sedang tertidur pulas.
Taeyeon eomma terus memandang wajah anaknya itu. Dia
merasa menyesal membiarkannya berangkat ke Korea. Dan harus terus memendam rasa
sakit eommanya saat melihat appanya. Taeyeon eomma terduduk disamping ranjang
Yuki. Dia memegang tangan putrinya dan menangis seketika. Tak tega melihat
emmanya, Minseok datang dan memeluk eommanya dari belakang.
“Eomma,, jangan
menangis, Yuki baik-baik saja. Dia juga akan sadar nanti.” Hibur Minseok.
“Ne, arraseo.” Jawab
Taeyeon eomma.
“Eomma, sebaiknya eomma
juga istirahat, pasti eomma juga capek.” Ucap Minseok.
“Geurae, eomma akan
tidur dulu.” Ucap eomma.
“Apa eomma lapar? Aku
akan belikan makanan jika eomma lapar.” Tawar Minseok.
“Baiklah, belikan eomma
makanan saja. Nanti akan eomma makan, tapi sekarang eomma akan tidur dulu.”
Ucap Taeyeon eomma.
“Ara. Tidurlah kalu
begitu eomma, aku akan membelikan eomma makanan.” Ucap Minseok yang kemudian
mencium pipi eommanya.
Minseok keluar ruangan
untuk membelikan eommanya makanan. Tak lama kemudian Jongdae juga keluar
ruangan.
“Hyung!” panggil Jongdae.
“Mwoya?” tanya Minseok
sambil berbalik.
“Apa kau sering bertemu
eomma sebelumnya?” tanya Jongdae.
“Ne, aku sering
mengunjunginya saat aku ke Jepang.
Mianhae, aku tidak memberitahumu sebelumnya.” Jawab Minseok.
“Wae?? Kau tahukan aku
tidak terlalu mengingat wajah ibu saat itu karena aku masih kecil. Setidaknya
walau kau rahasiakan ini dari appa, kau harus memberitahuku.” Ucap Jongdae
kesal.
“Jeongmal mianhae.
Eomma tidak ingin ada yang tau. Jadi aku terus merahasiakan ini. Aku mohon
padamu pahamilah posisiku.” Ucap Minseok
“Baiklah, untuk kali
ani aku maafkan kau, hyung. Aku hanya merasa kaku bertemu dengan eomma seperti
ini.” Ucap Jongdae.
“Aku mengerti
perasaanmu. Baiklah, kau masuk saja. Aku akan membeli makanan untuk eomma.”ucap
Minseok.
“Geurae. Anyyeong!”
jawab Jongdae.
Minseok meninggalkan
Jongdae seketika. Dan Jongdae masuk ke ruangan adiknya. Di melihat eommanya
yang beranjak tidur, dan adiknya yang terbaring lemah di atas ranjang. Dia
merasa keluarganya yang ia impikan akan segera terwujud. Dia hanya duduk di
kursi sambil menyaksikan dua anggota keluarga yang sebelumnya tidak ia lihat.
Tak lama kemuadia seseorang memasuki ruangan.
“Kau sendirian? Kemana
hyungmu?” tanya Jungsoo Appa.
“Hyung sedang
membelikan makanan untuk eomma.” Jawab Jongdae
sambil membaca buku.
“Eomma??” tanya Jungsoo
Appa tertegun.
“Ne appa, eomma baru
datang dari Jepang tadi.” Jawab Jongdae.
“Jinjjayo? Di mana
eommamu sekarang?” tanya Jungsoo appa.
“Eomma sedang tidur di
sana.” Jawab Jongdae sambil menunjuk tempat ibunya tidur.
Jungsoo appa berjalan
menuju arah Taeyeon. Dia melihat Taeyeon yang sedang tidur. dia memberinya
selimut dan mengelus lembut rambut istrinya itu. Bertahun-tahun hidup dalam
penyesalan membuatnya selalu terpikir akan Taeyeon. Jungsoo kemudian hanya
duduk disamping Taeyeon dan memandangi wajahnya. Tak lama kemudian Minseok juga
datang membawa makanan ibunya. Dia kemudian menemani Jongdae yang sedang
membaca buku. Dia menerima pesan dari sahabat dekatnya Luhan, Luhan mengatakan
bahwa dia dan teman-teman yang lain akan kerumah sakit sepulang sekolah.
Taeyeon terbangun dari tidurnya. Dia melihat suami yang
tidak pernah ia lihat lagi itu juga tertidur di samping kursi tempat ia tidur.
Gerakan Taeyeon membangunkan Jungsoo.
“Kau sudah bangun?”
tanya Jungsoo.
“Aku kemari bukan untuk
bertemu denganmu.” Ucap Taeyeon Eomma.
“Aku tahu. Sepertinya
kita perlu bicara. Ada hal yang harus kujelaskan.” Pinta Jungsoo.
“Ani, tidak ada yang
harus kau jelaskan lagi. Aku kemari hanya untuk melihat putriku.” Ucap Taeyeon.
“Kita harus bicara. Ayo
ikut aku keluar, Yuki bisa terbangun bila kita bicara disini.” Ucap Jungsoo
yang kemudian menarik tangan Taeyeon keluar ruangan.
“Lepas!!” bentak
Taeyeon. Taeyeon melepaskan tangannya dan berbalik memasuki ruangan. Kemuian
Jungsoo menarik tangan Taeyeon lagi dan membuatnya berbalik.
“Dengarkan aku!” pinta
Jungsoo.
“Aku tidak ingin
bertengkar denganmu.” Ucap Taeyeon.
“Mianhae.” Ucap
Jungsoo.
“Untuk apa? Bukankah
aku yang salah saat itu?” jawab Taeyeon.
“Jeongmal mianhae. Aku
tidak tahu bahwa foto-foto itu hanyalah rekayasa. Aku benar-benar tidak tahu.”
Jelas Jungsoo.
“Aku bilang jangan
jelaskan apapun. Aku tidak ingin mendengar apapun. Aku tidak ingin mendengar
penjelasan apapun.” Ucap Taeyeon.
“Ini semua salahku
karena tidak percaya padamu. Dan... kenapa kau tidak katakan jika kau hamil
saat itu?” tanya Jungsoo.
“Aku mohon padamu
jangan mengungkitnya lagi.” Pinta Taeyeon. Air mata Taeyeon membasahi permukaan
matanya.
“Dan kenapa kau pergi
begitu saja saat itu? Kenapa kau tidak menjelaskan lebih detail lagi padaku
saat itu?” tanya Jungsoo.
“Mwo?? Aku tidak tahan
padamu. Setiap hari kau membentakku, kau tak ingin melihatku, kau juga
menamparku, kau selalu menyakiti hatiku setelah kejadian itu.” Jelas Taeyeon
dengan nada naik dan sambil meneteskan air mata.
“Setidaknya kau
memberitahuku jika kau sedang hamil saat itu.” Ucap Jungsoo.
“Aku juga tidak tahu
jika aku hamil. Kau terus menyakitiku. Kau terus menghinaku. Aku benar-benar
tidak tahan padamu. Kaupun tidak mendengarkan penjelasanku. Setelah aku sakit
beberapa hari di Jepang, baru aku tahu jika aku hamil. Dan hampir saja aku
menggugurkan bayi itu karena mu.” Ucap Taeyeon marah.
Mendengar keributan itu
Jongdae dan Minseok keluar ruangan.
~Author POV~
-=5
Hari Kemudian=-
Hari ini adalah
hari dimana Yuki keluar dari Rumah Sakit. Tampaknya hubungan Jungsoo dengan
Taeyeon sudah mereda. Mereka tampak kalem menghadapi satu sama lain. tiga hari
yang lalu tampaknya mereka bedua membicarakan tentang masalah mereka. Jungsoo
menjelaskan semua hal yang terjadi pada istrinya itu. Taeyeon tampaknya tidak
dengan mudah memaafkan suaminya itu. Tapi hari ini Taeyeon meminta untuk
berbicara berdua dengan Jungsoo.
~Author POV End~
~Jungsoo dan Taeyeon POV~
“Bisa kita bicara
sebentar?” tanya Taeyeon.
“Sebaiknya jangan
disini, ada anak-anak.” Jawab Jungsoo.
“Baiklah.” Ucap
Taeyeon.
Mereka pergi ketempat
yang tidak bisa didengar oleh Minseok, Jongdae, dan Yuki.
“Emm.. aku menerima
tawaranmu. Akan ku biarkan Yuki tinggal bersamamu di Korea. 3 hari lagi aku
akan kembali ke Jepang.” Ucap Taeeyeon.
“Itu pilihan yang
tepat. Sebaiknya kau juga tinggal bersamaku. Aku berharap kita bisa kembali
seperti dulu lagi.” Jawab Jungsoo.
“Ani, aku tidak sanggup
melakukannya.” Ucap Taeyeon.
“Tidak ada lagi yang
bisa menghalangi kita. Aku harap kau mau rujuk dengan ku. Lagi pula kita belum
resmi bercerai. Atau mungkin kau sudah memiliki orang lain?” Jawab Joongsoo.
“Aku hanya memiliki
Yuki. Harta berhargaku.” Ucap Taeyeon.
“Kalau begitu aku tidak
bisa memaksamu. Tapi aku mohon pertimbangkan lagi tawaranku ini. Ingatlah
Minseok dan Jongdae, mereka bertahun-tahun hidup tanpa kasih sayang seorang ibu
dan Yuki, sejak lahir tidak merasakan kasih sayang ayahnya.” Jelas Jungsoo.
“Entahlah.” Ucap
Taeyeon.
“Baiklah, kalau begitu
kumohon kau tinggal bersamaku tiga hari ini. Aku mohon padamu!” pinta Jungsoo.
“Baiklah, aku akan
melakukannya kali ini.” Jawab taeyeon.
~Jungsoo dan Taeyeon POV End~
~Author POV~
Taeyeon dan Yuki pulang kerumah keluarga asli
mereka. Suasana yang bertahun-tahun mereka tidak rasakan, akhirnya mereka
rasakan kembali. Sesampai di rumah, Taeyeon alias ibu mereka memasak untuk anak
dan suaminya. Mereka kemudian makan bersama. Tiba-tiba Jongdae menitihkan air
matanya.
“Jongdae.ah wae? Kenapa
kau menangis??” tanya Minseok.
“Ani, naega gwaenjanna.
Seperti ini rasanya memiliki keluarga yang lengkap. Aku hanya terharu dengan
suasana ini. Mianhamnida eomma, aku menangis seperti ini.” Jawab Jongdae.
“Seharusnya eomma yang
minta maaf padamu.” Ucap Taeyeon.
“Sudahlah, ayo cepat
makan, makanannya akan dingin kalau tidak cepat dimakan.” Ucap Jungsoo.
“Ne, appa!” jawab
Jongdae.
Setelah makan, mereka kekamar masing-masing selagi eomma
mereka membersihkan piring-piring kotor. Jungsoo appa pergi kekamar Yuki.
“Yuki, mulai hari ini,
ini adalah kamarmu. Aku harap kau suka nak.dan juga panggil aku appa jangan
panggil kepala sekolah saat kau tidak di sekolah, biar bagaimanapun kau adalah
anakku” Ucap Jungsoo.
“Ne, appa.” Ucap Yuki.
Ketika Jungsoo appa akan keluar dari kamar Yuki,
tiba-tiba ia terkejut saat Yuki memeluknya dari belakang.
“Appa!!” ucap Yuki
sambil menangis.
“Waee??” tanya Jungsoo
appa sambil berbalik.
“Mianhamnida.” Jawab
Yuki sambil menunduk.
“Ania.. kenapa kau
minta maaf??” Tanya Jungsoo appa kembali.
“Aku datang bermaksud
untuk balas dendam padamu appa atas apa yang kau lakukan pada eomma. Keunde...
setelah apa yang kulewati di tempat ini, di Korea... aku merasa menemukan
keluargaku kembali.” Jelas Yuki.
“Apa kau senang?” tanya
Jungsoo appa.
“Ne.” Jawab Yuki.
Jungsoo appa kemudian
memeluk Yuki.
“Kau bisa tinggal
disini selamanya bersama ibumu. Appa mohon padamu, bantu appa membujuk eommamu
untuk bisa kembali bersama dengan appa.” Pinta Jungsoo appa.
“Arasseo appa.” Ucap
Yuki.
“Baiklah, kalau begitu
istirahatlah.” Ucap Jungsoo appa.
“Ne appa.” Jawab Yuki.
Tiga hari sudah berlalu, dan hari ini Taeyeon eomma akan
kembali ke Jepang. Mereka mengantar eomma mereka ke bandara. Karena Jungsoo
appa ada rapat penting, beliau tidak bisa mengantar Taeyeon ke bandara.
“Eomma, haruskah kau
pergi?” tanya Minseok.
“Iya putraku. Eomma
harus pulang ke Jepang.” Jawab Taeyeon eomma.
“Eomma tidak bisakah
kau tinggal bersama kami disini?” tanya Jongdae.
“Ani sayang... eomma
harus kembali.” Jawab eomma.
“Eomma, aku berharap
kau bisa tinggal disini. Aku tidak akan ke Jepang menemuimu jika kau tidak
kemari eomma.” Ucap Yuki.
“Kenapa begitu sayang?”
tanya eomma.
“Aku ingin kau kembali
bersama dengan appa. Aku berharap begitu.” Ucap Yuki mengejutkan eomma.
“Araseo.. araseo..
baiklah kalau begitu eomma pergi.” Ucap Taeyeon eomma yang kemudian memeluk
satu persatu anaknya.
Mereka bertiga kemudian kembali ke sekolah mereka.
~Author POV End~
~Yuki POV~
Kenapa jadi begini? Semuanya gagal, tapi aku senang
dengan ini. Aku harap eomma bisa kembali dengan appa.
“Oh...Yuki.ah!!”
Panggil seseorang.
Siapa memanggilku?
Sepertinya aku mengenal suara ini. Aku berbalik mencari suara itu.
“Oh... Baekhyun oppa..
Chanyeol oppa..” jawabku.
“Aku senang bisa
melihatmu. Kau sudah sembuh?” Ucap Baekhyun.
“Ne oppa. Kau kemana
saja, aku tidak melihat kalian beberapa hari ini?” tanya Yuki.
“Aku harus syuting
drama.” Jawab Chanyeol.
“Aku harus menjalani
latihan rutin untuk drama musikalku, yang akan digelar 2 hari lagi.” Jawab
Baekhyun.
“Oh, jinnjayo? Kalian
keren...” ucapku.
“Ahh... Tentu saja..”
jawab Baekyeol kompak.
Omo.. apa itu Jongin?
Aku harus bersembunyi.
“Oppa... aku harus
bersembunyi.. jika ada Jongin kemari katakan kalian tidak melihatku.” Pintaku.
“Keunde wae?” tanya
Baekhyun terkejut.
Aku berlari dan bersembunyi.
“Hyung... apa kau
melihat Yuki??” tanya Jongin.
“A.. ani!!!” jawab
Baekhyun.
“Baiklah kalau begitu,
aku pergi dulu.” Ucap Jongin.
Hah.. akhirnya dia
pergi.
“Oppa.. gamawo..” ucap
ku.
“Keunde wae Yuki.ah??
apa kau bertengkar dengan Jongin” tanya Chanyeol.
“Oppa sebenarnya, aku
dan Jongin hanya berpura-pura pacaran.” Jelas Yuki.
“Mwo??” tanya Baekyeol
serempak.
“Apa kau berusaha
membohongi semua orang? Apa oppamu tahu itu.” Tanya Baekhyun.
“Ani, tidak ada yang
tahu hal ini.. jadi aku mohon jangan katakan pada siapapun.” Pintaku.
“Arasseo.. arraseo..”
ucap Chanyeol.
“Yuki-ah... aku rasa
Jongin benar-benar menyukaimu sekarang.” Ucap Baekhyun.
“Mwo... ah.. tidak
mungkin...” elakku.
“Aku sedikit mendengar
saat jongin menceritakannya pada Sehun. Sepertinya ia benar-benar menyukaimu.”
Ucap Baekhyun.
“Ah... itu tidak
mungkin. Aku tidak benar-benar menyukainya.” Ucap ku.
“Baiklah kalau begitu,
datanglah di acara pementasanku.. ayah Luhan dan juga ibuku akan membintangi
drama musikal itu.” Ucap Baekhyun.
“Guraeyo.” Jawabku.
~Yuki POV End~
~Author POV~
Akhirnya Jongin
bertemu dengan Yuki, Jongin mengajak Yuki pergi ke drama musikal yang
dibintangi Baekhyun. Yuki awalnya ingin menolak permintaan itu. Tapi ia sudah
janji pada Baekhyun akan datang menonton.
Dua hari
kemudian mereka datang untuk menonton pagelaran yang dibintangi Baekhyun.
Mereka menikmati acara tersebut. Menikmati drama dan senandung-senandung merdu
yang dinyanyikan oleh bintang-bintang ternama. Seusai acara tersebut Jongin
mengajak Yuki jalan-jalan. Jongin bermaksud mengungkapkan perasaannya yang
sebenarnya.
“Yuki-ah... sebenarnya
aku benar-benar menyukaimu, maukah kau jadi pacarku yang sebenarnya?” tanya
Jongin to the point.
“Emmm.... sebenarnya...
oh.... mianhae jongin-ah... aku... aku tidak benar-benar menyukaimu. Aku bermaksu
untuk mengakhiri ini hari ini.” Jawab Yuki jujur.
“Apa kau benar-benar
tidak merasakan apapun padaku?” tanya Jongin.
“Aku hanya menganggapmu
teman selama ini.” Jawab Yuki.
“Apa kau menyukai orang
lain?” tanya Jongin.
“Emm.. sepertinya
begitu.” Jawab Yuki.
“Emm begitukah? Aku
tidak bisa memaksamu untuk menyukaiku, tapi aku harap kau tidak menghindariku
saat berteu denganku.” Jelas Jongin.
“Arasseo... Gomawo!”
ucap Yuki.
“Untuk apa?” tanya
Jongin.
“Terima kasih untuk
semuanya, dan terima kasih kau tak memaksa.” Ucap Yuki sambil tersenyum.
“Heol!! Aku tidak
masalah, jika memang kau tak suka padaku, apa aku bisa memaksakan perasaanmu.
Cukup jadi teman baik saja aku sudah senang, yang penting kita menjaga hubungan
baik.” Jelas Jongin.
“Uuhhh... tampaknya
Joing sekarang lebih dewasa.” Goda Yuki.
“Kau ini!! Ini semua
gara-gara kau!” ucap Jongin.
“Oh!! Jinjjayo?” ucap
Yuki.
Jongin pun mengantar
Yuki pulang kerumahnya, sesampainya Jongin langsung pulang.
~Author POV End~
~Minseok POV~
-=Diruang Makan=-
~Menjelang Hari Ulang
Tahun Minseok~
-=Di rumah Minseok=-
“Appa, 1 minggu lagi
aku berulang tahun. Boleh aku merayakannya?” tanya Minseok.
“Baiklah, siapa saja
yang akan kau undang?” tanya appa.
“Tentu saja
teman-temanku.” Ucap Minseok.
“Hyung, boleh aku
mengundang teman lamaku?” tanya Jongdae.
“Tentu saja.” Ucap
Minseok.
“Kalau begitu, appa
akan mengundang teman-teman lama appa juga.” Ucap Appa.
“Appa!! Tidak bisakah
kau tidak selalu menjadikan suatu acara sebagai ajang reoni?” tanya Minseok.
“Ya! Kau mengadakan
pesta juga pakai uang appa. Jadi, appa juga boleh mengundang teman-teman appa
donk?” ucap Appa.
“Hah.. sudahlah aku
tidak jadi merayakannya.” Jawab Minseok kesal.
“Lalu pestamu bagaimana?”
tanya appa.
“Aku akan mengajak
teman-temanku makan malam saja.” Ucap Minseok.
“Terserah kau kalau
begitu.” Ucap Appa.
“Arg... jinjja!!! Appa,
kau menyebalkan sekali. Andai saja ada ibu yang membelaku?” gerutu Minseok.
“Bisakah kau tidak
mengungkit ibumu?” tanya appa.
“Baiklah, baiklah,
mianhe!!” ucap Minseok dengan nada kesal.
Setelah makan aku kekamarku. Tapi ku pikir-pikir, akan
bagus jadinya bila di hari ulang tahunku appa dan eomma rujuk kembali. Itu akan
menjadi kado terindah bagiku. “tok tok tok!!”, “Masuk” jawabku.
“Oppa!!” ucap Yuki.
“Oh kau.. masuklah...!”
ucap Minseok.
“Oppa” ucap yuki sambil
memelukku dari belakang.
“Wae?? Kau sepertinya
senang sekali” ucapku.
“Aku punya hadiah
istimewa buatmu.” Ucap Yuki.
“Mwoga?” tanyaku.
“Aku akan memberikannya
saat kau ulang tahun.” Jawabku.
“Ania... berikan padaku
sekarang!!” pintaku.
“Ani.... aku ingin
membuatmu penasaran dulu.” Ucapku.
“Hei.. hei... sejak
kapan kau jadi begini. Geurae... akan ku nantikan.” Ucapku sambil mengacak-acak
rambut Yuki.
“Kalau begitu aku
keluar dulu, lanjutkan pekerjaanmu.” Ucap Yuki.
Hahh... sebenarnya aku ingin mengundang mereka semua,
teman-temanku, teman lama appa, juga eomma, aku berharap bisa melakukannya, dan
aku harap mereka rujuk.
To Be
Continued..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar