Senin, 30 Juni 2014

TRUE LOVE (PART 2)



True Love






~PART 2~
Sebenarnya Woohyun melihat ketika Woori pingsan tapi dia pura-pura tidak menghiraukannya. Setelah Hyemi memanggilnya, akhirnya dia keluar dari air dan mendekat ke Woori. Woohyun memegang kening Woori untuk pertama kalinya.
“Panasnya tinggi sekali.” ucap Woohyun terkejut.
Dengan muka cemas dan khawatir Woohyun menggendong Woori dan mengantarnya ke ruang kesehatan bersama Hyemi.
Setelah dokter memeriksanya dia mengizinkan Woohyun dan Hyemi untuk masuk. Tapi Woori masih belum sadarkan diri. Tak lama Hyemi mengatakan kalau dia harus segera pulang karena ada urusan, dan dia memohon pada Woohyun untuk mengantarnya pulang. Woohyun menunggu Woori tersadar sambil memandangi wajah Woori yang pucat.
~Woori POV End~
~Woohyun POV~
            Kenapa aku mau untuk menjaga dan mengantar pulang gadis menyebalkan ini. Perasaan apa ini? Ho... dia menangis??? Kenapa dia menangis?? (Woori menyebut nama Daehyun dengan pelan). Apa dia mengatakan sesuatu? Dia bilang Daehyun? Siapa Daehyun? Hemm... gadis ini memiliki sisi lain yang berbeda dari yang ku kenal selama ini.
            Woohyun pun menghapus air mata Woori dan perlahan mulai memegang tangan Woori. “Ah... apa ini?? Kenapa aku memegang tangannya?” ucap Woohyun dalam hati. Saat akan melepas tangannya tiba-tiba Woori semakin menggenggam tangan Woohyun. “Jangan pergi!” ucap Woori. Woohyun terkejut dan bingung, jadi dia membiarkan tangannya di genggam erat oleh Woori. “Apa dia bermimpi?” tanya Woohyun dalam hati. Akhirnya setelah menunggu dengan sabar hingga tertidur sejenak sambil tetap menggenggam erat tangan Woori, Woori-pun tersadar dan membuat Woohyun terbangun. Sontak Woohyun melepas genggamannya dan berdiri. Woohyun memegang kening Woori, dan membuat Woori bingung dengan sikapnya.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Woori bingung.
“Panasmu sudah turun. Ayo kita pulang! Aku akan mengantarmu.” jawab Woohyun.
“Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri. Dan kenapa kau masih disini?” tanya Woori lagi.
“Hyemi pergi karena ada urusan jadi aku yang menggantikannya.” jawab Woohyun.
“Kau tak perlu melakukannya, aku akan pulang sendiri.” ucap Woori.
“Bagaimana mungkin aku meninggalkanmu dengan keadaan seperti ini?” ucap Woohyun.
“Aku baik-baik saja.” jawab Woori.
“Jangan keras kepala dan menurutlah.” ucap Woohyun kesal.
“Sudah ku bilang akan pulang sendiri.” bentak Woori.
Woori beranjak dari tempat tidur. Dan... dia hampir terjatuh karena pusing, sontak Woohyun menangkapnya.
“Kau tak apa? Sudah jangan keras kepala dan ikutlah denganku.” Ucap Woohyun marah.
Woohyun menggandeng Woori menuju mobilnya dan membukakan pintu mobil untuknya. Woohyun merasakan perasaan yang aneh, dan dia merasa pernah memiliki perasaan yang seperti itu sebelumnya. Di tengah perjalanan Woori tertidur dan dia terbangun saat Woohyun menginjak rem mendadak karena dia hampir menabrak seseorang.
“Bisakah kau lebih pelan sedikit?” ucap Woori
“Aku sudah pelan, dia saja menyabrang tanpa melihat-lihat.” jawab Woohyun ketus.
Mereka terdiam sejenak.
“Boleh aku bertanya?” ucap Woohyun.
“.....” tak menjawab
“Apa kau bermimpi dalam pingsanmu tadi?” tanya Woohyun.
“Apa?” tanya Woori kembali.
“Kau tahu, aku tak bisa pergi kemanapun karena kau menggenggam erat tanganku. Dan kau menangis saat itu.” jelas Woohyun.
( Woori menoleh ke Woohyun) “.....” terdiam
“Kenapa memandangku seperti itu? Apa ada yang salah? Dan jika kau tak mau menjawab tak masalah bagiku.” ucap Woohyun.
“Hanya bayangan masalalu yang terlintas.” jawab Woori.
“Benarkah?” tanya Woohyun.
“Sudah sampai, turunkan aku didepan gang saja?” ucap Woori.
“Kenapa hanya disana? Aku akan mengantarmu sampai rumah.” ucap Woohyun.
“Tidak perlu!” jawab Woori.
Woohyun pun menurunkan Woori didepan gang lalu pergi.
~Woohyun POV End~
~Author POV~
Kejadian-kejadian aneh terus mengunjungi Woori, setiap hari semakin dia temukan kemiripan-kemiripan Woohyun dan Daehyun. Woohyun pun terus manggoda Woori hingga membuatnya sangat malu dan kejadian buruk selalu menyelimutinya bahkan setiap hari. Woori semakin sakit hati atas apa yang Woohyun lakukan padanya. Hingga pada akhirnya kejadian terburuk terjadi. Ketika itu jam istirahat di kantin kampus, Woohyun menggunakan pengeras suara untuk mengatakan sesuatu.
~Author POV End~
~Woohyun POV~
“Nama ku adalah SEO WOOHYUN, ah tidak tapi SEO DAEHYUN.”
“Daehyun” kata Woori dengan pelan dan terkejut.
“Kejadian tiga tahun lalu membuat ku tidak mengingat apapun bahkan cintaku. Aku mencintai seorang gadis, gadis yang sangat kucintai. Tapi aku membuatnya menderita, dia hidup dalam kegelapan selama tiga tahun, tanpa senyum, tanpa teman, dan tanpa orang-orang yang menyayanginya, itu membuat hatiku hancur. Saat ku tahu kenyataan ini, aku ingin membayarnya, membayar semuanya. Jadi, maukah kau menikah dengan ku?”
~Woohyun POV End~
~Author POV~
Semua orang terkejut dengan pernyataan Woohyun, semua bertanya-tanya siapa gadis itu. Woohyun mulai melangkahkan kakinya, dia membawa sekuntum mawar merah yang dia ambil di halaman kampus. Dia melangkahkan kakinya menuju Woori, semua gadis yang ia lewati sungguh kecewa karena Woohyun tidak memberikan bunganya pada mereka. Woohyun terus melangkahkan kakinya hingga ia sampai di meja tempat Woori dan Hyemi duduk, dan dia memberikan mawar itu pada Woori “Maukah kau menikah denganku, Woori?” tanya Woohyun. Semua orang terkejut dan heran karena seorang Woohyun yang selama ini sangat membenci dan selalu mengganggu Woori itu sekarang malah melamar Woori. Air mata yang menggenangi mata Woori tak terbendung lagi dan air mata itu menetes deras, Hyemi yang duduk di samping Woori berbisik untuk jangan menerima bunga dari Woohyun, tapi Woori telah tersentuh dan mengira itu memang benar-benar Daehyun, Woori mengambil bunganya. Tak lama kemudian Woohyun mengambil bunganya kembali.
~Author POV End~
~Woori POV~
“Oh... aku benar-benar terkejut. Apa kalian melihatnya, gadis misterius ini menangis. Masa lalu yang kelam membuatnya menjadi seperti ini, sungguh menyedihkan. Jadi, seperti itu masa lalumu? Tapi hal seperti ini tidak akan terjadi padamu, karena orang yang bernama Daehyun dan yang mirip dengan ku itu telah mati, dia tak akan kembali. Kau tahu itu kan?” ucap Woohyun.
“Bagaimana... Bagaimana kau tau hal ini?” tanya Woori.
“Kenapa kau ingin tahu? Yang memberitahuku adalah orang yang paling kau percaya, dia yang memberi tahuku semuanya tentang dirimu dan masa lalumu itu.” jawab Woohyun.
Woori sontak melayangkan telapak tangannya dan memukul Woohyun di depan semua orang. Lalu dia berlari sekencang mungkin sambil menangis, hingga dia tidak mengikuti mata kuliah selanjutnya. Hyemi yang menjadi tersangka, sangat menyesali perbuatannya, termakan rayuan Woohyun dan mengatakan semuanya. Hyemi mencoba menelpon Woori, tapi dia tidak mengangkat.
~Woori POV End~
~Author POV~
            Malam hari undangan datang kerumah Woohyun dan Woori. Ternyata itu adalah undangan reuni sekolah SMU Woori yang akan diadakan besok disekolah menggunakan seragam sekolah. Tapi Woohyun bingung kenapa undangan reuni itu datang ke rumah Woohyun.
~Author POV End~
~Woohyun POV~
“Oppa ada undangan untuk mu.” tanya Jihyun adik Woohyun.
“Apa ini, apa ini tidak salah alamat, bukan Woohyun bukan Daehyun.” jawab Woohyun.
“Sudah datang saja besok, kau mungkin akan tahu besok. Tunngu saja.” jawab Jihyun.
Woohyun masuk ke kamarnya.
“Apa ini, Daehyun? Kenapa nama itu lagi. Sesuatu seperti ini aku harus menyelidikinya. Haaahh... ada apa denganku? sebenarnya aku kasihan melihat dia seperti itu. Masa lalunya benar-benar buruk, orang yang dia cintai, ayahnya lalu ibunya, dan dia menjadi seperti itu, dasar bodoh...” ucap Woohyun sendirian dan bingung.
~Woohyun POV End~
~Woori POV~
“Haruskah aku datang? Ini begitu menyakitkan, aku takut...”
~Woori POV End~
~Author POV~
Hari itupun tiba, Woohyun menyiapkan dirinya. Begitupun dengan Woori. Woori tiba di depan gerbang dan ia bertemu teman lamanya.
~Autor POV End~
~Woori POV~
“Kau tidak masuk?”
“Ah... tidak, aku harus bekerja jadi aku tidak bisa datang.”
Woori langsung bergegas ke tempat ia bekerja. Woohyun pun datang dan duduk berbincang dengan yang lain. Seseorang yang bertemu Woori itu beranjak dan bergabung dengan Woohyun.
~Woori POV End~
~Woohyun POV~
“Daehyun, kenapa kau tidak bersama Woori?” tanya teman lama Woohyun.
“Woori?? Woori siapa maksudmu? Dan kenapa kau memanggilku Daehyun, nama ku Woohyun!” tanya Woohyun kembali.
“Kang Woori, apa kalian tidak bersama lagi sejak kecelakaan itu?” tanya teman Woohyun.
“Sebenarnya apa maksudmu?” tanya Woohyun bingung.
“Kang Woori.. Apa kau benar-benar tidak tahu? Kau dan Woori adalah pasangan yang sangat romantis, bahkan seperti pasangan sejati yang tak terpisahkan, semua orang tahu disini. Dan kalian membuat semua pasangan di sekolah ini iri. Tapi sejak kecelakaan itu kalian terpisah bahkan mungkin Woori menganggapmu sudah meninggal. Beberapa minggu kemudian aku mendengar berita bahwa ayahnya meninggal dan beberapa bulan kemuadian ibunya juga meninggal, dia sangat terpuruk bahkan tak pernah tersenyum lagi. Aku sangat kasihan padanya. Kau tahu tadi aku bertemu dengannya di depan gerbang, wajahnya pucat, dia bilang akan bekerja dan dia masih sama seperti yang dulu tanpa senyum padahal tiga tahun sudah beralu. Haah... aku dulu pernah suka padanya, kalau saja dulu dia tidak bersamamu dan tidak pindah, mungkin aku yang mendampinginya dan akan membahagiakannya.” jelas teman Woohyun.
“Aku benar-benar tidak mengerti apa maksudmu.” jawab Woohyun bingung.
“Jadi kau benar-benar tidak ingat? Gadis yang selalu tersenyum dengan indah itu harus kehilangan semua kebahagiaannya, kasihan sekali.” ucap teman Daehyun.
“Cukup hentikan semuanya!!!” teriak Woohyun.
“Biar bagaimanapun, dia seperti ini karena mu juga kan. Sekeras apapun kau menyangkalnya, takdir tak akan berubah. Tapi dia cukup kuat menghadapi semua kenyataan ini. Dia tidak bunuh diri, itu sudah bagus. Kalau aku mungkin tidak akan sanggup menghadapi kenyataan seperti ini.” ucap teman woohyun.
Daehyun beranjak dari sofa yang dia duduki dan berjalan keluar sambil memikirkan kenyataan yang baru ia terima.
”HENTIKAN KU BILANG. Aku bukan Daehyun tapi aku Woohyun!!” bentak Woohyun.
~Woohyun POV End~
~Author POV~
Ditengah perjalanannya menuju pintu masuk tiba-tiba Daehyun pingsan. “Arhg kepala ku” teriaknya. Teman-temannya langsung membawanya ke ruang kesehatan. Dan dia mengingat segalanya.
~Author POV End~
~Woohyun POV~
DaeHyun.. DaeHyun.. DaeHyun.. DaeHyun.. DaeHyun.., aku mencintaimu DaeHyun..
Woori kaukah itu, Woori... Woori aku minta maaf.. harusnya aku mengenalimu lebih awal. Harusnya aku ingat lebih awal. Kau pasti terluka... sangat terluka... harusnya aku tak melakukan itu padamu... aku ingat... aku ingat sekarang... aku ingat semua tentang dirimu... tapi sudah terlambat... apa sudah terlambat???? Katakan padaku?????  WWOORRII!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar