Ini FF EXO pertama aku. Main Castnya bisa kalian umpamakan kalian sendiri. Happy Reading ya...
RCL Ne
Khamsahamnida!!
Author : Syamsiah Chandrawati a.k.a Song Nana
Title : Ocean Love [Chapter 1]
Main Cast : Luhan EXO, Kim Yuki (Reader)
Other Cast : SJ, SNSD, SHINee, F(x), DBSK, BoA, Kangta.
Ocean Love
Author : Syamsiah Chandrawati a.k.a Song Nana
Main Cast : Luhan EXO, Kim Yuki (Reader)
Other Cast : SJ, SNSD, SHINee, F(x), DBSK, BoA,
Kangta.
Orang Tua
|
Anak
|
Park Jungsoo &
Kim Taeyeon
|
Park Minseok, Park
Jongdae, Park Yuki
|
Lee Sungmin & Lee
Sunkyu
|
Lee Baekhyun, Lee
Suho
|
Choi Siwon & Im
Yoon Ah
|
Choi Kris, Choi
Chanyeol, Choi Tao
|
Lee Donghae &
Jung Soyeon
|
Lee Taemin, Lee
Jongin
|
Lee Hyukjae & Kim
Hyoyeon
|
Lay Lee
|
Cho Kyuhyun & Seo
Joohyun
|
Cho Minho, Cho Luhan,
Cho Sehun
|
Kim Ryeowook &
Hwang Miyoung
|
Kim Kyungsoo
|
Kangta & BoA
|
Kang Sulli
|
CHAPER 1
~Author POV~
Pesawat dari Jepang yang mendarat di
bandara Seoul akhirnya tiba juga. Begitu pula dengan Minseok dan Luhan yang
tiba dari Jepang.
“Apakah Jongdae
menjemputmu?” tanya Luhan.
“Tentu dia akan
menjemputku. Bagaimana rencanamu saat ini? Apa yang akan kau lakukan sekarang?”
tanya Minseok kembali.
“Aku akan
membuat kejutan.” jawab Luhan dengan senyum jail.
“Kebiasaanmu itu
masih tidak berubah. Baiklah kalau begitu sepertinya kau sudah harus pergi? Aku
akan menunggu Jongdae.” ucap Minseok.
“Baiklah. Sampai
jumpa besok.” jawab Luhan.
Luhan pergi
kekantor ayah dan kakaknya membawa koper besar bawaannya. Setiba di sana dia
pergi ke receptionist.
~Author POV End~
~Luhan
POV~
“Permisi, apakah
manager Minho ada di ruangannya?” tanya Luhan.
“Tunggu sebentar,
dengan siapa?” tanya Recptionist.
“Aku adiknya.
Tapi tolong jangan katakan bahwa aku adiknya.” jawab Luhan.
“Baiklah. Tunggu
sebentar.” jawab receptionist.
Beberapa saat
kemudian.
“Manager Minho
ada di ruangannya, tuan.” ucap receptionist.
“Baik, terima
kasih.” ucap Luhan.
Luhan langsung
menemui kakaknya itu. Setiba di depan pintu dia pun mengetuk perlahan.
“Knock knock
knock!” ketuk Luhan.
“Masuk!” kata
Hyungnya dari dalam.
“Hyung!” ucap
Luhan perlahan sambil membuka pintu.
“Luhan!! Kau
sudah tiba? Kenapa tidak bilang, aku kan bisa menjemputmu.” kata Minho
“Aku kan bukan
anak kecil lagi dan aku tahu jalan pulang.” ucap Luhan.
“Ah... tunggu
sebentar.” ucap minho sambil mengangkat telepon. “Sekretaris Shin, apakah
Presdir ada di ruangannya?” tanya Minho.
“Ada, manager
Minho. Apakah Anda ingin bertemu dengan beliau?” tanya sekretaris Shin.
“Ne! Tolong
beritahu beliau.” jawab Minho.
“Baiklah, kau
sudah membuatku terkejut. Sekarang kita kejutkan appa!” ucap Minho pada Luhan.
“Itu memang
bagian dalam rencanaku.” ucap Luhan.
Mereka berduapun
pergi menemui appa mereka.
“Knock, Knock!”
ketuk Minho dan langsung masuk.
”Appa!!” ucap
Minho lembut.
“Sudah ku
bilang, kalau di kantor jangan memanggilku Appa!! Ada apa kau ingin bertemu
denganku?” tanya Kyuhyun Appa.
“Appa, lihat
siapa yang datang!” ucap Minho
“Luhan!! Kapan
kau tiba?” tanya Kyuhyun appa terkejut sambil menoleh ke arah Luhan.
“Baru saja
appa!” jawab Luhan.
“Apa ummamu
sudah tahu?” tanya Kyuhyun appa.
“Tidak, umma
belum tahu.” Jawab Luhan.
“Oh... appa tahu
rencanamu. Kalau begitu kau pulang dengna Hyungmu saja.” kata Kyuhyun appa.
“Baiklah. Aku
akan menunggu hyung dan pulang bersama.” jawab Luhan.
Luhan dan Minho
pun kembali ke ruangan Minho dan Luhan menunggu di sana. Setelah beberapa saat
akhirnya mereka pulang.
Sesampai
Dirumah.
“Umma kami pulang!” kata Minho
“Kau sudah
pulang Minho? Oh... Lu han, kau sudah pulang?” tanya Joohyun umma.
“Ne umma.” jawab
Luhan
“Kenapa kau
tidak bilang pada umma kalau hari ini kau pulang? Kalau umma tahu, umma dan
Sehun kan bisa menjemputmu daripada mengganggu pekerjaan kakakmu?” ucap Joohyun umma.
“Umma.... tadi
itu aku yang pergi ke kantor kakak.” jawab Luhan lembut.
“Apa kau sudah
bertemu ayahmu?” tanya Joohyun umma.
“Ne, ayah bilang
akan pulang malam.” jawab Luhan.
“Umma sudah
tahu. Sudah, kalian berdua ganti baju sana! Umma akan siapkan makan malam.” ucap
Joohyun umma.
“Ne” jawab Minho
dan Luhan.
Joohyun umma pun
menyiapkan makan malam untuk ketiga anaknya. Setelah selesai, Joohyun umma pun
memanggil anak-anaknya.
“Cho Minho, Cho
Luhan, Cho Sehun, ayo turun! Makan malam sudah siap.” panggil Joohyun Umma.
“Ne Umma!!”
jawab ketiga anaknya.
Mereka
bertiga-pun turun. Sehun yang tidak tahu hyung-nya sudah datang dari Jepang,
terkejut ketika melihat hyung-nya.
“HYUNG!!! Kau sudah
datang? Kenapa tidak bilang padaku?” teriak Sehun sambil memeluk Luhan.
“Aku ingin
membuat kejutan untukmu” jawab Luhan
“Sudah nanti
saja kangen-kangenannya. Ayo makan dulu!” ucap Joohyun Umma.
Merekapun makan
malam bersama.
“Minho,
bagaimana pekerjaanmu?” tanya Joohyun umma.” jawab Minho.
“Kau Luhan,
bagaimana shootingmu?” tanya Joohyun umma.
“Berjalan lancar
umma.” jawab Luhan.
“Dan Sehun,
bagaimana sekolahmu?” tanya Joohyun umma.
“Baik-baik saja
umma.” jawab Sehun.
“Kau tidak
membuat masalah kan saat tidak ada hyungmu?” tanya joohyun umma.
“Ummmaaa... aku
tidak berbuat apapun.” jawab Sehun.
“Syukurlah kalau
begitu.” ucap Joohyun Umma.
Selesai makan
malam, Sehun yang sangat merindukan Hyung-nya langsung ke kamar Luhan untuk
melepas rindu.
“Hyung, bagaimana
shooting iklannya?” tanya Sehun.
“Berjalan
lancar.” Jawab Luhan.
“Apakah
Minseok-hyung juga sudah pulang?” tanya Sehun
“Tentu saja,
tadi aku mampir ke kantor appa dan Minho hyung, jadi kami berpisah di tengah
perjalanan.” jawab Luhan.
“Hyung, apa ini?”
tanya Sehun sambil mengambil sebuah botol berisi kertas dalam koper Luhan.
“Berikan padaku!
Aku menemukannya di tepi pantai pasifik kemarin.” jawab Luhan.
“Boleh aku
membacanya?” tanya Sehun.
“Kau ini,
berikan padaku! Jangan baca ini tanpa izinku, bahkan aku pun belum membacanya.”
jawab Luhan.
“Baiklah...
kalau begitu turunlah selesai merapikan barang.” ucap Sehun agak marah.
“Neee!” jawab
Luhan.
Sehun-pun turun,
dan Luhan teringat dengan botol yang ia temukan. Diapun membuka tutup botolnya
dan membaca tulisan yang ada di selembar kertas di dalam botol tersebut.
Umma,
kenapa kau memaksaku memilih pilihan ini?
Aku
tahu kau selalu ingin melihatku bernyayi.
Tapi
haruskah aku pergi meninggalkanmu sendiri?
Kau
yang tersakiti, tapi kau malah menyerahkan aku pada orang yang telah
menyakitimu.
Aku
akan pergi, tapi aku tak akan semudah itu menemuinya.
Maafkan
aku umma, tapi aku berjanji akan membuatnya menyesal telah membuatmu sakit.
Aku
pergi umma!!
Jaga
dirimu baik-baik!!
Aku
akan kembali jika aku sudah mencapai tujuanku dan sudah bisa bernyanyi dengan
bebas!!
Saranghaeyeo!
K.Y.K (ゆき)
“Siapa yang
membuat surat seperti ini dan membuangnya ke laut? Menggunakan cara lama
seperti ini untuk menyampaikan isi hati. Tidak ku sangka masih ada yang
menggunakan cara seperti ini. Oh... ada selembar foto. Seorang gadis, siapa
dia??” gerutu Luhan sendirian.
Luhan menyimpan
foto yang ia temukan, dan dia memasukkan kembali kertasnya kedalam botol dan ia
menyimpannya baik-baik agar Sehun tidak bisa menemukannya. Kemudian ia pun segera
turun.
~Luhan POV End~
~Author POV~
Luhan tidak memikirkan hal itu lagi,
tapi dia tetap akan menyimpan barang yang ia temukan. Setelah 2 minggu tidak
pergi sekolah, akhirnya dia menjalani aktivitas seperti biasanya. Dia berangkat
sekolah bersama adiknya, Sehun.
Dia adalah member dari sekelompok
pria paling berpengaruh di sekolahnya. Setiba di sekolah dia akan di kerumuni
banyak wanita maupun pria karena dia berasal dari Up Class, kelas dimana
orang-orang berbakat dan berpengaruh tinggal. Setiba di kelas dia yang duduk
bersama Minseok langsung disodori beberapa pertanyaan oleh teman sekelasnya.
“Luhan, Minseok,
apa kalian sudah mendengar berita baru?” tanya Ki Joon.
“Berita apa?”
tanya Minseok.
“Seorang murid
baru dari Jepang akan tiba nanti.” jawab Ki Joon.
“Dari Jepang?
Apa kau serius?” tanya Luhan.
“Ne... apa
kalian tidak tahu??? Wah... padahal kalian berdua kan baru tiba dari Jepang.
Atau mungkin dia datang ke Korea karena telah melihat kalian di Jepang.”
Jawab Ki Joon.
“Siapa namanya?”
tanya Luhan.
“Mana aku
tahu....” jawab Ki Joon.
Seluruh kelas
gempar menunggu kedatangan gadis Jepang itu.
~Ruang Kepala
Sekolah~
“Hyung, kenapa
tiba-tiba memanggilku?” tanya Wakil kepala sekolah Shin.
“Apa kau tidak
dengar berita bahwa siswi dari Jepang itu akan segera datang?” jawab Kepala
sekolah Park.
“Knock.. Knock..
Knock.”
“Masuk!” ucap
kepala sekolah Park.
Siswi baru itu
membuka pintu perlahan.
“Kau sudah
datang. Aku adalah kepala sekolah sekolah ini, namaku Park Jungsoo.” sambut Kepala
Sekolah Park.
“Namaku Kim Yuki.”
ucap murid baru tersebut.
Kepala sekolah
Park terdiam sejenak.
“Maaf kepala
sekolah, apakah ada yang aneh denganku? Mengapa bapak melihatku seperti itu?”
tanya Yuki.
“Ah... tidak,
maafkan aku. Hanya saja kau mengingatkanku dengan seseorang yang ku kenal.” jawab
Kepala sekolah Park
“Benarkah?”
tanya Yuki.
“Ah..
Perkenalkan, ini wakil kepala sekolah Shin Donghae, dia akan mengantarmu
mengenalkan sekolah ini.” ucap Kepala Sekolah Park.
“Baik!” ucap
Yuki.
Wakil Kepala
Sekolah Shin mengantar Yuki untuk berkeliling. Beliau memperkenalkan satu demi
satu ruangan dengan sabarnnya dan yukipun mencatat apa yang perlu ia catat. Tak
terasa dua jam telah berlalu, lantai dasar hingga lantai teratas-pun sudah ia
kunjungi.
“Yuki, Bapak
sudah mengenalkanmu pada sekolah ini. Bapak harap kau bisa nyaman tinggal di
sini.” ucap Wakil Kepala Sekolah Shin.
“Gomapseumnida,
songsengnim.” ucap Yuki.
“Untuk hari ini
hanya perkenalan sekolah saja. Jika kau ingin berjalan-jalan untuk lebih
mengenal sekolah ini silahkan saja. Ah..
jangan lupa, besok kau harus bersiap untuk mengikuti tees kedua yang
lebih spesifik lagi. Datanglah ke tempat pertunjukan sekolah besok begitu kau
datang, jam 08.00 kami akan memulai dan seluruh murid sekolah ini akan melihat
penampilanmu, dan ini juga untuk menentukan di mana kelasmu.” ucap Wakil Kepala
Sekolah Shin.
“Ne,
Songsengnim.” Jawab Yuki.
Yuki berjalan-jalan sendiri
mengelilingi sekolah barunya. “Brak...” tiba-tiba seseorang menabraknya.
“Mianhamnida!”
ucap gadis itu.
“Aku baik-baik
saja.” jawab Yuki.
“Ah... tunggu
sebentar, aku akan ke toilet.” ucap gadis itu.
-=Beberapa Menit
Kemudian=-
“Ah... maafkan
aku membuatmu menunggu.” ucap gadis itu sekeluarnya dari toilet.
“Tidak apa-apa.”
ucap Yuki.
“Joneun Oh
Hyunji imnida.” ucap gadis itu.
“Kim Yuki
imnida.” jawab Yuki.
“Kau murid
pindahan dari Jepang itu kan?” tanya Hyunji.
“Ne.” jawab Yuki
“Kenapa bahasa
Koreamu begitu bagus?” tanya Hyunji.
“Ayah dan ibuku
adalah orang Korea.” jawab Yuki.
“Jinjja? Apa
mereka juga datang kemari?” tanya Hyunji.
“Tidak, sejak
aku masih belum dilahirkan mereka sudah berpisah, lalu ummaku pindah ke Jepang
dan tak pernah bertemu lagi dengan appa. Umma tidak ikut bersamaku ke Korea.” jawab
Yuki.
“Mianhe, karena
telah bertanya pertanyaan yang salah.” ucap Hyunji.
“Tidak apa-apa,
aku sudah melupakannnya.” jawab Yuki.
“Arasseo... aku
murid dari Up class. Apa kau besok akan menjalani tes?” tanya Hyunji.
“Ne.” jawab Yuki.
“Jinjja..?
Fighting!” ucap Hyunji.
“Gomapseumnida.
Mmm kau bilang kau dari up class?” tanya Yuki bingung.
“Ne, sekolah
kita terbagi atas 3 lantai, lantai dasar disebut Round class, mereka adalah
kategori murid-murid yang masih rendah skillnya, middle class adalah di lantai
dua, untuk murid-murid yang telah menemukan bakatnya dan mengasah bakat mereka,
dan Up class adalah untuk murid-murid yang telah mencapai tingkat puncak,
pematangan, juga bisa debut. Sebelum mencapai Up class, kau takkan bisa debut.”
jelas Hyunji.
“Ah...
arasseo...” jawab Yuki.
Bell berbunyi
menandakan istirahat bagi siswa SM Art High School. Semua murid berlarian
seakan-akan mengejar sesuatu yang sangat penting.
“Kenapa mereka
berlarian seperti itu?” tanya Yuki.
“Kau belum tahu?
Seperti inilah suasana sekolah saat waktu luang.” jawab Hyunji.
“Apa yang mereka
kejar?” tanya Yuki.
“Mereka berlari
untuk menghampiri Flower Boy sekolah ini, mereka adalah EXO. Kau ingin tahu,
ayo ikut aku!” ajak Hyunji smbari menggandeng lengan Yuki.
Mereka juga
berlari mengikuti kerumunan siswa lainnya untuk menunggu EXO dan melihat EXO
pergi ke kantin.
“Ah... itu mereka
keluar. Kau tahu kedua belas membernya adalah anak dari boyband dan girlband
legendaris Korea yang dulu mengalami cinta lokasi. Yang berada di garis depan
itu adalah Kris-oppa, Chanyeol-oppa, dan Tao-oppa, mereka bertiga adalah putra
dari Choi Siwon dari Super Junior dan Im Yoon Ah (Yoona) dari SNSD. Di garis
kedua itu ada Luhan-oppa, Sehun-oppa, dan Jong In-oppa. Luhan-oppa dan
Sehun-oppa adalah putra kedua dan ketiga sari Kyuhyun Super Junior dan Seo
Joohyun SNSD, putra pertama mereka adalah Minho-oppa, dia sekarang bekerja di
perusahaan ayahnya. Jong In oppa adalah putra kedua dari Donghae Super Junior
dan Sooyeon (Jessica) SNSD, putra pertama mereka adalah Taemin-oppa, dia juga
tampan. Sekarang ini dia sedang kuliah kedokteran di Universitas Seoul. Di
garis ketiga ada Trio Vocal yaitu Jong Dae-oppa, Baekhyun-oppa, dan
Kyungsoo-oppa, dan garis terakhir ada Minseok-oppa, Suho-oppa, dan Lay-oppa.
Jongdae dan Minseok-oppa adalah putra dari kepala sekolah. Baekhyun-oppa,
Suho-oppa adalah putra dari Sungmin Super Junior dan Sunkyu SNSD. Lay-oppa
adalah putra dari Eunhyuk Super Junior dan Hyoyeon SNSD. Kyungsoo oppa adalah
putra dari Ryeowook Super Junior dan Tiffany SNSD. Kini orang tua mereka telah
sukses dengan usahanya masing-masing setelah Super Junior dan SNSD berakhir.” jelas
Hyunji.
“Minseok-oppa??”
tanya Yuki bingung.
“Ne, kau kenal
dia?” tanya kembali Hyunji.
“A.. ania...
sepertinya aku pernah mendengar namanya.” Jawab Yuki.
“Ara... kau
pasti pernah mendengarnya. Beberapa hari yang lalu dia menjalani beberapa
shooting iklan di Jepang bersama Luhan-oppa.” ucap Hyunji.
“Jinjjayo??”tanya
Yuki.
“Ne!!” ucap
Hyunji.
Ketika Hyunji
berbalik dan akan kembali, entah mengapa Yuki masih terdiam menatap member EXO.
Tak di sengaja Minseok bertemu mata dengannya. Yuki langsung memalingkan
wajahnya seketika. ”Wae geurae?” tanya Hyunji. “Ania, kajja!” jawab Yuki.
Tak terasa bell untuk masuk kelaspun
berbunyi. Hyunji-pun juga harus masuk kelas. Yuki tiba-tiba pergi menelusuri
lantai tiga dimana EXO belajar. Dia mengamati dari jauh satu per satu member
EXO dari luar di kelas mereka masing-masing. Kemudian dia berlari ke suatu
tempat. Dia berlari ke perpustakaan. Dia mencoba untuk mencari riwayat member
EXO. Dia berusaha keras untuk menemukannya. Ternyata ia tak menemukannya.
Bell
pulangpun berbunyi. Setelah lelah mencari, akhirnya dia memutuskan untuk
pulang. Dia pun pulang sendiri dengan berjalan kaki dan dia masih mencoba untuk
menghafal jalan. Tiba-tiba seseorang mengambil tangan kanannya dan berdiri di
depannya.
“Apa yang akan
kau lakukan di tempat ini?” tanya lelaki itu.
To
be Continue...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar