True Love
~PART
2~
Sebenarnya Woohyun melihat ketika Woori pingsan tapi
dia pura-pura tidak menghiraukannya. Setelah Hyemi memanggilnya, akhirnya dia
keluar dari air dan mendekat ke Woori. Woohyun memegang kening Woori untuk
pertama kalinya.
“Panasnya tinggi sekali.” ucap Woohyun terkejut.
Dengan muka cemas dan khawatir Woohyun menggendong
Woori dan mengantarnya ke ruang kesehatan bersama Hyemi.
Setelah dokter memeriksanya dia mengizinkan Woohyun
dan Hyemi untuk masuk. Tapi Woori masih belum sadarkan diri. Tak lama Hyemi
mengatakan kalau dia harus segera pulang karena ada urusan, dan dia memohon
pada Woohyun untuk mengantarnya pulang. Woohyun menunggu Woori tersadar sambil
memandangi wajah Woori yang pucat.
~Woori POV End~
~Woohyun
POV~
Kenapa aku mau untuk menjaga dan mengantar pulang
gadis menyebalkan ini. Perasaan apa ini? Ho... dia menangis??? Kenapa dia
menangis?? (Woori menyebut nama Daehyun dengan pelan). Apa dia mengatakan
sesuatu? Dia bilang Daehyun? Siapa Daehyun? Hemm... gadis ini memiliki sisi
lain yang berbeda dari yang ku kenal selama ini.
Woohyun
pun menghapus air mata Woori dan perlahan mulai memegang tangan Woori. “Ah...
apa ini?? Kenapa aku memegang tangannya?” ucap Woohyun dalam hati. Saat akan
melepas tangannya tiba-tiba Woori semakin menggenggam tangan Woohyun. “Jangan
pergi!” ucap Woori. Woohyun terkejut dan bingung, jadi dia membiarkan tangannya
di genggam erat oleh Woori. “Apa dia bermimpi?” tanya Woohyun dalam hati.
Akhirnya setelah menunggu dengan sabar hingga tertidur sejenak sambil tetap
menggenggam erat tangan Woori, Woori-pun tersadar dan membuat Woohyun
terbangun. Sontak Woohyun melepas genggamannya dan berdiri. Woohyun memegang
kening Woori, dan membuat Woori bingung dengan sikapnya.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Woori bingung.
“Panasmu sudah turun. Ayo kita pulang! Aku akan
mengantarmu.” jawab Woohyun.
“Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri. Dan kenapa
kau masih disini?” tanya Woori lagi.
“Hyemi pergi karena ada urusan jadi aku yang
menggantikannya.” jawab Woohyun.
“Kau tak perlu melakukannya, aku akan pulang
sendiri.” ucap Woori.
“Bagaimana mungkin aku meninggalkanmu dengan keadaan
seperti ini?” ucap Woohyun.
“Aku baik-baik saja.” jawab Woori.
“Jangan keras kepala dan menurutlah.” ucap Woohyun
kesal.
“Sudah ku bilang akan pulang sendiri.” bentak Woori.
Woori beranjak dari tempat tidur. Dan... dia hampir
terjatuh karena pusing, sontak Woohyun menangkapnya.
“Kau tak apa? Sudah jangan keras kepala dan ikutlah
denganku.” Ucap Woohyun marah.
Woohyun menggandeng Woori menuju mobilnya dan
membukakan pintu mobil untuknya. Woohyun merasakan perasaan yang aneh, dan dia
merasa pernah memiliki perasaan yang seperti itu sebelumnya. Di tengah
perjalanan Woori tertidur dan dia terbangun saat Woohyun menginjak rem mendadak
karena dia hampir menabrak seseorang.
“Bisakah kau lebih pelan sedikit?” ucap Woori
“Aku sudah pelan, dia saja menyabrang tanpa
melihat-lihat.” jawab Woohyun ketus.
Mereka terdiam sejenak.
“Boleh aku bertanya?” ucap Woohyun.
“.....” tak menjawab
“Apa kau bermimpi dalam pingsanmu tadi?” tanya
Woohyun.
“Apa?” tanya Woori kembali.
“Kau tahu, aku tak bisa pergi kemanapun karena kau
menggenggam erat tanganku. Dan kau menangis saat itu.” jelas Woohyun.
( Woori menoleh ke Woohyun) “.....” terdiam
“Kenapa memandangku seperti itu? Apa ada yang salah?
Dan jika kau tak mau menjawab tak masalah bagiku.” ucap Woohyun.
“Hanya bayangan masalalu yang terlintas.” jawab
Woori.
“Benarkah?” tanya Woohyun.
“Sudah sampai, turunkan aku didepan gang saja?” ucap
Woori.
“Kenapa hanya disana? Aku akan mengantarmu sampai
rumah.” ucap Woohyun.
“Tidak perlu!” jawab Woori.
Woohyun pun menurunkan Woori didepan gang lalu
pergi.
~Woohyun POV End~
~Author
POV~
Kejadian-kejadian aneh
terus mengunjungi Woori, setiap hari semakin dia temukan kemiripan-kemiripan
Woohyun dan Daehyun. Woohyun pun terus manggoda Woori hingga membuatnya sangat
malu dan kejadian buruk selalu menyelimutinya bahkan setiap hari. Woori semakin
sakit hati atas apa yang Woohyun lakukan padanya. Hingga pada akhirnya kejadian
terburuk terjadi. Ketika itu jam istirahat di kantin kampus, Woohyun
menggunakan pengeras suara untuk mengatakan sesuatu.
~Author POV End~
~Woohyun
POV~
“Nama ku adalah SEO WOOHYUN, ah tidak tapi SEO
DAEHYUN.”
“Daehyun” kata Woori dengan pelan dan terkejut.
“Kejadian tiga tahun lalu membuat ku tidak mengingat
apapun bahkan cintaku. Aku mencintai seorang gadis, gadis yang sangat kucintai.
Tapi aku membuatnya menderita, dia hidup dalam kegelapan selama tiga tahun,
tanpa senyum, tanpa teman, dan tanpa orang-orang yang menyayanginya, itu
membuat hatiku hancur. Saat ku tahu kenyataan ini, aku ingin membayarnya,
membayar semuanya. Jadi, maukah kau menikah dengan ku?”
~Woohyun POV End~
~Author
POV~
Semua orang terkejut
dengan pernyataan Woohyun, semua bertanya-tanya siapa gadis itu. Woohyun mulai
melangkahkan kakinya, dia membawa sekuntum mawar merah yang dia ambil di
halaman kampus. Dia melangkahkan kakinya menuju Woori, semua gadis yang ia
lewati sungguh kecewa karena Woohyun tidak memberikan bunganya pada mereka.
Woohyun terus melangkahkan kakinya hingga ia sampai di meja tempat Woori dan
Hyemi duduk, dan dia memberikan mawar itu pada Woori “Maukah kau menikah
denganku, Woori?” tanya Woohyun. Semua orang terkejut dan heran karena seorang
Woohyun yang selama ini sangat membenci dan selalu mengganggu Woori itu
sekarang malah melamar Woori. Air mata yang menggenangi mata Woori tak terbendung
lagi dan air mata itu menetes deras, Hyemi yang duduk di samping Woori berbisik
untuk jangan menerima bunga dari Woohyun, tapi Woori telah tersentuh dan
mengira itu memang benar-benar Daehyun, Woori mengambil bunganya. Tak lama
kemudian Woohyun mengambil bunganya kembali.
~Author POV End~
~Woori
POV~
“Oh... aku benar-benar terkejut. Apa kalian
melihatnya, gadis misterius ini menangis. Masa lalu yang kelam membuatnya
menjadi seperti ini, sungguh menyedihkan. Jadi, seperti itu masa lalumu? Tapi
hal seperti ini tidak akan terjadi padamu, karena orang yang bernama Daehyun
dan yang mirip dengan ku itu telah mati, dia tak akan kembali. Kau tahu itu
kan?” ucap Woohyun.
“Bagaimana... Bagaimana kau tau hal ini?” tanya
Woori.
“Kenapa kau ingin tahu? Yang memberitahuku adalah
orang yang paling kau percaya, dia yang memberi tahuku semuanya tentang dirimu
dan masa lalumu itu.” jawab Woohyun.
Woori sontak melayangkan telapak tangannya dan
memukul Woohyun di depan semua orang. Lalu dia berlari sekencang mungkin sambil
menangis, hingga dia tidak mengikuti mata kuliah selanjutnya. Hyemi yang
menjadi tersangka, sangat menyesali perbuatannya, termakan rayuan Woohyun dan
mengatakan semuanya. Hyemi mencoba menelpon Woori, tapi dia tidak mengangkat.
~Woori POV End~
~Author
POV~
Malam
hari undangan datang kerumah Woohyun dan Woori. Ternyata itu adalah undangan
reuni sekolah SMU Woori yang akan diadakan besok disekolah menggunakan seragam
sekolah. Tapi Woohyun bingung kenapa undangan reuni itu datang ke rumah
Woohyun.
~Author POV End~
~Woohyun
POV~
“Oppa ada undangan untuk mu.” tanya Jihyun adik
Woohyun.
“Apa ini, apa ini tidak salah alamat, bukan Woohyun
bukan Daehyun.” jawab Woohyun.
“Sudah datang saja besok, kau mungkin akan tahu
besok. Tunngu saja.” jawab Jihyun.
Woohyun masuk ke kamarnya.
“Apa ini, Daehyun? Kenapa nama itu lagi. Sesuatu
seperti ini aku harus menyelidikinya. Haaahh... ada apa denganku? sebenarnya
aku kasihan melihat dia seperti itu. Masa lalunya benar-benar buruk, orang yang
dia cintai, ayahnya lalu ibunya, dan dia menjadi seperti itu, dasar bodoh...”
ucap Woohyun sendirian dan bingung.
~Woohyun POV End~
~Woori
POV~
“Haruskah aku datang? Ini begitu menyakitkan, aku
takut...”
~Woori POV End~
~Author
POV~
Hari itupun tiba, Woohyun menyiapkan dirinya.
Begitupun dengan Woori. Woori tiba di depan gerbang dan ia bertemu teman
lamanya.
~Autor POV End~
~Woori
POV~
“Kau tidak masuk?”
“Ah... tidak, aku harus bekerja jadi aku tidak bisa
datang.”
Woori langsung bergegas ke tempat ia bekerja.
Woohyun pun datang dan duduk berbincang dengan yang lain. Seseorang yang
bertemu Woori itu beranjak dan bergabung dengan Woohyun.
~Woori POV End~
~Woohyun
POV~
“Daehyun, kenapa kau tidak bersama Woori?” tanya
teman lama Woohyun.
“Woori?? Woori siapa maksudmu? Dan kenapa kau
memanggilku Daehyun, nama ku Woohyun!” tanya Woohyun kembali.
“Kang Woori, apa kalian tidak bersama lagi sejak
kecelakaan itu?” tanya teman Woohyun.
“Sebenarnya apa maksudmu?” tanya Woohyun bingung.
“Kang Woori.. Apa kau benar-benar tidak tahu? Kau
dan Woori adalah pasangan yang sangat romantis, bahkan seperti pasangan sejati
yang tak terpisahkan, semua orang tahu disini. Dan kalian membuat semua
pasangan di sekolah ini iri. Tapi sejak kecelakaan itu kalian terpisah bahkan
mungkin Woori menganggapmu sudah meninggal. Beberapa minggu kemudian aku
mendengar berita bahwa ayahnya meninggal dan beberapa bulan kemuadian ibunya
juga meninggal, dia sangat terpuruk bahkan tak pernah tersenyum lagi. Aku
sangat kasihan padanya. Kau tahu tadi aku bertemu dengannya di depan gerbang,
wajahnya pucat, dia bilang akan bekerja dan dia masih sama seperti yang dulu
tanpa senyum padahal tiga tahun sudah beralu. Haah... aku dulu pernah suka
padanya, kalau saja dulu dia tidak bersamamu dan tidak pindah, mungkin aku yang
mendampinginya dan akan membahagiakannya.” jelas teman Woohyun.
“Aku benar-benar tidak mengerti apa maksudmu.” jawab
Woohyun bingung.
“Jadi kau benar-benar tidak ingat? Gadis yang selalu
tersenyum dengan indah itu harus kehilangan semua kebahagiaannya, kasihan
sekali.” ucap teman Daehyun.
“Cukup hentikan semuanya!!!” teriak Woohyun.
“Biar bagaimanapun, dia seperti ini karena mu juga
kan. Sekeras apapun kau menyangkalnya, takdir tak akan berubah. Tapi dia cukup
kuat menghadapi semua kenyataan ini. Dia tidak bunuh diri, itu sudah bagus.
Kalau aku mungkin tidak akan sanggup menghadapi kenyataan seperti ini.” ucap
teman woohyun.
Daehyun beranjak dari sofa yang dia duduki dan
berjalan keluar sambil memikirkan kenyataan yang baru ia terima.
”HENTIKAN KU BILANG. Aku bukan Daehyun tapi aku
Woohyun!!” bentak Woohyun.
~Woohyun POV End~
~Author
POV~
Ditengah perjalanannya menuju pintu masuk tiba-tiba
Daehyun pingsan. “Arhg kepala ku” teriaknya. Teman-temannya langsung membawanya
ke ruang kesehatan. Dan dia mengingat segalanya.
~Author POV End~
~Woohyun
POV~
DaeHyun.. DaeHyun.. DaeHyun.. DaeHyun.. DaeHyun..,
aku mencintaimu DaeHyun..
Woori kaukah itu, Woori... Woori aku minta maaf..
harusnya aku mengenalimu lebih awal. Harusnya aku ingat lebih awal. Kau pasti
terluka... sangat terluka... harusnya aku tak melakukan itu padamu... aku
ingat... aku ingat sekarang... aku ingat semua tentang dirimu... tapi sudah
terlambat... apa sudah terlambat???? Katakan padaku????? WWOORRII!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar