Senin, 30 Juni 2014

OCEAN LOVE (Chapter 1)


Ini FF EXO pertama aku. Main Castnya bisa kalian umpamakan kalian sendiri. Happy Reading ya...
RCL Ne
Khamsahamnida!!

Author : Syamsiah Chandrawati a.k.a Song Nana
Title : Ocean Love [Chapter 1]
Main Cast : Luhan EXO, Kim Yuki (Reader)
Other Cast : SJ, SNSD, SHINee, F(x), DBSK, BoA, Kangta.



­ Ocean Love

Author                   : Syamsiah Chandrawati a.k.a Song Nana
Main Cast        : Luhan EXO, Kim Yuki (Reader)
Other Cast       : SJ, SNSD, SHINee, F(x), DBSK, BoA, Kangta.

Orang Tua
Anak
Park Jungsoo & Kim Taeyeon
Park Minseok, Park Jongdae, Park Yuki
Lee Sungmin & Lee Sunkyu
Lee Baekhyun, Lee Suho
Choi Siwon & Im Yoon Ah
Choi Kris, Choi Chanyeol, Choi Tao
Lee Donghae & Jung Soyeon
Lee Taemin, Lee Jongin
Lee Hyukjae & Kim Hyoyeon
Lay Lee
Cho Kyuhyun & Seo Joohyun
Cho Minho, Cho Luhan, Cho Sehun
Kim Ryeowook & Hwang Miyoung
Kim Kyungsoo
Kangta & BoA
Kang Sulli

CHAPER 1
 
~Author POV~
            Pesawat dari Jepang yang mendarat di bandara Seoul akhirnya tiba juga. Begitu pula dengan Minseok dan Luhan yang tiba dari Jepang.
“Apakah Jongdae menjemputmu?” tanya Luhan.
“Tentu dia akan menjemputku. Bagaimana rencanamu saat ini? Apa yang akan kau lakukan sekarang?” tanya Minseok kembali.
“Aku akan membuat kejutan.” jawab Luhan dengan senyum jail.
“Kebiasaanmu itu masih tidak berubah. Baiklah kalau begitu sepertinya kau sudah harus pergi? Aku akan menunggu Jongdae.” ucap Minseok.
“Baiklah. Sampai jumpa besok.” jawab Luhan.
Luhan pergi kekantor ayah dan kakaknya membawa koper besar bawaannya. Setiba di sana dia pergi ke receptionist.
~Author POV End~
~Luhan POV~

“Permisi, apakah manager Minho ada di ruangannya?” tanya Luhan.
“Tunggu sebentar, dengan siapa?” tanya Recptionist.
“Aku adiknya. Tapi tolong jangan katakan bahwa aku adiknya.” jawab Luhan.
“Baiklah. Tunggu sebentar.” jawab receptionist.
Beberapa saat kemudian.
“Manager Minho ada di ruangannya, tuan.” ucap receptionist.
“Baik, terima kasih.” ucap Luhan.
Luhan langsung menemui kakaknya itu. Setiba di depan pintu dia pun mengetuk perlahan.
“Knock knock knock!” ketuk Luhan.
“Masuk!” kata Hyungnya dari dalam.
“Hyung!” ucap Luhan perlahan sambil membuka pintu.
“Luhan!! Kau sudah tiba? Kenapa tidak bilang, aku kan bisa menjemputmu.” kata Minho
“Aku kan bukan anak kecil lagi dan aku tahu jalan pulang.” ucap Luhan.
“Ah... tunggu sebentar.” ucap minho sambil mengangkat telepon. “Sekretaris Shin, apakah Presdir ada di ruangannya?” tanya Minho.
“Ada, manager Minho. Apakah Anda ingin bertemu dengan beliau?” tanya sekretaris Shin.
“Ne! Tolong beritahu beliau.” jawab Minho.
“Baiklah, kau sudah membuatku terkejut. Sekarang kita kejutkan appa!” ucap Minho pada Luhan.
“Itu memang bagian dalam rencanaku.” ucap Luhan.
Mereka berduapun pergi menemui appa mereka.
“Knock, Knock!” ketuk Minho dan langsung masuk.
”Appa!!” ucap Minho lembut.
“Sudah ku bilang, kalau di kantor jangan memanggilku Appa!! Ada apa kau ingin bertemu denganku?” tanya Kyuhyun Appa.
“Appa, lihat siapa yang datang!” ucap Minho
“Luhan!! Kapan kau tiba?” tanya Kyuhyun appa terkejut sambil menoleh ke arah Luhan.
“Baru saja appa!” jawab Luhan.
“Apa ummamu sudah tahu?” tanya Kyuhyun appa.
“Tidak, umma belum tahu.” Jawab Luhan.
“Oh... appa tahu rencanamu. Kalau begitu kau pulang dengna Hyungmu saja.” kata Kyuhyun appa.
“Baiklah. Aku akan menunggu hyung dan pulang bersama.” jawab Luhan.
Luhan dan Minho pun kembali ke ruangan Minho dan Luhan menunggu di sana. Setelah beberapa saat akhirnya mereka pulang.
Sesampai Dirumah.
 “Umma kami pulang!” kata Minho
“Kau sudah pulang Minho? Oh... Lu han, kau sudah pulang?” tanya Joohyun umma.
“Ne umma.” jawab Luhan
“Kenapa kau tidak bilang pada umma kalau hari ini kau pulang? Kalau umma tahu, umma dan Sehun kan bisa menjemputmu daripada mengganggu pekerjaan kakakmu?”  ucap Joohyun umma.
“Umma.... tadi itu aku yang pergi ke kantor kakak.” jawab Luhan lembut.
“Apa kau sudah bertemu ayahmu?” tanya Joohyun umma.
“Ne, ayah bilang akan pulang malam.” jawab Luhan.
“Umma sudah tahu. Sudah, kalian berdua ganti baju sana! Umma akan siapkan makan malam.” ucap Joohyun umma.
“Ne” jawab Minho dan Luhan.
Joohyun umma pun menyiapkan makan malam untuk ketiga anaknya. Setelah selesai, Joohyun umma pun memanggil anak-anaknya.
“Cho Minho, Cho Luhan, Cho Sehun, ayo turun! Makan malam sudah siap.” panggil Joohyun Umma.
“Ne Umma!!” jawab ketiga anaknya.
Mereka bertiga-pun turun. Sehun yang tidak tahu hyung-nya sudah datang dari Jepang, terkejut ketika melihat hyung-nya.
“HYUNG!!! Kau sudah datang? Kenapa tidak bilang padaku?” teriak Sehun sambil memeluk Luhan.
“Aku ingin membuat kejutan untukmu” jawab Luhan
“Sudah nanti saja kangen-kangenannya. Ayo makan dulu!” ucap Joohyun Umma.
Merekapun makan malam bersama.
“Minho, bagaimana pekerjaanmu?” tanya Joohyun umma.” jawab Minho.
“Kau Luhan, bagaimana shootingmu?” tanya Joohyun umma.
“Berjalan lancar umma.” jawab Luhan.
“Dan Sehun, bagaimana sekolahmu?” tanya Joohyun umma.
“Baik-baik saja umma.” jawab Sehun.
“Kau tidak membuat masalah kan saat tidak ada hyungmu?” tanya joohyun umma.
“Ummmaaa... aku tidak berbuat apapun.” jawab Sehun.
“Syukurlah kalau begitu.” ucap Joohyun Umma.
Selesai makan malam, Sehun yang sangat merindukan Hyung-nya langsung ke kamar Luhan untuk melepas rindu.
“Hyung, bagaimana shooting iklannya?” tanya Sehun.
“Berjalan lancar.” Jawab Luhan.
“Apakah Minseok-hyung juga sudah pulang?” tanya Sehun
“Tentu saja, tadi aku mampir ke kantor appa dan Minho hyung, jadi kami berpisah di tengah perjalanan.” jawab Luhan.
“Hyung, apa ini?” tanya Sehun sambil mengambil sebuah botol berisi kertas dalam koper Luhan.
“Berikan padaku! Aku menemukannya di tepi pantai pasifik kemarin.” jawab Luhan.
“Boleh aku membacanya?” tanya Sehun.
“Kau ini, berikan padaku! Jangan baca ini tanpa izinku, bahkan aku pun belum membacanya.” jawab Luhan.
“Baiklah... kalau begitu turunlah selesai merapikan barang.” ucap Sehun agak marah.
“Neee!” jawab Luhan.
Sehun-pun turun, dan Luhan teringat dengan botol yang ia temukan. Diapun membuka tutup botolnya dan membaca tulisan yang ada di selembar kertas di dalam botol tersebut.
Umma, kenapa kau memaksaku memilih pilihan ini?
Aku tahu kau selalu ingin melihatku bernyayi.
Tapi haruskah aku pergi meninggalkanmu sendiri?
Kau yang tersakiti, tapi kau malah menyerahkan aku pada orang yang telah menyakitimu.
Aku akan pergi, tapi aku tak akan semudah itu menemuinya.
Maafkan aku umma, tapi aku berjanji akan membuatnya menyesal telah membuatmu sakit.
Aku pergi umma!!
Jaga dirimu baik-baik!!
Aku akan kembali jika aku sudah mencapai tujuanku dan sudah bisa bernyanyi dengan bebas!!
Saranghaeyeo!
K.Y.K (ゆき)

“Siapa yang membuat surat seperti ini dan membuangnya ke laut? Menggunakan cara lama seperti ini untuk menyampaikan isi hati. Tidak ku sangka masih ada yang menggunakan cara seperti ini. Oh... ada selembar foto. Seorang gadis, siapa dia??” gerutu Luhan sendirian.
Luhan menyimpan foto yang ia temukan, dan dia memasukkan kembali kertasnya kedalam botol dan ia menyimpannya baik-baik agar Sehun tidak bisa menemukannya. Kemudian ia pun segera turun.
~Luhan POV End~
~Author POV~
            Luhan tidak memikirkan hal itu lagi, tapi dia tetap akan menyimpan barang yang ia temukan. Setelah 2 minggu tidak pergi sekolah, akhirnya dia menjalani aktivitas seperti biasanya. Dia berangkat sekolah bersama adiknya, Sehun.
            Dia adalah member dari sekelompok pria paling berpengaruh di sekolahnya. Setiba di sekolah dia akan di kerumuni banyak wanita maupun pria karena dia berasal dari Up Class, kelas dimana orang-orang berbakat dan berpengaruh tinggal. Setiba di kelas dia yang duduk bersama Minseok langsung disodori beberapa pertanyaan oleh teman sekelasnya.
“Luhan, Minseok, apa kalian sudah mendengar berita baru?” tanya Ki Joon.
“Berita apa?” tanya Minseok.
“Seorang murid baru dari Jepang akan tiba nanti.” jawab Ki Joon.
“Dari Jepang? Apa kau serius?” tanya Luhan.
“Ne... apa kalian tidak tahu??? Wah... padahal kalian berdua kan baru tiba dari Jepang. Atau mungkin dia datang ke Korea karena telah melihat kalian di Jepang.” Jawab  Ki Joon.
“Siapa namanya?” tanya Luhan.
“Mana aku tahu....” jawab Ki Joon.
Seluruh kelas gempar menunggu kedatangan gadis Jepang itu.
~Ruang Kepala Sekolah~
“Hyung, kenapa tiba-tiba memanggilku?” tanya Wakil kepala sekolah Shin.
“Apa kau tidak dengar berita bahwa siswi dari Jepang itu akan segera datang?” jawab Kepala sekolah Park.
“Knock.. Knock.. Knock.”
“Masuk!” ucap kepala sekolah Park.
Siswi baru itu membuka pintu perlahan.
“Kau sudah datang. Aku adalah kepala sekolah sekolah ini, namaku Park Jungsoo.” sambut Kepala Sekolah Park.
“Namaku Kim Yuki.” ucap murid baru tersebut.
Kepala sekolah Park terdiam sejenak.
“Maaf kepala sekolah, apakah ada yang aneh denganku? Mengapa bapak melihatku seperti itu?” tanya Yuki.
“Ah... tidak, maafkan aku. Hanya saja kau mengingatkanku dengan seseorang yang ku kenal.” jawab Kepala sekolah Park
“Benarkah?” tanya Yuki.
“Ah.. Perkenalkan, ini wakil kepala sekolah Shin Donghae, dia akan mengantarmu mengenalkan sekolah ini.” ucap Kepala Sekolah Park.
“Baik!” ucap Yuki.
Wakil Kepala Sekolah Shin mengantar Yuki untuk berkeliling. Beliau memperkenalkan satu demi satu ruangan dengan sabarnnya dan yukipun mencatat apa yang perlu ia catat. Tak terasa dua jam telah berlalu, lantai dasar hingga lantai teratas-pun sudah ia kunjungi.
“Yuki, Bapak sudah mengenalkanmu pada sekolah ini. Bapak harap kau bisa nyaman tinggal di sini.” ucap Wakil Kepala Sekolah Shin.
“Gomapseumnida, songsengnim.” ucap Yuki.
“Untuk hari ini hanya perkenalan sekolah saja. Jika kau ingin berjalan-jalan untuk lebih mengenal sekolah ini silahkan saja. Ah..  jangan lupa, besok kau harus bersiap untuk mengikuti tees kedua yang lebih spesifik lagi. Datanglah ke tempat pertunjukan sekolah besok begitu kau datang, jam 08.00 kami akan memulai dan seluruh murid sekolah ini akan melihat penampilanmu, dan ini juga untuk menentukan di mana kelasmu.” ucap Wakil Kepala Sekolah Shin.
“Ne, Songsengnim.” Jawab Yuki.
            Yuki berjalan-jalan sendiri mengelilingi sekolah barunya. “Brak...” tiba-tiba seseorang menabraknya.
“Mianhamnida!” ucap gadis itu.
“Aku baik-baik saja.” jawab Yuki.
“Ah... tunggu sebentar, aku akan ke toilet.” ucap gadis itu.
-=Beberapa Menit Kemudian=-
“Ah... maafkan aku membuatmu menunggu.” ucap gadis itu sekeluarnya dari toilet.
“Tidak apa-apa.” ucap Yuki.
“Joneun Oh Hyunji imnida.” ucap gadis itu.
“Kim Yuki imnida.” jawab Yuki.
“Kau murid pindahan dari Jepang itu kan?” tanya Hyunji.
“Ne.” jawab Yuki
“Kenapa bahasa Koreamu begitu bagus?” tanya Hyunji.
“Ayah dan ibuku adalah orang Korea.” jawab Yuki.
“Jinjja? Apa mereka juga datang kemari?” tanya Hyunji.
“Tidak, sejak aku masih belum dilahirkan mereka sudah berpisah, lalu ummaku pindah ke Jepang dan tak pernah bertemu lagi dengan appa. Umma tidak ikut bersamaku ke Korea.” jawab Yuki.
“Mianhe, karena telah bertanya pertanyaan yang salah.” ucap Hyunji.
“Tidak apa-apa, aku sudah melupakannnya.” jawab Yuki.
“Arasseo... aku murid dari Up class. Apa kau besok akan menjalani tes?” tanya Hyunji.
“Ne.” jawab Yuki.
“Jinjja..? Fighting!” ucap Hyunji.
“Gomapseumnida. Mmm kau bilang kau dari up class?” tanya Yuki bingung.
“Ne, sekolah kita terbagi atas 3 lantai, lantai dasar disebut Round class, mereka adalah kategori murid-murid yang masih rendah skillnya, middle class adalah di lantai dua, untuk murid-murid yang telah menemukan bakatnya dan mengasah bakat mereka, dan Up class adalah untuk murid-murid yang telah mencapai tingkat puncak, pematangan, juga bisa debut. Sebelum mencapai Up class, kau takkan bisa debut.” jelas Hyunji.
“Ah... arasseo...” jawab Yuki.
Bell berbunyi menandakan istirahat bagi siswa SM Art High School. Semua murid berlarian seakan-akan mengejar sesuatu yang sangat penting.
“Kenapa mereka berlarian seperti itu?” tanya Yuki.
“Kau belum tahu? Seperti inilah suasana sekolah saat waktu luang.” jawab Hyunji.
“Apa yang mereka kejar?” tanya Yuki.
“Mereka berlari untuk menghampiri Flower Boy sekolah ini, mereka adalah EXO. Kau ingin tahu, ayo ikut aku!” ajak Hyunji smbari menggandeng lengan Yuki.
Mereka juga berlari mengikuti kerumunan siswa lainnya untuk menunggu EXO dan melihat EXO pergi ke kantin.
“Ah... itu mereka keluar. Kau tahu kedua belas membernya adalah anak dari boyband dan girlband legendaris Korea yang dulu mengalami cinta lokasi. Yang berada di garis depan itu adalah Kris-oppa, Chanyeol-oppa, dan Tao-oppa, mereka bertiga adalah putra dari Choi Siwon dari Super Junior dan Im Yoon Ah (Yoona) dari SNSD. Di garis kedua itu ada Luhan-oppa, Sehun-oppa, dan Jong In-oppa. Luhan-oppa dan Sehun-oppa adalah putra kedua dan ketiga sari Kyuhyun Super Junior dan Seo Joohyun SNSD, putra pertama mereka adalah Minho-oppa, dia sekarang bekerja di perusahaan ayahnya. Jong In oppa adalah putra kedua dari Donghae Super Junior dan Sooyeon (Jessica) SNSD, putra pertama mereka adalah Taemin-oppa, dia juga tampan. Sekarang ini dia sedang kuliah kedokteran di Universitas Seoul. Di garis ketiga ada Trio Vocal yaitu Jong Dae-oppa, Baekhyun-oppa, dan Kyungsoo-oppa, dan garis terakhir ada Minseok-oppa, Suho-oppa, dan Lay-oppa. Jongdae dan Minseok-oppa adalah putra dari kepala sekolah. Baekhyun-oppa, Suho-oppa adalah putra dari Sungmin Super Junior dan Sunkyu SNSD. Lay-oppa adalah putra dari Eunhyuk Super Junior dan Hyoyeon SNSD. Kyungsoo oppa adalah putra dari Ryeowook Super Junior dan Tiffany SNSD. Kini orang tua mereka telah sukses dengan usahanya masing-masing setelah Super Junior dan SNSD berakhir.” jelas Hyunji.
“Minseok-oppa??” tanya Yuki bingung.
“Ne, kau kenal dia?” tanya kembali Hyunji.
“A.. ania... sepertinya aku pernah mendengar namanya.” Jawab Yuki.
“Ara... kau pasti pernah mendengarnya. Beberapa hari yang lalu dia menjalani beberapa shooting iklan di Jepang bersama Luhan-oppa.” ucap Hyunji.
“Jinjjayo??”tanya Yuki.
“Ne!!” ucap Hyunji.
Ketika Hyunji berbalik dan akan kembali, entah mengapa Yuki masih terdiam menatap member EXO. Tak di sengaja Minseok bertemu mata dengannya. Yuki langsung memalingkan wajahnya seketika. ”Wae geurae?” tanya Hyunji. “Ania, kajja!” jawab Yuki.
            Tak terasa bell untuk masuk kelaspun berbunyi. Hyunji-pun juga harus masuk kelas. Yuki tiba-tiba pergi menelusuri lantai tiga dimana EXO belajar. Dia mengamati dari jauh satu per satu member EXO dari luar di kelas mereka masing-masing. Kemudian dia berlari ke suatu tempat. Dia berlari ke perpustakaan. Dia mencoba untuk mencari riwayat member EXO. Dia berusaha keras untuk menemukannya. Ternyata ia tak menemukannya.
Bell pulangpun berbunyi. Setelah lelah mencari, akhirnya dia memutuskan untuk pulang. Dia pun pulang sendiri dengan berjalan kaki dan dia masih mencoba untuk menghafal jalan. Tiba-tiba seseorang mengambil tangan kanannya dan berdiri di depannya.
“Apa yang akan kau lakukan di tempat ini?” tanya lelaki itu.

To be Continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar